Part 24 : The Letter

1.7K 225 42
                                    

"Kak!! Kak yuta!" Haruna,adik yuta tiba-tiba membangunkan kakaknya di pagi hari

"Ishh aku masih ngantuk"

"Bangun kak cepat!!" Yuta menutup seluruh tubuhnya dengan selimut,ia baru tidur larut malam untuk menonton bola. Malas sekali harus bangun pagi

"Cepat!!" Haruka menarik paksa yuta untuk keluar rumah

Di halaman rumah yuta terparkir mobil suv keluaran terbaru berwarna putih yang bertuliskan 'for nakamoto yuta'.

Yuta menampar pipinya,tapi ini bukan mimpi. Mobil itu benar-benar ditujukan untuknya.

"Apa kau memenangkan lotre?"

"Aku tidak pernah memasang lotre"

"Tapi mobil ini untukmu kak"

"Orang sinting mana yang memberikan mobil semewah ini secara cuma-cuma untukku"

Tak lama ponsel yuta yang ia kantongi sejak semalam berbunyi. Dilayar ponselnya terdapat nama seulgi.

"Haruna cepat masuk kedalam"

"Tapi kak.."

"Cepat" yuta memastikan adiknya sudah masuk kedalam rumah lalu ia mengangkat panggilan seulgi

'Selamat pagi yutaaa'

'Apa?...mobil..'

'Ya!! Mobil itu untukmu! Apa kau suka? itu bayaran dariku karna kau membantuku melarikan diri'

'Persetan kim seulgi!! Bawa kembali mobil ini dan akan aku bongkar keberadaanmu pada jimin'

'Ishh apa mobil itu tidak semahal apartemen mewah yang jimin tawarkan untuk sayembara menemukanku?'

'Dengar aku baik-baik. Aku ingin membongkar keberadaanmu karna aku manusia yang masih memiliki hati nurani,aku tidak tega melihat jimin bekerja keras mencarimu. Aku tidak menginginkan imbalannya sama sekali'

'Yuta aku mohon. Karirku sedang baik disini,setidaknya biarkan aku di prancis sampai aku lulus kuliah'

'Kau bisa lanjutkan kuliahmu. Kau hanya perlu mmeberi tahu orangtuamu dan juga jimin bahwa kau baik-baik saja dan semuanya selesai'

'Aku tidak bisa. Oh ya yuta,bisa kah kau buat gundukan di bukit yang tidak jauh dari rumahmu?'

'Rencana gila apa yang akan kau buat kali ini?'

🐻🐻🐻🐻

Tuntutan pekerjaan membuat jimin harus kerja lembur hingga larut malam. Kepalanya sudah berputar tidak karuan,jimin tak ubah layaknya mayat hidup. Tubuhnya semakin mengurus matanya tampak sangat lelah,jimin benar-benar butuh istirahat.

Clek

Jimin hendak masuk kedalam apartemennya tapi ia melihat secarik kertas yang entah dari mana. Jimin meraih kertas tersebut. Kertas putih dengan jejak-jejak tanah yang tertinggal. Tidak ada alamat si pengirim. Jimin membaca kertas tersebut yang tertulis dalam bahasa jepang.

-Maafkan aku tuan. Aku telah menabrak kim seulgi pagi ini,aku sangat panik saat tau ia sudah tidak bernyawa. Aku sudah mengurus jenazahnya dengan layak dan aku menguburkannya di dekat bukit. Sekali lagi maafkan kesalahanku-

Dibagian bawah terdapat alamat dimana seulgi dimakamkan. Tangan jimin bergetar,air mata perlahan keluar dari matanya yang tampak lelah. Jimin berlari menuju basement,ia mengendarai mobilnya dibawah hujan deras dan angin kencang.

Jimin menempuh waktu 2 jam untuk sampai ke lokasi tersebut. Sesampinya di lokasi keadaan semakin tak bisa di tolerir,hujan deras bahkan angin di lokasi tersebut jauh lebih kecang dibanding di tokyo.

Jimin tak memperdulikan apa-apa lagi,ia keluar dari mobilnya berlari mencari tempat pemakaman seulgi. Jimin terus berlari menaiki bukit kecil itu sampai ia menemukan gundukan tanah dengan batu yang di tancapkan disatu sisi.

"Seulgi" ucap jimin dengan suara parau. Ia duduk disamping gundukan itu dengan perasaan berkecamuk dihatinya

"Seulgi-ah kau masih hidup bukan? Ini hanya mimpi bukan? Seulgi-ah bangunlah,aku merindukanmu"

"Seulgi! Seulgi!!!" Jimin memeluk gundukan tanah itu,ia menangis sejadi-jadinya

"Seulgi-ah,katakan kau masih hidup!! Ini tidak benar bukan? Aku masih bisa merasakan detak jantungmu di dalam jiwaku"

Dingin seakan menusuk masuk kedalam setiap sendi tubuh jimin. Tubuhnya mulai bergetar kedinginan,tapi jimin tidak ingin meninggalkan tempat itu. Dan tak lama jimin kehilangan kesadarannya

🐻🐻🐻🐻


Jimin mengerjapkan matanya perlahan. Ia melihat ruangan serba putih dan bau obat yang mendominasi.

"Jimin. Apa kau sudah merasa baikkan?"

"Sana?"

"Kau di rumah sakit sekarang. Aku mendapatkan panggilan kalau kau ditemukan di bukit tidak sadarkan diri"

"Seulgi..."

"Tenang jimin,kau harus tabah. Mungkin ini takdir tuhan"

"Aku harus memberi tahu orangtua seulgi" sana menahan tubuh jimin untuk bangun

"Aku sudah menghubungi ibu seulgi,mereka sedang dalam perjalanan ke jepang"

"Terima kasih sana"

"Tak apa,lebih baik kau istirahat sekarang. Keadaanmu sangat buruk"

"Tapi bagaimana..."

"Jimin... apa lagi yang kau pusingkan? Ini sudah terjadi,kau harus istirahat sekarang. Lihat keadaanmu! Kau semakin kurus,matamu terlihat sangat lelah. Ini waktu bagimu untuk istirahat,tolong hargai dirimu sendiri" air mata perlahan menetes dari mata sana,ia benar-benar mengkhawatirkan keadaan jimin

"Sana... kenapa kau menangis?" jimin menyeka air mata di pipi sana

"Aku mohon jimin"

"Baiklah aku akan istirahat,jangan menangis ya"



Double update yuhuu~ utk semua readersku tercinta trima ksh byk ff ini sdh tembus 1k vote,gk tau lg seneng bgt pokoknya😆 mungkin bgi author lain 1k dikit ya,tpi bgi author amatiran yg fana ini 1k sangat berharga,skali lg trima kasih😘 oh ya masalah orng ketiga d ff ini aku minta maaf sma fans suga&sana karna aku slalu pke bias klian utk jdi penghalang. Kan klo aku nulis ff aku tulis apa aja yg ada di otak aku dan entah knp selalu mereka yg muncul😂 aku janji kok sugasana gk akan muncul lg d ff aku selanjutnya. Udh kepanjangan,lgsg votement aja ya^^
-XOXO-

Daddy, I'm in loveWhere stories live. Discover now