Hideous Obsession Pt. 3 (END)

5.3K 613 155
                                    

🎵The Truth Untold-BTS

















.

.

.

"Seulgi?"

"Seulgi, kau bisa mendengar ibu?"

"Noona?"

"Noona?"

Yang dia lihat, semua orang mengerubunginya. Di sana dia melihat ibu dan adiknya saat baru saja membuka matanya. Meskipun pandangannya masih kabur, suara-suara itu masih bisa dia dengar.

Suara-suara yang terdengar mengkhawatirkannya dan bertanya apakah dia baik-baik saja atau tidak.

Entah kenapa mereka mengelilinginya dan bertanya padanya seperti itu, yang jelas kini yang dia rasakan hanyalah seluruh badannya benar-benar remuk. Dia bahkan tak tahu apa yang baru saja terjadi. Yang dia ingat hanya sesaat setelah pandangannya menggelap ketika kepalanya membentur kaca begitu keras.

Dia bahkan ingat bagaimana kaca itu terdengar setelah pecah mengenai kepalanya.

Oh ya, dia tahu kenapa kini ibunya dan adiknya terlihat khawatir.

Dia juga tahu kenapa dia berada di ruangan putih dengan peralatan medis yang menempel di tubuhnya.

Ya, dia ingat penyebabnya adalah saat kepalanya yang dibenturkan sangat keras sampai membuatnya tak sadarkan diri.

Jadi dia belum mati?

"Seulgi?" Ibunya kembali memanggilnya.

"Aku tak apa." Ujarnya meskipun kenyataannya seluruh tubuhnya benar-benar sakit.

Oh ya, ngomong-ngomong, di sana hanya ada ibu dan adiknya. Dia baru sadar.

Tak ada siapapun selain mereka.

Apa mereka yang membawanya kesini? Bukannya dia masih berada di kantor setelah kejadian itu?

Dan bukankah orang yang terakhir kali bersamanya dan sekaligus yang membuatnya berada di sini adalah Park Jimin?

Tapi seharusnya dia tak mencari Jimin. Tentu saja, pria itu tak mungkin ada disini menunggunya bangun apa lagi sampai mengkhawatirkannya. Dia juga tak mungkin menjadi orang yang membawanya ke rumah sakit.

Bahkan mungkin pria itu pergi setelah dia tak sadar. Oke anggap saja begitu.

Dan mungkin kini Jimin kecewa kenapa dia masih belum mati.

Seharusnya dia tak usah bangun saja agar Jimin senang.

"Seulgi.. kenapa ini semua terjadi padamu.." Di sana, gadis itu melihat ibunya yang tiba-tiba menangis.

"Apa yang terjadi sebenarnya?" Ujar ibunya lagi.

Entahlah, dia juga tak tahu. Seulgi tak tahu kenapa hidupnya bisa seperti ini. Dia tak pernah menyangka semuanya akan terjadi. Tapi, tak mungkin jika dia mengatakan semuanya pada ibunya kan? Tak mungkin jika wanita itu tahu kalau Seulgi menjadi korban kekerasan pria gila yang mengaku sebagai bosnya kan?

"Kami tiba-tiba dihubungi pihak rumah sakit saat kau sudah disini." Kini adiknya yang berbicara.

Oh jadi bukan mereka yang membawanya kesini?

"Dan aku benar-benar menangis saat melihat keadaanmu."

"Ada apa Noona? Siapa yang menyakitimu?"

Seulgi masih belum menjawab pertanyaan adiknya. Dia tak tahu harus menjawab apa. Selama ini hari-harinya menderitapun ibu dan adiknya tak tahu dan Seulgi seharunya memang tak pernah memberitahu mereka.

ABOUT USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang