🌒︎ ANCAMAN BAGI JAERI

9.2K 1.5K 254
                                    

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Dengan tangan kanannya Januar mengelur punggung Jaeri dengan pelan, ketika merasa gadis itu sudah tenang dan berhenti menangis, Baru Januar pun melepaskan pelukannya dan membiarkan Jaeri meraup oksigen di sekelilingnya dengan perlahan. Tangan kanan Januar lalu pindah dan mengusap pipi kanan Jaeri dengan lembut.

"Ri, lo masih nuduh gue sebagai dalang dibalik pembunuhan ini semua?" Tanya Januar. Jaeri masih terdiam, ia terlalu bingung karena banyak hal yang menganggu pikirannya.

"Jaeri?" Panggil Januar dengan lembut, bahkan suaranya terdengar seperti sebuah bisikan.

"Gue curiga sama lo dari awal," kata Jaeri.

"Curiga kenapa? Apa yang membuat lo curiga sama gue?" Tanya Januar. "Apa karena sikap gue yang selalu cuek sama lo?" Tambahnya.

Jaeri menggelengkan kepalanya. "Yang pertama karena karna tingkah laku lo aneh dari waktu lo keluar malem-malem dan lo ngasih gergaji ke kak Luham."

"Emang ada larangan gak boleh keluar malem? Waktu itu lo ngeliat gue kan dari jendela kamar lo? Itu gue emang pengen jalan-jalan aja karena suntuk iya tau salahnya karena gue keluar malem-malem dan lo pasti akan menyimpan rasa curiga sama gue," jelasnya.

Jaeri menghela nafasnya dengan gusar. "Udah deh Jan mending lo pergi sana," kata Jaeri. "Ri plis dengerin gue dulu, gue bukan pembunuh seperti yang lo bayangin jadi tolong ngertiin gue."

"Apa buktinya?" Tanya Jaeri.

"Gue akan buktiin kalau pembunuhnya itu bukan gue," jawabnya dengan pasti.

"Udahlah mau segimana lo bohong pasti lo kan salah satu dalangnya, buktinya udah jelas apalagi soal tulisan di kertas itu yang selalu datang ke rumah gue, itu emang tulisan lo kan?"

"..." Januar terdiam ketika mendengar pembicaraan Jaeri padanya.

"Tuh kan lo diem."

Januar pun menganggukan kepalanya. "Ya, itu emang tulisan gue kenapa? Emang gue yang nulis surat itu," jelas Januar perkataan Januar membuat Jaeri sedikit terkejut lalu Jaeri pun mendorong badan Januar dan pergi dari rumahnya untuk pergi mencari yang lain. Karena sejak mereka mendengar suara teriakan dari Yazid, semuanya pun tergesa-gesa pergi keluar rumah Jaeri.

"Sial!" gerutu Januar.

Jaeri mencoba menghubungi yang lain menggunakan ponselnya tapi tidak ada satupun dari mereka yang mengangkat telepon dari Jaeri. Jaeri sangat ketakutan, Jaeri merasa frustasi rasanya ia ingin pergi meninggakan perumahan ini tapi Jaeri tidak bisa meninggalkannya sebelum pembunuh itu ditemukan dan terlebih lagi kedua orang tua Jaeri masih berada di luar kota.

Apa Jaeri harus menghubungi kedua orang tuanya? Agar cepat pulang? Tidak Jaeri tidak bisa mengganggu pekerjaan orang tuanya. Jaeri berlari menuju rumah Hadrian dan beruntungnya Jaeri bertemu dengan Chandra.

The Killer - NCT ✔️Where stories live. Discover now