Chapter 6 : Necklace

2.9K 201 22
                                    

[Revisi]

Jangan lupa tinggalkan jejak!
Vote maupun komentar kalian sangatlah berharga 😊

Sedikit membicarakan mengenai darah, organ, dan sebagainya. Apabila tidak nyaman, bisa di skip saja kalimatnya^^

🌺 🌿 🌺

Siulan burung di pagi hari membuat mata Oilien Feyna Aksana terbuka dengan sendirinya. Seulas senyum manis terbit menghiasi bibir gadis yang sedang merenggangkan otot untuk menetralkan tubuhnya setelah beberapa jam beristirahat. Ia merapikan tempat tidurnya dan membersihkan tempat perkemahannya selagi kedua teman sekelompoknya yang lain masih tertidur pulas.

Tidak berniat mengganggu istirahat mereka, ia memilih pergi mencuci wajahnya di sungai dan sedikit membasuh bagian tubuhnya yang terlihat-seperti kaki dan tangan. Sebenarnya air sungai sangat dingin, namun dirinya sadar bahwa dia adalah mempunyai kekuatan flame yang berarti dia tidak perlu khawatir. Dalam hatinya, ia bersyukur karena mendapatkan kekuatan ini karena bisa menghangatkan tubuhnya sewaktu-waktu.

Feyna berjalan-jalan di sekitar sungai hanya untuk menyegarkan tubuhnya yang baru saja kelelahan akibat kejadian tak terduga kemarin. Namun selang beberapa saat, senyumannya memudar seiring dengan belalakan matanya yang kian melebar. Spontan, gadis itu berteriak keras dan terjatuh di rerumputan kering musim gugur Hutan Aukwood.

Lunara dan Nathan yang mendengar teriakan Feyna, kontan terbangun dari tidur mereka dan berlari menuju sumber suara tersebut. Di sana terlihat Feyna yang sedang terduduk lemas-walaupun perlahan Nathan dan Lunara merasakan hal yang sama.

"B-Bagaimana--" Rasanya lidah Lunara kelu untuk mengucapkannya. Bahkan sekarang, Nathan mematung di tempat-berusaha sekuat mungkin untuk tidak berteriak.

Puluhan kelinci mati dengan koyakan daging di perut mereka dengan darah segar yang berceceran. Hal itu membuat Lunara hampir muntah karena melihat organ-organ kelinci yang nampak keluar dari perut mereka. Namun anehnya, mata kelinci itu terlihat tenang tanpa keterkejutan sama sekali. Selain itu, posisi mayat-mayat kelinci ini sangatlah rapi-seakan berbaris, mengetahui ajal mereka.

Bau anyir yang menyeruak indera penciuman mereka, segera menggugah diri Nathan untuk bertindak. Lelaki itu mengangkat tangannya di udara, lalu ia hempaskan dalam sekali tebasan. Terdengar suara tanah bergetar secaea bersamaan. Hal itu membuat Feyna dan Lunara sontak membuka mulutnya-terkejut dengan kekuatan Nathan yang tidak pernah mereka bayangkan.

Kekuatan Gravitasi.

Hal yang baru mereka ketahui membuat secercah rasa bersalah kembali menghiasi relung hati Lunara Jerilyn Lanford. Ya, karena ia baru menyadari sesuatu. Seandainya kemarin akar-akar pohon itu tidak mengikat kakinya, bisa saja dia kalah dalam sekali tarikan napas. Kenyataannya, Nathan lebih baik daripada dirinya. Namun lelaki itu sama sekali tak ingin menyombongkan diri.

Spontan Lunara meringis.

"Ada yang mau membantu? Atau memang bagi kalian ini adalah tugas seorang pria?" Nathan terkekeh sembari membuat gravitasi ringan kepada para kelinci, lalu memasukkan kelinci-kelinci yang mati itu dalam kuburan mereka masing-masing. Akhirnya Nathan menggerakan tanah di dalam lubang kelici itu, untuk menutupi mayat mereka. Benar-benar kekuatan gravitasi yang mirip dengan telekinesis. Bedanya gravitasi akan sangat terikat pada bumi dan telekinesis hanya pada sesuatu yang terlihat saja atau dengan sesuatu yang dapat dirasakan kehadirannya.

"Aku harap kalian segera lupa dengan apa yang barusan kalian lihat, girls," kekeh Nathan lalu berjalan dengan santainya untuk membereskan tempat tidurnya yang sedikit berserakan karena tadi.

El Academy [Proses Revisi]Where stories live. Discover now