🌒︎ TERROR YANG SEMAKIN MENGGUNCANG

9.6K 1.5K 637
                                    

Ehehe tenang masih pagi:3

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ehehe tenang masih pagi:3

***

Jaeri, Teo, Chandra dan Juno pun segera pergi untuk bertemu dengan teman-teman yang lain, mereka harus memberitahu kejadian yang terjadi menimpa Wagindra bedasarkan penjelasan dari surat yang selalu dikirimkan ke rumah Jaeri. Chandra mengetuk pintu rumah dengan kencang membuat pintu pun tak lama terbuka dan terlihatlah Hadrian dengan wajah yang baru bangun tidurnya tengah menatap ke arah mereka berempat dengan bingung.

"Buset ini pagi-pagi ada apaan dah rame amat berasa ngajak tawuran," ucap Hadrian.

Tristan muncul dari belakang Hadrian ia juga merasa heran melihat keempat temannya ada di depan pintu dengan wajah yang gelisah. Terlebih lagi wajah Jaeri yang terlihat seperti sudah menangis. "Mending lo pada masuk dulu terus kita bicarain di dalem," saran Tristan. Mereka berempat pun segera masuk ke dalam dan duduk di sofa.

"Ri lo gak apa-apa kan?" Tanya Trisntan memastikan sembari menepuk bahu Jaeri dengan pelan. Gadis itu hanya terdiam lalu memeluk Tristan secara tiba-tiba membuat dirinya terkejut namun berusaha tenang dan mengusap surai kecokelatan milik gadis di pelukannya.

"Ada apa Ri? Lo bisa cerita sama gue," kata Tristan dengan lembut.

"Kak Wagindra," kata Jaeri dengan sendu. Setelah mendengar kata Wagindra, Tristan tersadar jika Wagindra tidak ada bersama dengan mereka. Tristan pun menatap ke arah Juno, Chandra dan Teo tetapi mereka hanya terdiam dan menunduk.

"Tunggu jelasin ada apa ini?" Tanya Tristan setelah melepaskan pelukan Jaeri.

"Bang Wagindra mana dah kok gak bareng?" Sambung Hadrian.

Teo masih terdiam ia tidak mampu untuk menjelaskan apa yang terjadi pada Wagindra sebenarnya, jadi ia pun merogoh saku hoodie nya dan mengeluarkan secarik kertas yang terlipat kepada Tristan. Tristan menatap bingung tetapi ia segera mengambil surat itu.

Tristan pun mulai membuka lipatan kertas secara perlahan dan ketika ia membaca isi kertas tersebut ia terkejut setengah mati karena tahu jika Wagindra sudah tiada. "Ap-apa? Bagaimana bisa? Bukannya dia bareng kalian kan?" Tanyanya.

"Awalnya ia dan kita gak tahu kalau ternyata Wagindra pergi keluar sendirian, dan kita gak ada yang tahu kalau dia pergi," jelas Teo.

"Sial, bang Wagindra sekarang korbannya," Tangan kanan Hadrian mengepal dengan kuat.

"Kalau gitu lebih baik kita keluar untuk mencari Wagindra," Tristan segera menaruh kertas itu di atas meja dan mengambil jaket bewarna abu-abunya.

"Gue rasa ini bukan kelakuan orang luar," Chandra berucap membuat semua langsung menoleh ke arahnya.

"Maksud lo? Pelakunya ada di antara kita-kita?" Tanya Juno dan Chandra mengangguk. "Karena gak mungkin sih bang kalau pelakunya dari luar, gue yakin ada salah satu dari kita yang ngelakuin hal ini semua," ucapnya.

The Killer - NCT ✔️Where stories live. Discover now