Dancing in The Dark - Republish Chapter 10. Reveal

7K 804 17
                                    

Anne berjalan pelan menyusuri lorong sambil menunduk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Anne berjalan pelan menyusuri lorong sambil menunduk. Pagi ini, ia harus menghadiri acara minum teh bersama Hubert. Pikirannya kalut semenjak Hubert datang. Bayang-bayang pernikahan yang tidak ingin ia jalani semakin mengusik dirinya. Ia tidak ingin menikah dengan seseorang yang tidak ia sukai. Namun ketakutannya pada sosok Ratu dan keinginannya untuk melindungi Zen membuatnya hanya bisa pasrah pada keadaan.

Di tengah perjalanannya, ia berpapasan dengan Johan yang berseragam lengkap siap menemani Pangeran Edward dalam kunjungannya.

"Johan.."sapa Anne lirih.

Johan menghentikan langkahnya. Ia membungkuk hormat. "Selamat pagi, Putri," sapanya.

"Kau akan berangkat?" tanya Anne.

"Ya." Johan mengangguk sambil tersenyum. "Boleh saya pergi, Putri?"

Anne terdiam. Ia merasakan sejak pesta semalam Johan seolah semakin menjaga jarak dengan dirinya. Mereka yang dahulu begitu akrab, kini terasa semakin jauh terutama sejak Johan mengetahui bagaimana perasaan Sang Putri padanya.

"Kau menjaga jarak denganku, Johan."celetuk Anne saat Johan melangkah melewati sisinya.

Langkah Johan terhenti. Suasana hening tak nyaman menyelimuti mereka untuk beberapa saat. Hingga Johan menghentikan suasana tersebut dengan melangkah pergi tanpa mengucap apapun. Lagi-lagi Anne menatap punggung Johan yang bergerak menjauh dan menghilang berbelok di persimpangan lorong. Hatinya begitu perih menyaksikan perubahan di diri Johan. Jika ia tahu kelak akan seperti ini jadinya, tentu ia lebih memilih diam dan menyembunyikan perasaannya.

Anne dan Johan, mereka bertemu saat usia Anne memasuki dua puluh tahun dan Johan empat tahun lebih tua darinya. Saat itu Johan terkenal sebagai pemanah dan pengguna pedang tersohor seantero Kerajaan. Dia banyak disewa oleh para bangsawan kaya yang ingin bepergian jauh dengan aman. Di usia yang begitu muda, Ia kemudian diangkat oleh Sang Ratu untuk menjadi salah satu dari panglima militer kebanggaan kerajaan.

Sifat Anne yang begitu ramah tanpa memandang status sosial Johan, dan Johan yang begitu supel, menjadikan mereka teman yang begitu dekat. Kemanapun Anne pergi keluar Kerajaan, Johan akan selalu mengikutinya. Namun kedekatan mereka berakhir tatkala Anne mengungkapkan perasaannya pada Johan. Ekspresi Johan mendadak berubah. Rautnya begitu kesal. Ia diam, tanpa suara. Setelah itu, Johan mulai menjaga jarak. Ia tidak lagi mengikuti kemana Anne pergi. Ia lebih memilih untuk mengikuti Edward.

Langkah Anne terhenti di depan taman istana. Hubert sudah ada disana, duduk sendiri sembari ditemani para pelayannya. Melihat kedatangan Anne, Hubert berdiri. "Ah, selamat pagi Putri," sapa Hubert ramah. Ia menghampiri Anne, membungkuk sambil mencium punggung tangan Anne. "Duduklah," ucapnya sambil menarik kursi, membantu Anne duduk.

"Terima kasih, Pangeran," jawab Anne lirih.

Hubert begitu mengagumi sosok Anne. Saat ia bertemu dengan Anne disebuah acara amal, Anne begitu ramah, ia terlihat mengobrol dengan beberapa anggota kerajaan dan bangsawan lain. Tak ayal, bukan Hubert saja yang jatuh cinta dengan kepribadian Anne yang begitu indah. Lamaran yang diterima Ratu atas Anne begitu banyak. Namun pilihan jatuh pada Hubert.

SWEET LOVE STORY : DANCING IN THE DARK Where stories live. Discover now