Isyarat Sunyi

493 13 0
                                    

Kutatap bulu matamu yang lentik, dan dibalik jendela kusaksikan arakan awan menyembunyikan kebenaran yang terasa pahit, aku yakin, sebentar lagi hujan akan tiba di mulut kita

Prajna, ketika ribuan isyarat sunyi yang dikirim senja pecah, aku mendengar koak burung nazar yang begitu nyaring, dan aku kembali mempertanyakan kenapa keriuhan yang susah payah kuendapkan malah menimbulkan suara yang lebih nyaring dari sebelumnya?

Apakah ledakan kesunyianku ini, Prajna
Ketika mataku menangkap keliaran gerak sang takdir adalah pemisah kita, bahwa dititik ini adalah penegasan tentang hukum awal dan akhir, tidak ada ruang bagi pengingkaran atau alasan bunuh diri yang konyol

Aku sentuh dagumu dengan lembut, kutatap bulu matamu yang lentik

Lalu aku tiba-tiba kembali menemukan kebenaran yang pahit, mengapa di dalam mata yang teduh menyimpan api yang membara? Seperti kebejatan iming-iming puluhan bidadari untuk dikangkangi

Dan kau tau, setelah hujan reda akan ada burung nazar yang turun mencongkel kedua mataku

Dan kau tau, setelah hujan reda akan ada burung nazar yang turun mencongkel kedua mataku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Prajna ParamithaWhere stories live. Discover now