25

14.5K 505 16
                                    

Emma Pov.

Kakiku berjalan perlahan menuju altar dengan sebelah tanganku yang melingkar di di lengan kekar Mr. Howie. Senyumku merekah ketika melihat Edric yang tersenyum di depan altar sambil tetap memandangku dengan pandangan memujanya.

Dengan gaun simpelku aku melangkah perlahan menuju altar dengan kebahagian yang menantiku sungguh aku tak dapat berhenti tersenyum

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dengan gaun simpelku aku melangkah perlahan menuju altar dengan kebahagian yang menantiku sungguh aku tak dapat berhenti tersenyum. Dari jauh aku dapat membaca bibir Edric yang mengatakan i love you dan sungguh rasanya aku ingin segera mencapai altar dan diresmikan.

"Aku jadi merindukan istriku Em." Bisik Mr. Howie dengan sedikit menundukkan kepala tetali tetap tersenyum.

"Aku berharap Mrs. Stone ada disini dad." Kataku membuat Howie Stone menyadari sesuatu bahwa aku tak lagi memanggilnya dengan sebutan Mr. Howie. Kurasa ia harus mulai membiasakan diri bahkan sebentar lagi ia sudah akan menjadi kakek.

Edric menyambutku dengan senyum paling indah yang pernah kulihat

Edric menyambutku dengan senyum paling indah yang pernah kulihat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ah Edricku memang sangat tampan. Lalu janji sehidup semati kami ucapkan di depan Tuhan, pastor dan semua undangan yang berada di dalam gereja dengan sangat hikmad dan aku bersumpah seumur hidupku takan pernah mengabaikan Pria di hadapanku dan akan mencintainya hingga maut memisahkan kami.

"Kunyatakan kalian sebagai suami dan Istri. Mr. Stone kau boleh mencium Istrimu."

Edric memandangku dengan mata yang berkilat kilat dan kemudian mencium bibirku dengan lembut tetapi aku dapat merasakan kekuatan cinta yang besar mengalir disana. Edric memarik dirinya dan mencium keningku

"Welcome to Stone Family wife, ummm ralat wife and...." kalimat edric tertahan dan tangannya naik mengelus perutku seketika disambut tepukan tangan yang meriah dari semua undangan membuat wajahku memanas. Mr. Stone menghampiri kami dan membawa kami berdua ke dalam pelukan dan memberikan selamat.

****

7 bulan kemudian.

"Honey, bisakah kau mengelus perutku??" Seruku dwngan kekehan tertahan merasakan pergerakan di dalam lerutku yang kian membesar. Usia kehamilanku sudah memasuki 8 bulan sejak aku di fonis hamil 2 hari sebelum pernikahanku. Kata dokter aku sedang mengandung dan usia kehamilanku sudah memasuki 3 minggu.

DESTINY (COMPLETE) Where stories live. Discover now