Part 39 : Behind The Scene

1.7K 214 15
                                    

Jimin memarkirkan kendaraannya di sebuah kantor berdesign futuristik. Ia masuk kedalam gedung tersebut untuk bertemu dengan temannya yang merupakan seorang produser.

"Aku ingin bertemu dengan kim seok jin" ucapnya pada receptionist

"Selamat datang pak jimin,anda bisa langsung menemui beliau diruang kerjanya"

"Baiklah,terima kasih"

Jimin begitu bersemangat,ia berlari kecil menuju lift dan menaiki lantai 5 dimana kantor seokjin berada.

Ting!

Lift terbuka dan jimin dengan cepat berlari menuju ruangan seokjin.

"Seokjin hyung"

"Omo! Yak!! Anak ini selalu saja muncul tiba-tiba"

"Hehe maaf hyung,kau sedang sibuk tidak?" Jimin masuk dan langsung duduk di hadapan seokjin,mereka sudah berteman sangat lama. Dan seokjin sangat memaklumi sifat jimin itu

"Aku selalu sibuk,memangnya ada apa?"

"Aku butuh bantuanmu"

"Katakan saja"

"Aku ingin melamar seulgi"

"Apa aku salah dengar? Seulgi?" Seokjin mulai membenahi posisi duduknya,ia memandang jimin serius

"Ya seulgi,kim seulgi"

"Kau gila? Bukankah kau menjalin hubungan dengan joohyun dan sekarang kau ingin melamar anaknya?"

"Aku dan joohyun sudah lama berakhir dan entah bagaimana aku malah memacari anaknya sekarang"

"Kau memang gila. Lalu apa yang bisa aku lakukan?"

"Aku ingin melamarnya dengan cara yang tidak biasa. Kaukan produser perfilman dan aku ingin kau yang merencanakan semuanya dari mulai alur sampai pengadaan properti. Tenang saja masalah biaya aku yang tanggung"

"Tentu saja semua kau yang bayar,enak saja. Kau ingin yang super romantis?"

"Tidak,itu terlalu biasa. Aku ingin yang ekstrim dan gila"

"Itu cocok seperti dirimu"

"Ishh kau ini. Ayolah hyung,kau harus bantu aku"

"Tentu saja. Tapi berhasil atau tidaknya itu tergantung padamu,kau juga harus berakting semaksimal mungkin"

"Aku akan lakukan demi seulgi"


🐻🐻🐻🐻


Persiapannya memakan waktu seminggu dan kini jimin sedang berada di rooftop hotel dimana ditempat inilah seulgi akan dikerjain habis-habisan. Tidak hanya dekorasi saja,pemeran pendukung dan skenariopun sudah diatur dengan sangat baik.

"Kau dan seulgi akan makan dimeja ini,di dekat pintu sediakan meja dan beri hiasan diatasnya. Setelah gerombolan pria masuk dan mengacak-acak semuanya,mereka akan menahan seulgi dan membuatmu terpojok di ujung gedung dan setelah itu kau dijatuhkan dari atas" Seokjin mengarahkan para 'pemeran' agar semua berjalan mulus

Jimin dan para gerombolan bandit itu menghafalkan percakapan yang akan mereka ucapkan. Dari pagi hingga siang hari seokjin melatih akting mereka agar terkesan nyata.

"Baiklah sampai sini bagus. Dan selanjutnya bagian jimin dilempar ke bawah gedung"

"Kau kejam sekali membuat skenario seperti ini"

"Ini sesuai keinginanmu park jimin" seokjin terkekah pelan

"Sialan kau"

"Tidak ada tali pengaman,kau akan didorong dan kau harus belajar mendarat dengan baik. Aku sudah siapkan bantalan dibawah sana"

"Bagaimana kalau aku meleset dan jatuh tidak tepat sasaran?"

"Aku ahli dalam hal semacam ini. Kau pikir aku akan membiarkanmu benar-benar dalam bahaya? Aku jamin kau aman"

"Huft baiklah,ayo kita lakukan"

"Baikalah,bersiap! 3..2..1.. Mulai!!"

Pria bertubuh besar itu menarik jimin dan mendorongnya kebawah

Bruk

Jimin jatuh tepat di bantalan itu,ia diam sesaat.

"Bagaimana?!" Tanya seokjin dari lantai atas

"Kepalaku pusing bodoh!!"

"Naik lagi ke atas,saat kau jatuh kau harus teriak agar lebih meyakinkan"

"Arghh sial"

Dengan berat jimin kembali ke rooftop dan mereka kembali latihan untuk beberapa kali sampai seokjin menganggap itu bagus baru mereka boleh berhenti.

"Baiklah jimin,itu sudah bagus. Tapi point paling penting disini,setelah kau jatuh kau harus cepat bangun dan tim kita akan menarik bantalan tersebut lalu kau akan berbaring di aspal seolah kau benar-benar terjatuh"

"Ya,aku mengerti"

"Baiklah latihan sampai disini,kita akan bertemu lagi di hari-H"


🐻🐻🐻🐻


Jimin dan seokjin pergi ke restaurant untuk mengisi perut mereka setelah seharian penuh berlatih mati-matian.

"Kapan tepatnya kau akan melamar seulgi?"

"2 hari lagi"

"Kau sudah meminta restu orangtuanya dan orangtuamu?"

"Belum"

"Yaampun!! Bagaimana kau menyiapkan semua ini sedangkan restu saja belum ada ditanganmu"

"Santai saja hyung,aku sudah pasti direstui"

"Terserah kau saja tapi aku menjamin semua ini akan lancar"

"Baiklah hyung,terima kasih banyak atas bantuanmu"

"Ya,sama-sama. Aku berdoa agar kalian bisa bahagia sampai akhir hayat. Doaku selalu menyertaimu"

"Terima kasih hyung,aku harap kau segera menyusul"

Seokjin menepuk pelan bahu jimin,teman yang sudah ia anggap adiknya itu sudah besar dan sebentar lagi akan menikah. Waktu terasa begitu cepat berlalu.

Baru saja kemarin ia menertawai jimin yang kencing di celana dan sekarang ia akan menikahi wanita yang menjadi tempatnya terakhir berlabuh.




Ini part sebelum lamaran seulgi ya. Dan di part selanjutnya akan jadi part terakhir dari ff ini😢 karena ini udh kepanjangan dan aku gk mau mlh jdi kek sinetron alay,jdi lbh baik di akhiri dengan bahagia. Terima kasih sebelumnya,jgn lupa votementnya ya😚
-XOXO-

Daddy, I'm in loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang