🌒︎ KORBAN BERJATUHAN

9.4K 1.5K 510
                                    

***

Tristan langsung membangunkan seluruh penghuni rumah ia sudah sangat geram dengan kejadian pembunuhan yang sudah memakan banyak korban, padahal semalam mereka baik-baik saja ketika bersama dan mengapa ketika dini hari harus terdapat korban dari pembunuhan lagi?

"Ngaku aja lah anjir! Capek gue lama-lama!" Serunya meninggikan nada bicaranya membuat yang lainnya merasa sedikit gugup ketika melihat Tristan semarah ini. Tristan tentu sudah lelah dan juga marah, terlebih lagi kini korban berikutnya adalah Teo, sahabatnya.

Tangan kanan Tristan mengepal dengan kuat lalu ia meninju dinding yang ada di dekatnya. "NGAKU BURUAN!" Serunya lagi.

"Lo nyuruh ngaku-ngaku ke orang lain apa jangan-jangan lo sendiri lagi yang ngebunuh Teo," celetuk Janggala yang membuat amarah Tristan semakin memuncak ketika mendengar ucapan yang keluar dari mulut Janggala dengan mudahnya.

"Sialan lo, lo nyalahin gue hah?! Lo pikir gue yang ngebunuh sahabat gue sendiri?!" Tristan segera menghampiri Janggala dan menarik kerah baju milik lelaki itu.

"Banyak kali yang sesama temen saling bunuh sekarang mah," balas Janggala.

"Sialan!" Bugh, Tristan pun melayangkan tinjunya yang mengenai pipi kanan Janggala membuat pemuda bersurai cokelat itu tersungkur jatuh ke lantai. Ketika Tristan hendak memukulinya kembali, lengan kanannya di tahan oleh Denandra.

"Berhenti dengan mukulin dia gak akan nyelesain masalah," kata Denandra memberitahu.

"Janggala lo jangan asa nuduh Tristan yang ngga-ngga," ucap Yazid.

"Cih, terus siapa? Bukannya lo pada juga mojokin gue atas kematian Kevin waktu itu?!" Balas Janggala dengan kesal.

"Kak, pas gue bangun tadi pagi mau ke kamar mandi tuh emang yang lain lagi pada tidur kak makannya gue juga aneh sendiri kok bisa si pembunuh itu ngelakuin hal ini dengan secepat mungkin?" Tanya Jaeri heran.

"Bang Teo gak mungkin kan ngelakuin hal itu sendiri?" Tanya Chandra.

"Ngga lah Teo bukan orang yang kaya gitu," jawab Denandra.

"Apa mungkin si pembunuh udah ngelakuin jauh sebelum Jaeri terbangun?" Tanya Yazid.

"Gak mungkin deh bukannya Jaeri yang bilang sendiri kalau kita semua lagi pada tidur otomatis Jaeri pasti ngeliat Teo kan?" Tanya Denandra memastikan.

"Iya kak gue liat kak Teo tidur bahkan semuanya pun sama," jawab Jaeri.

"Terus kalau gitu yakali si pembunuh tiba-tiba bangun dan ngebunuh bang Teo dengan cepat?" Kata Chandra.

Hadrian mengalihkan pandangannya ke arah Jahran. "Ran katanya lo tadi bangun juga kan?" Tanya Hadrian.

"Iya bang gue bangun tanya mau ke rumah cuman kebetulan Jaeri manggil gue, eh gak lama bang Tristan udah teriak jadi gue gak sempet pulang," jawab Jahran. Hadrianpun mengangguk mengerti.

"Tapi bukan lo kan pelakunya?" Tanya Tendera memastikan. Tendera memang cukup curiga dengan seluruh penghuni rumah yang namanya di awali hurf J karena mereka semua sangat cocok terhadap bukti-bukti yang ditemukan.

"Lah kok gue bang? Kenapa jadi nuduh gue sih bang? Gue aja kaget begitu liat bang Teo udah dalam keadaan kaya gitu."

"Ngga sih gue bukan nuduh cuman mastiin aja," balas Tendera.

"Jujur aja tadi ada yang bangun lagi gak malem? Selain Jaeri, Jahran sama Tristan?" Tanya Jaka.

"Gatau gue mah tidur bang," jawab Chandra.

The Killer - NCT ✔️Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin