Dancing in The Dark - Republish Chapter 7. Anne's Wedding Plan

7.9K 833 23
                                    

Seperti biasa, kegiatan rutin yang keluarga kerajaan lakukan setiap pagi adalah sarapan bersama

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Seperti biasa, kegiatan rutin yang keluarga kerajaan lakukan setiap pagi adalah sarapan bersama. Berbagai macam lauk pauk tersaji di atas meja. Aromanya sungguh enak. Tidak heran Tuan Jeff sangat bangga pada dirinya karena Ratu tidak segan memuji kehebatan sang Koki.

Suasana makan pagi berlangsung tenang. Suara sendok garpu beradu hampir tidak terdengar sama sekali. "Habiskan makananmu. Jangan ada sisa. Aku sudah memerintahkan Tuan Jeff untuk memasak secukupnya. Sayang jika ada makanan yang dibuang," kata Ratu pada kedua anaknya.

"Baik, Ibu." Hanya Edward yang menjawab.

Anne diam seribu bahasa.

"Apa kau mendengarku, Anne?" Ratu melirik Anne sinis.

Anne mengangguk. Tapi hatinya penuh dengan rasa kecewa. Ibunya sengaja membuat Tuan Jeff memasak makanan pas agar tidak ada sisa yang bisa diberikan untuk Zen.

"Bagaimana dengan Zen, bu? Dari kemarin dia belum makan.."tanya Anne takut. Ia begitu memikirkan Zen hingga tidak bisa makan dengan tenang.

"Anne!" Suara Edward meninggi. Ia tidak suka ada gangguan kecil apapun saat sedang makan, terlebih jika soal Zen.

Anne menunduk.

"Untuk apa kau memikirkan manusia satu itu? Dia sudah dewasa, bisa mengurus dirinya sendiri." Jawab Ratu. "Tidak boleh ada makanan sisa. Dan kau, Anne, tidak boleh lagi ada pencurian makanan di dapur utama hanya untuknya!" Ratu melotot tajam.

Anne terperanjat. Bagaimana bisa ibunya tahu soal itu.

"Anne, kau putri kesayanganku, tidak bisakah kau mendengarkan ucapan ibumu ini?" Suara Ratu melirih.

Anne menarik nafas dalam lalu kembali makan, tanpa merespon suara ibunya.

Sebagai kakak, hatinya tidak sanggup jika harus membiarkan Zen kelaparan.

"Oya, Anne, besok akan ada Pangeran dari Kerajaan Argas datang. Aku menjodohkanmu dengannya, Hubert namanya. "

Mata Anne membulat. "A-Apa, bu?! Tapi Ibu tidak bilang padaku sebelumnya!"

Ratu menggeleng. "Tidak perlu. Aku sudah memilih satu yang terbaik di antara para pangeran yang mengirim lamaran untukmu,"

Anne menatap Edward bermaksud meminta bantuan, namun Edward nampak tidak peduli.

"Dia akan berada disini selama seminggu ke depan dan pernikahan kalian akan ditetapkan dua bulan kedepan. Setelah itu, kita tinggal mempersiapkan penobatan Edward menjadi Raja, menggantikanku," jelas Ratu.

"Tapi Ibu-"

"Saat itu aku membiarkan Zen tinggal di istana atas keinginanmu, kini, giliranmu menurutiku," tandas sang Ratu.

Lidah Anne kelu.

"Aku akan mengizinkan Zen tinggal layak disini selama yang dia mau asal kau menurutiku." Lanjut Ratu mengakhiri pembicaraan tegang mereka. Hingga makan pagi usai, Anne diam seribu bahasa.

SWEET LOVE STORY : DANCING IN THE DARK Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz