Dancing in the Dark - Republish 19. Blacksmith

5.2K 708 39
                                    

Berbulan bulan berlalu. Anne, dengan terpaksa harus menikahi Hubert tanpa kehadiran Zen dihari pernikahannya. Para prajurit yang ditugaskan mencari Zen, pulang tanpa kabar baik. Justru mereka menemukan sisa potongan pakaian Zen yang penuh dengan darah, tersangkut di runtuhan cabang di dekat gua. Mereka juga menemukan potongan tulang dengan darah yang mengering, ditambah ada banyak serigala yang muncul saat pencarian. Tentu saja, bagi mereka, kesempatan Zen untuk selamat nyaris tidak mungkin.

Saat itu, utusan Ratu yang tidak lain Johan, datang dan memberitahu pada Ibu Elsa bahwa putri semata wayangnya hilang saat menjalankan tugasnya. Begitu terpukulnya Ibunya. Putri yang ia besarkan, yang sejak kecil begitu mengagumi semua yang berhubungan dengan keluarga kerajaan, harus mengalami kejadian tragis seperti ini.

"Anne," panggilan Hubert membuyarkan lamunan Anne. Ia kini pindah ke Argas dan menjadi calon ratu disana. "Kau..aku sedih melihatmu seperti ini,"ucapnya.

Anne, mencoba tersenyum."Maafkan aku, Hubert. Aku hanya.." tanpa terasa air matanya menetes. "Aku tidak tahu rasanya begitu menyesakkan dada," tangisnya.

Hubert mendekapnya dengan erat. "Yang mana yang menyesakkanmu? Zen, atau menikahiku?" Akhirnya setelah sekian lama memendem, Hubert mengucapkan apa yang ia pendam. "Apa kau menyesal menikahiku?"

Anne sontak menatap wajah Hubert. Ekspresi Hubert begitu sedih.

"Apa..apa maksudmu?"

"Kau tahu, aku menyukaimu, benar benar menyukaimu. Tidak ada ratu yang kuinginkan selain Anne, Putri Kerajaan Umoya. Tapi rasanya, walaupun aku menikahimu, aku merasa kau justru semakin jauh dariku. Apa...apa kau masih menginginkan Johan?" Tanya Hubert dengan tatapan nanar.

Anne mematung. Tidak ia sangka Hubert tahu soal Johan. "Jo..han?" Gumam Anne kemudian.

"Kau pernah berhubungan dengan Johan dan itu tidak berhasil karena Ratu Annelise, bukan? Aku melihatmu..memeluk Johan saat kau menangisi Zen. Seharusnya aku yang memelukmu. Tapi kenapa Johan?"

"Hubert, jangan laporkan kami pada Ratu," pinta Anne tiba tiba. "Johan dalam bahaya jika Ratu tahu soal itu," mohonnya.

Hubert menarik nafas dalam. "Tidak. Aku tidak akan melaporkan Johan jika itu kemauanmu. Tapi jawablah pertanyaanku, Anne. Apa aku punya celah di hatimu, atau hanya Johan?"genggaman tangan Hubert menguat.

Lidah Anne kelu. Ia tidak tahu harus bagaimana menjawab. Johan adalah masa lalunya dan Hubert yang kini bersamanya. Tapi bicara soal hati, Johan tidak bisa sepenuhnya ia lupakan.

"Anne, jika aku tidak punya tempat, apa gunanya aku bersamamu? Aku egois. Aku rakus. Aku ingin kau, Anne. Tapi tidak hanya fisikmu, aku ingin hatimu juga. Aku ingin semua yang ada di dirimu tanpa kecuali. Aku tidak ingin membaginya,"

Anne menunduk. Sungguh sedih mendengar ucapan Hubert. Anne lalu menyeka air matanya. Ia memeluk Hubert. "Maafkan aku, Hubert," bisiknya.

Hubert menarik nafas panjang. Jika itu untuk Anne, ia akan selalu mencoba untuk mengerti. Jika itu untuk Anne, ia akan selalu mencoba bersabar. Karena baginya, itu semua untuk Anne.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
SWEET LOVE STORY : DANCING IN THE DARK Where stories live. Discover now