🌒︎ TERUSLAH BERLARI!!

10.8K 1.7K 575
                                    

***

Mengingat Januar yang langsung melenglang pergi begitu saja membuat saudaranya yang lain serta Riana menaruh rasa curiga. Apa benar Januar yang menulis surat-surat itu? Jika iya, kenapa ia melakukannya? Apa Januar ada hubungan dengan kematian Jeffrey dan Kevin saat itu?

Ah, rasanya sulit memercayainya. Bahkan, saudaranya saja sempat tidak percaya, karena Januar memanglah bukan seseorang yang tega melakukan hal-hal gila itu. Apalagi membunuh, bisa saja Januar dijebak oleh seseorang. Riana sedang memikirkan hal itu di depan rumahnya. Ia duduk di trotoar dengan Juno di sampingnya.

"Itu beneran tulisan Januar?" tanya Riana memastikan.

"Iya, Ri. Gue ngambil kertas ini dari dalem bukunya Januar," jawab Juno.

"Kalau emang itu tulisan Januar, buat apa dia nulis surat itu? Tujuannya apa coba?"

"Gue juga enggak tahu. Ini enggak masuk akal. Pasalnya, Bang Jeffrey sama Bang Kevin termasuk deket sama Januar. Enggak mungkin Januar tega ngelukain mereka berdua," jelas Juno.

"Iya, gue juga bingung makanya. Terus kenapa surat ini harus dikasih ke gue?"

"Entahlah, gue belum bisa menemukan jawaban apa pun untuk menjelaskan semua hal yang membingungkan ini."

Mereka berdua sama-sama menghela nafas dengan gusar. Keduanya sangat bingung.

"Kita pun belum nemu bukti lain lagi, selain huruf J itu. Huruf J, kan, mengarahnya ke banyak orang. Kecuali kalau hanya ada dua orang, kita masih bisa menyelidikinya."

"Iya juga, sih. Bahkan, nama kita gue aja diawali dari huruf J. Tapi jelas gue enggak terlibat soal ini. Lo percaya kan sama gue?" tanya Juno. Rasanya Raina tidak boleh menaruh kepercayaan tinggi pada seseorang, setelah apa yang terjadi.

"Iy-iya."

Juno tersenyum mendengarnya, "Ya sudahlah, sekarang mending kita cari bukti lain aja. Ngomong-ngomong, lo udah enggak dikirim surat lagi, kan?"

"Surat itu datangnya enggak menentu. Setiap surat itu dikirim, pasti ada seseorang yang meninggal. Gue enggak mau hal itu terjadi lagi."

"Malam ini kita pergi, gimana?"

"Pergi ke mana?" tanya Riana heran.

"Kita cari petunjuk lain. Kalau lo mau, nanti malam jam tujuh kita janjian di sini aja."

"Boleh, deh. Ayo!" Riana menyetujui ajakan Juno. Jika mereka hanya duduk diam, bukti itu tidak akan datang dengan sendirinya jadi mau tidak mau mereka harus bergerak untuk mencarinya. Bagaimana caranya Riana harus bisa mengungkap dalang di balik pembunuhan Jeffey dan juga Kevin.

***

Malam hari pun tiba. Sesuai yang direncanakan, kini Riana, Juno, dan Mahardika yang ikut bergabung dengan mereka berdua saat mengetahui Juno tengah mengendap-endap keluar dari rumah. Mahardika menangkap basah Juno. Lalu, ketika Juno menceritakan alasannya pergi keluar untuk mencari sebuah petunjuk, alhasil Mahardika pun ikut menemani.

Juno dan Mahardika pun segera pergi ke rumah Riana, menuggu kedatangan gadis itu. Tidak lama kemudian, terdengar suara gerbang rumahnya terbuka. Melihat Juno dan Mahardika yang tengah menunggunya, membuat Riana segera menghampiri mereka. Namun ia terlihat heran ketika melihat Mahardika yang ada di sini.

"Loh, ikut juga?" Riana bertanya pada Mahardika.

Mahardika mengangguk. "Gue juga mau jagain lo, Ri. Kalau lo ditinggal sama Juno kan gue khawatir." Mahardika lalu menarik lengan kanan Riana agar gadis itu berada di tengah. Jadi, posisinya ada Juno di depan, Riana, dan terakhir Mahardika yang berada di belakangnya.

The Killer - NCT ✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora