Dancing in The Dark - Republish Chapter 9. Hubert

8.2K 870 35
                                    

Kedatangan Pangeran Hubert begitu menyita perhatian para tamu undangan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kedatangan Pangeran Hubert begitu menyita perhatian para tamu undangan. Ini bukanlah kali pertama Anne bertemu dengan Hubert. Saat mereka masih kecil, mereka pernah bertemu di salah satu pesta kerajaan sahabat. Hubert adalah putera sulung Kerajaan Argas. Dengan kata lain ia adalah seorang Pangeran Makhota. Dia tipikal pria tak banyak bicara. Senyumnya tidak berhenti mengembang saat para tamu mulai membungkuk hormat. Mata Hubert lalu memandang Anne yang berdiri tidak jauh dari dirinya. Ia menghampiri Anne.

"Senang berjumpa denganmu, Putri Anne," ia meraih tangan Anne lalu menciumnya.

Anne hanya diam membisu.

"Ayo berdansa denganku?" Ajak Hubert.

"Oh, tentu..tentu saja, Pangeran," jawab Anne.

Alunan musik romantis mengalun di ballroom istana. Sepasang anak manusia ini mulai berdansa. Para pasangan bangsawan lain ikut berdansa.

Dari kejauhan, Johan hanya berdiri menatap Anne yang kini berdansa bersama calon suaminya kelak.

"Kau tidak suka berdansa denganku?" Suara Hubert mengagetkan Anne.

"Ti..tidak, bukan begitu,"

"Benarkah? Ngomong ngomong, ini kali kedua kita bertemu, bukan?" Hubert mencoba memulai pembicaraan. Namun Anne yang tidak fokus menjadi gelagapan.

"Apa? Ya?"

Hubert sedikit kaget. Namun ia tersenyum. "Ada pria lain disini yang kau jaga perasaannya?" Kalimat Hubert mengagetkan Anne.

"Hah?" Anne terkesiap.

"Aku mengirim lamaran untukmu sementara kau belum pernah bertemu denganku lagi sejak terakhir kita bertemu. Wajar saja kalau ternyata ada pria lain yang kau sukai," jawab Hubert dengan senyum tipisnya. Matanya tidak lepas memandang Anne.

Anne menggeleng ragu. "Bukan begitu, Pangeran..hanya saja..ini terlalu tiba tiba," jawab Anne takut." Kau berbicara seolah kau sudah mengenalku," celetuk Anne.

Hubert tertawa kecil. "Aku pernah melihatmu dalam acara amal yang diadakan kerajaan sahabat. Kau saja yang tidak melihatku,"

"Oh," Anne menunduk.

"Apakah dua bulan cukup untuk kita saling mengenal?" Tanya Hubert.

Anne tertegun. "Aku..tidak tahu," jawab Anne akhirnya.

Hubert terkekeh kecil. "Kupikir cukup untukku merebut hatimu dari pria yang kini kau pikirkan,"

Mata Anne membulat. Entah apa yang Hubert pikirkan hingga dia seolah ingin menyingkirkan pria yang kini bersemayam di pikiran Anne.

"Johan," sapaan pelan terdengar dari balik pintu ballroom.

"Elsa?" Johan menghampiri Elsa.

"Kau tidak berdansa?" Ledek Elsa.

SWEET LOVE STORY : DANCING IN THE DARK Where stories live. Discover now