Part 7 : Likelihood

1.9K 274 21
                                    

Selama lebih dari dua minggu,seulgi disibukan dengan mengurus kebun apel ayahnya yang tidak begitu besar dan juga mengikuti ayahnya untuk memasarkan produksi apel kebunnya. Ini pengalaman baru bagi seulgi,sangat menyenangkan. Udara di desapun sangat segar. Setiap pagi seulgi mendengar kicauan burung yang tidak mungkin bisa ia dengar saat berada di kota.

"appa,apa aku boleh mencobanya satu saja?"

"ambil saja,kenapa harus meminta izin. Kau boleh makan sepuasnya"

"mana boleh seperti itu. Appa bertahan hidup dengan apel ini,aku tidak boleh memakannya terlalu banyak"

"appa bicara seperti itu karena appa tau kau tidak begitu menyukai apel,dan kau tidak mungkin menghabiskan lebih dari 2 apel. Kalau kau menyukai apel appa tidak akan bicara seperti itu,bisa-bisa bangkrut lagi"

"ishh appa" seulgi terkekah pelan

"sudah jam 9 siang,kau kembalilah kerumah untuk sarapan. Appa sudah memasak untukmu"

"baiklah,kebetulan aku sudah sangat lapar"

Seulgi berjalan menuju rumahnya yang tidak begitu jauh dari kebun apel. Diatas meja telah dihidangkan banyak makanan yang sangat lezat. Seulgi makan dengan sangat lahap. Masakan ayahnya tidak kalah enak dengan masakan ibunya,seulgi merasa beruntung punya 2 koki handal.

Suara mobil diparkirkan terdengar dari luar,seulgi mendengus kesal. Ia yakin pasti suara itu adalah suara mobil jimin.

"seulgi... Sayang,eomma datang" seulgi memutar bola matanya kesal

"aku baru 2 minggu disini"

"joohyun memaksaku untuk mengantarkannya kesini" ucap jimin menyadari keberatan seulgi dengan kedatangan ibunya

"eomma sangat merindukanmu,lihatlah wajah dan bajumu kotor. Apa yang kau lakukan disini?"

"aku sedang panen apel"

"apa? Yaampun kurang ajar sekali. Berani-beraninya taehyung menyuruh anakku untuk memanen apel. Pasti kau sangat lelah disini"

"aku senang membantu appa"

"tidak seharusnya kau melakukan itu. Taehyung benar-benar kejam"

"eomma sudahlah,ini hanya memetik buah apel. Kenapa kau bicara berlebihan? Aku nyaman disini,aku sangat senang bisa bersama appa"

"eomma sangat tidak suka kalau kau bekerja kotor-kotor seperti ini. Kau harus melanjutkan hidup dengan kuliah di universitas terkenal dan kau akan mendapat pekerjaan yang sangat baik" seulgi benar-benar sudah muak dengan ibunya

"bukankah aku sudah merestui kalian? Sebaiknya kalian cepat menikah,buat anak lagi,dan tinggalkan aku sendiri. Bukankah kau ingin hidup dengan nyaman layaknya tuan putri? Kalau begitu menikahlah dengan pangeranmu itu. Aku tidak akan jadi penghalang impianmu menjadi nyonya besar. Ini hidupku,aku punya tujuan sendiri. Jangan mengaturku lagi"

Seulgi keluar dari rumah untuk kembali ke kebun apel. Tidak cukup sampai disitu,joohyun dan jiminpun mengikuti seulgi sampai ke kebun apel.

"seulgi jangan bekerja lagi!" joohyun mencoba melarang seulgi

"selamat pagi,joohyun memaksaku mengantarkannya kesini" ucap jimin sopan. Sebenarnya ia malu dengan kelakuan joohyun yang berlebihan. Apa salahnya memetik apel? Kali ini joohyun bersikap diluar batas

"tak apa,dia pasti sangat merindukan seulgi" taehyung tersenyum maklum,dia tahu betul bahwa mantan istrinya itu anti kotor-kotor

"apa aku boleh mencoba memetik apel?" pinta jimin

"tentu saja,ini guntingnya" jimin memilih salah satu pohon dan memetik buahnya. Siapa sangka ini sangat menyenangkan

"yak jimin!! Kenapa kau ikut memetik apel?"

"aku tidak menyangka kalau ini menyenangkan" seulgi terkekah melihat jimin begitu menikmati memetik buah apel

"kau ini benar-benar kejam" protes joohyun sambil menghampiri taehyung yang sedang bersantai di tempat teduh

"memetik buah tidak akan melukai siapapun,kejam dari mana? Lihatlah mereka berdua,sangat menikmati memetik buah apel"

"kau membiarkan seulgi memetik buah apel sendiri dan kau bersantai disini?" wajah joohyun memerah kesal

"kondisi kesehatanku sedang tidak baik,aku meminta tolong seulgi untuk memetik buahnya sendiri. Hanya untuk hari ini saja".

"alasan saja" joohyun duduk disamping taehyung yang sedang bersandar di pohon apel yang teduh

"apa menurutmu aku cocok dengan jimin?" taehyung menatap joohyun sesaat

"aku rasa begitu. Jimin tampan,pintar,dan mapan. Setidaknya ia bisa menjamin hidupmu lebih baik lagi"

"apa pendapatmu tentang jarak umurku dan jimin?"

"pada awalnya aku terkejut saat seulgi mengatakan kau menjalin hubungan dengan pria yang bahkan lebih muda dari anak kita. Tapi itu hakmu bukan? Jadi itu bukan masalah besar"

"kau tau,cinta itu tidak memandang umur"

"benar sekali. Tapi memandang seberapa tebal isi dompet"

"sial" walaupun disindir joohyun hanya tertawa

"joohyun..." taehyung menyampingkan tubuhnya menghadap joohyun

"ada apa denganmu? Aku tidak ingin kita rujuk" ucap joohyun tegas

"lagipula siapa yang mengajakmu rujuk? Dengar aku baik-baik"

"kenapa kau berubah menjadi serius?"

"tidakkah kau takut jimin dan seulgi jatuh cinta suatu saat nanti?"

"tidak mungkin"

"sangat mungkin. Mereka good looking,muda,dan diusia mereka gejolak cinta sedang berapi-api. Aku hanya takut kalau salah satu dari mereka jatuh cinta"

"kau bicara seperti ini untuk memisahkan aku dengan jimin bukan? Aku tau kau sirik karena aku bisa mendapatkan pria muda dan mapan"

"percuma saja bicara padamu,kau selalu berfikir buruk padaku" taehyung menyandarkan punggunya pada batang pohon,matanya terpejam mencoba untuk tidur

"kenapa kau malah tidur!" taehyung tidak memperdulikan joohyun

"taehyung... Apakah benar ada kemungkinan seperti itu?"

"kukatakan sekali lagi. Kemungkinannya sangat besar,jadi berhati-hatilah"




Kira-kira seulgi bakal jatuh cinta gk ya sma calon ayahnya?😂😂 jangan lupa votementnya ya😚
-XOXO-

Daddy, I'm in loveजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें