Part 18 : Stay Away

1.9K 250 16
                                    

'yak bodoh!! kenapa kau pacaran tanpa seizin eomma?'

'maksud eomma apa?'

'kim jongin kekasihmu bukan? Dia kekantor dan membuat keributan'

'benarkah? Kenapa bisa begitu?'

'dia menuduh jimin yang tidak-tidak. Bahkan ia meninju dan menendang perut jimin'

'oh yaampun. Apa jimin baik-baik saja?'

'mana ada orang yang baik-baik saja setelah dipukuli seperti ini?'

'aku sudah mengakhiri hubunganku dengan jongin,eomma. Maaf atas kekacauan ini'

Seulgi melempar ponselnya asal. Ia benar-benar tak menyangka jongin aku berbuat sejauh itu sampai harus menemui jimin dan menghabisinya.

Memang benar kalau hubungan mereka berakhir karena perasaannya pada jimin yang tidak bisa dikendalikan,tapi itu bukan salah jimin sepenuhnya.

"aku lelah dengan semuanya"



🐻🐻🐻🐻




Setelah keributan dikantornya jimin diberi libur 3 hari untuk beristirahat. Lukanya memang tidak terlalu nampak tapi rasa ngilunya masih terasa diperut dan juga kedua pipinya. Waktu luang inipun dimanfaatkan seulgi untuk menemui jimin. Tak lupa Ia membawa bingkisan buah segar

Saat masuk ke apartemen jimin,seulgi melihat jimin sedang bersandar disofa ruang tamu. Dikedua pipinya terdapat memar yang terlihat samar dan sedikit luka diujung bibirnya. Melihat itu rasa bersalahya tumbuh menjadi berkali lipat. Tidak seharusnya jimin terlibat sejauh ini.

"jimin..."

"duduklah" seulgi duduk tepat disamping jimin. Ia menaruh bingkisan buah di meja

"kau tidak perlu repot-repot"

"tak masalah,karena kau sedang sakit kau harus mendapatkan banyak nutrisi. Oh ya,apa kau sudah merasa baikan?"

"ya,aku diberi obat penahan rasa sakit untuk sementara waktu"

"jimin aku benar-benar minta maaf,aku tidak tahu kalau jongin akan bertindak sejauh ini"

"ini bukan salahmu,tidak perlu minta maaf. Aku baik-baik saja seulgi-ah" jimin memasang senyum tulus di wajahnya

"tetap saja permasalahan ini datangnya dariku"

"terserah kau saja. Apa kau mau minum?"

"tidak.. Tidak perlu. Kau istirahat saja"

"jimin aku ingin bicara sedikit serius padamu" jimin menatap seulgi sekilas

"silahkan" seulgi menarik nafas panjang sebelum bicara

"aku bingung harus mulai dari mana. Intinya kita tidak ada hubungan apapun selain calon anak tiri dan calon ayah tiri. Tapi salahnya kita bertindak terlalu jauh,kalau ditanya siapa yang salah jawabannya adalah kita berdua. Semakin kau mendekat padaku,semakin kau melindungiku,semakin kau banyak berperan dalam hidupku semakin dalam pula perasaanku padamu. Dan kaupun tahu itu tidaklah baik" seulgi menarik nafas kembali,sangat canggung untuk mengatakan hal semacam ini

"aku rasa kita sudah sangat melampaui batas. Aku tidak ingin menyakiti eomma,aku tidak ingin ia kecewa padaku. Maka sebelum semuanya terlambat mari kita akhiri semuanya. Aku berterima kasih padamu atas semua kebaikanmu. Kau sangat membantu hidupku. Tapi untuk kebaikan kita,ayo kita saling menjauh"

"apa kau yakin dengan perkataanmu?"

"aku sudah memikirkan ini ratusan kali dan aku sangat yakin"

"perkataanmu benar juga,aku setuju tentang itu. Tapi aku tidak bisa menjauhimu seolah menganggapmu tidak ada karena bagaimanapun kau adalah calon anakku. Jalan yang terbaik adalah dengan kau menjaga jarak dariku"

"ya itu benar"

"tapi jika suatu saat kau membutuhkanku aku akan selalu ada untukmu. Apapun kesulitanmu katakan padaku. Kita menjauh tapi aku tidak akan membiarkanmu dalam kesulitan sekecil apapun"

"baiklah,tapi aku akan berusaha untuk menjadi lebih mandiri. Kalau aku terus bergantung padamu itu bukan menjauh namanya"

"aku tidak mau tahu,kalau kau mengalami kesulitan aku akan menolongmu"

"ya baiklah" seulgi terkekah. Entah terlalu baik atau terlalu pemaksa itu sulit dibedakan

"satu lagi pesanku. Kalau kau ingin menjalin hubungan dengan orang lain kau harus cari tahu dulu dengan baik. Jangan asal pilih"

"ya ya.... Kau ini cerewet sekali. Kau juga harus berjanji padaku,apapun yang terjadi kau harus hidup dengan bahagia"

"aku akan berusaha bahagia disetiap kesulitan hidupku"

"itu bagus. Aku tidak ingin terlalu lama,aku pulang dulu ya"

"baiklah,hati-hati dijalan"

Seulgi melangkah pergi dari apartemen jimin. Ia berjalan menelusuri koridor yang sepi dengan cahaya yang remang-remang. Saat seulgi melangkah menjauh dari jimin mungkin ia akan benar-benar menjauh selamanya. Entah kenapa sejak semalam perasaan sedih berkecamuk dihatinya tanpa ada alasan yang jelas.

Saat melihat jimin perasaan sedihnya tumbuh berkali lipat. Tanpa sadar air mata jatuh dari mata seulgi,ia menutup mulutnya untuk merendam isak tangisnya. Ini sangat berat,seulgi tak bisa membayangkan dirinya tanpa kehadiran jimin yang sudah terlanjur masuk terlalu jauh kedalam hati dan juga hidupnya..

"aku akan selalu mencintaimu park jimin"




Part kali ini mellow bgt gk sih😂 tapi gpplah ya msa ceritanya lurus2 aja kek jalan tol. Bingung mau ngomong apa,langsung votementnya aja deh😚
-XOXO-

Daddy, I'm in loveWhere stories live. Discover now