I.
aku mencintaimu dengan matahari yang mencelupkan diri di rahim masa, tak lantas hangatnya mereda saat datang sebuah kepulangan
aku mencintaimu dengan keikhlasan rasa, menyajakkan dirimu saat utuh, separuh hingga tak tersentuh
aku mencintaimu dengan akhiran;
usia yang kupertaruhkanII.
oleh sebab kita diciptakan tuhan berpasang-pasang, maka cinta perempuan akan menjadi hak-ku
ketika aku tergelincir pada setapak baca yang salah kueja, adalah kehadiranmu perempuanku; menamparku tanpa kata, peluk, dan cium, serta cubit kecil diantaranya
aku luluh seketika
lalu lamat-lamat melagu lirih kidung asmara
"demi gerimis yang melantunkan mantera mistis, tik, akan kutasbihkan cintaku padamu tanpa titik"III.
Rindu adalah wangi chamomile, hangat expresso, hujan daun angsana tua, serial lupus, memaki keegoisan kota, sedikit ciuman mesra, pengamen-pengamen gila disepanjang boulevard diponegårå, lalu sibuk mengeja jejak-jejak matahari;
bersamamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prajna Paramitha
PuisiIni sajak tentang kerinduan Entah pada siapa tertujukan Sajak-sajak yang terkirim ke angkasa Semoga membahana dan menemukanmu disana Lalu pulang bersama di pangkuan keheningan Kamu, ya kamu Yang merindu Di pangkuan getir masa lalu [foto cover bukan...