The Girl in Black pt.2

2.4K 417 84
                                    

"Aku hanya tinggal sendiri di sini."

"Aku juga butuh uang, maka dari itu aku bekerja seperti ini."

"Masih banyak pekerjaan lain, Seulgi."

"Tidak, aku sudah tak perlu."

"Kenapa?"

"Hidupku sudah berakhir."

"Berakhir? Apa maksudmu?"

"Seulgi? Kenapa kau malah tersenyum?"

"Hey kenapa?"

"Seul jaw-



Bayangan itu membuatnya terbangun dari tidur lelapnya setelah semalaman dia akhirnya memberanikan diri dan mengikuti egonya untuk membawa satu gadis yang ia temui kemarin malam.

Ya dia ingat, dan kini dia masih berada di hotel tempatnya menginap bersama gadis ber-dress hitam yang tiba-tiba datang mengajaknya ke sini.

Tidak, mereka tak melakukan apapun kemarin. Mereka hanya mengobrol tentang kehidupan masing-masing yang bisa dibilang berantakan. Jimin yang ditinggal anak semata wayangnya, dan Seulgi yang harus rela bekerja seperti itu untuk menghidupi kebutuhannya.

Dan Jimin benar-benar senang meskipun mereka hanya mengobrol beberapa jam sampai mereka terlelap di ranjang yang sama. Dia bahkan lupa jika dia punya istri yang sedang menunggunya di rumah.

Dia juga lupa jika harus setidaknya memberi kabar pada istrinya yang mungkin khawatir.

Tapi entah kenapa, Jimin sama sekali tak ingat tentang itu saat bersama Seulgi. Wanita itu seperti bisa membuat Jimin melupakan semua masalah dalam hidupnya dan membuatnya lupa jika dia sudah punya istri saat mereka mengobrol. Dia mendengarkan semua cerita Jimin dengan baik meskipun dia kadang menanggapinya hanya dengan senyuman. Tapi lagi-lagi, entah kenapa Jimin malah senang meskipun hanya bersama dengan gadis itu beberapa jam.

Gadis itu seperti bisa membuatnya nyaman meskipun mereka baru saja bertemu.

Tapi apa Jimin benar-benar lupa jika dia sudah punya istri yang menunggunya di rumah? Entahlah, dia malah berpikir untuk tak pernah pulang ke rumahnya lagi dan memilih untuk mengobrol dengan Seulgi selama apapun. Dia malah berpikir dan menyesal kenapa dia harus menikah dengan istrinya dan tak bertemu Seulgi lebih dulu.

Terdengar jahat memang, tapi entah kenapa hal itu memang dirasakan Jimin meskipun mereka baru bertemu semalam.

Sepertinya dia memang harus mengajak Seulgi untuk bersamanya saja. Setidaknya sampai makan siang hari ini.

Eh tapi.. kenapa Jimin merasa jika ranjangnya begitu luas ya? Seulgi masih tidur di sebelahnya kan? Dia masih belum pergi kan?

Tapi sepertinya Jimin harus menelan kekecewaan saat ternyata ranjangnya sudah kosong. Seulgi sudah benar-benar pergi dari sana setelah malam itu. Di sana hanya ada dirinya yang masih terbaring di sebelah kiri.

Kemana gadis itu?

"Sial, aku lupa meminta nomer ponselnya."

Nyatanya Jimin memang lupa. Dan dia juga lupa jika bahkan dia berjanji untuk tak pernah datang lagi ke tempat kotor ini dan tak akan pernah mengkhianati istrinya. Tapi apa benar Jimin melakukan itu? Kenapa dia seolah sudah tergoda dengan wanita yang bahkan baru ia temui kemarin malam?

Jimin minta maaf, tapi dia benar-benar senang setelah bertemu Seulgi. Bahkan malam ini dia berencana datang lagi ke sini untuk bertemu gadis itu.

Tak apa kan? Lagi pula Chaeyeong juga pasti tak akan peduli. Yang dia lakukan sehari-hari pasti hanya mengomel padanya dan membuat Jimin pusing. Jimin benar-benar muak, dia hanya butuh sedikit hiburan.

ABOUT USWhere stories live. Discover now