🌒︎ AKHIR DARI SEMUA TERROR (END)

12.6K 1.5K 479
                                    

Haii Jangan lupa untuk cek part sebelumnya yaa:) aku sangat butuh banget tentang pendapat kalian.

***

Flashback

Ketika Januar pergi ke rumahnya kembali untuk menyusul Jaeri yang ternyata Jaeri tidak ada di sana, di sisi lain Jahran dan Juno mendengar suara seseorang meminta tolong dari arah rumah Tristan lantas mereka pun segera masuk ke dalam rumah itu karena suara teriakan tersebut sangat mirip dengan suara Hadrian.

"Itu kayak suara Hadrian bukan sih?" Tanya Juno.

"Lah gue kira suara kuntilanak."

"Yakali mba kunti keliaran sore, ya pasti malem lah."

"Ya siapa tau kan si mba nya pengen jalan-jalan sore," balas Jahran.

"Udah ah ayo masuk ke rumahnya," saran Juno. Meskipun sedikit ketakutan Jahran pun akhirnya masuk mengikuti langkah sang kakak dari arah belakang.

Ketika mereka berjalan masuk dan suara itu terucap kembali dan ternyata sumber suara itu berada dari dalam gudang. Pintu ruangan tersebut terkunci membuat Juno mau tidak mau harus mendobraknya dengan paksan dan ketika pintu terbuka baik Jahran maupun Juno terkejut ketika melihat Hadrian.

"Bang Hadrian!" Seru Jahran ketika melihat Hadrian yang tengah duduk di kursi dengan kedua tangan dan kakinya terikat bahkan pelipis Hadrian terlihat mengeluarkan darah.

"Cepet Ran buka semua talinya," kata Juno karena mereka takut jika nanti Jaka akan datang menghampiri mereka bertiga.

"Lo kenapa bisa ada di sini anjir?" Tanya Juno heran.

"Bang Jaka dia yang ngebawa gue paksa malem itu waktu gue lagi di rumah Jaeri," jelas Hadrian. "Sialan bang Jaka selama ini dia pelaku semua pembunuhan yang terjadi di sini, lo berdua udah tahu?" Tanya Hadrian.

Juno dan Jahran pun mengangguk sebagai jawaban. "Bang itu pelipis lo kenapa berdarah?" Tanya Jahran. Ketika tali di pergelangan tangan dan kakinya sudah terlepas, Hadrian memegangi pelipisnya dengan jarinya. "Oh ini tadi gue berusaha mau kabur terus ketahuan si pembunuh gila itu alhasil dia mecahin vas bunga dan pecahannya di kenain ke gue, bajingan emang tuh orang," ucap Hadrian.

"Emang gila bang tuh orang," Jahran lalu melihat ke arah sekelilingnya ia menemukan sebuah kain dan ia berikan kain itu air untuk menghapus darah di pelipis Hadrian.

"Ya udah kalau gitu kita semua mending buruan pergi, tadi juga si Januar lagi ke rumah buat nyari Jaeri. Ayo sebelum bang Jaka datang dan nemuin kita," saran Juno dan mereka berdua pun segera mengangguk dan pergi meninggalkan rumah itu.

Ketika Jahran, Juno dan Hadrian baru saja keluar dari gerbang, mereka melihat Januar yang tengah berlari ke arah rumah Jaeri. "Bang Januar!" Seru Jahran. Langkah kaki Januar pun terhenti dan menoleh ke belakang ia melihat ketiga saudaranya tengah berjalan menghampirinya.

"Cepetan ikut gue, kayaknya gue tau bang Jaka di mana," ucap Januar. Lantas mereka pun segera pergi menuju rumah Jaeri. Dan benar saja ketika sampai di rumah Jaeri, beruntungnya karena kedatangan mereka berempat tepat waktu.

Flashback End

***

Ketika Januar menarik lengan Jaeri saat itu juga Jaka langsung berlari mengejar mereka berlima dengan gergaji mesin yang berlumuran darah. Kelimanya pun segera berpencar untuk mempermudah mereka dalam melarikan diri, Terbagi dalam dua tim yaitu Juno dan Jahran sedangkan Jaeri bersama dengan Hadrian dan juga Januar. Jaeri juga terkejut saat menyadari bahwa Hadrian sudah ada bersamanya, tetapi ini belum saatnya Jaeri menanyakan tentang keberadaan Hadrian saat kejadian waktu itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Killer - NCT ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang