chapter 9

205 25 16
                                    

Manuel melirik jam dinding yang berada disamping lemari.

Pukul 00.25

Manuel mencoba untuk tidur tetapi tidak bisa.

"akh, kenapa gak bisa tidur sih." gerutunya. Akhirnya ia bangkit dari kasur, lalu menghampiri Bastian yang tertidur pulas.

"Bas, Bastian." panggil Manuel sambil mengguncang-guncang tubuh Bastian dengan pelan.

Bastian akhirnya terbangun. "hmm? Ada apa Manuel?" tanyanya.

"gabisa tidur."

"kau masih memikirkan tentang Kyla?" tebak Bastian. Manuel mengangguk.

"Manuel Peter Neuer, move on lah nak. Kalau kau masih memikirkan dia, nanti bisa gamon."

"hah? Apaan tuh?"

Bastian menepuk jidatnya. "hadeh, Gamon itu gagal move on." Manuel berooh pelan.

"sepertinya kau berhasil move on dari Ana ya." ucap Manuel. Bastian terkejut.

"apa yang barusan kau ucapkan?" tanyanya memastikan.

"sepertinya kau berhasil move on dari Ana ya." Manuel mengulang ucapannya.

Bastian termenung sejenak. "sudahlah, jangan bahas ini lagi." lalu ia melanjutkan tidurnya.

Sepertinya Manuel membuat mood Bastian menjadi buruk.

~~~~

Keesokan paginya, Bastian mengantarkan Manuel pulang dan sekaligus menghampiri Misha karena ia sudah berjanji akan menonton berdua dengan Misha.

Bastian memarkirkan mobilnya didepan rumah Manuel. "kita sampai, istirahat yang cukup karena nanti sore kita latihan." ucap Bastian.

Manuel turun dari mobil Bastian. "Bastian." panggil Manuel.

yang dipanggil segera menoleh. "ja?"

"terima kasih karena aku boleh menginap dirumahmu semalam."

Bastian Mengacungkan jempolnya. "anything for you, kamerad."

"oh iya, maaf soal semalam." ucap Manuel dengan merasa bersalah. Bastian tersenyum tipis. "its okay."

Saat Manuel masuk kedalam rumahnya. Bastian segera memberitahu Misha bahwa ia sudah sampai.

Me: hey Mrs Ekaterina, im here ;)

Tak lama kemudian Misha membalas pesannya.

Misha: aye aye aye, captain.

Bastian segera menyisir rambutnya yang berantakan, memakai parfum disekitar badannya lalu menatap dirinya lewat spion mobil.

"kau sudah tampan Bastian. Tidak perlu mengaca lagi." ucap Misha yang mengejutkan Bastian.

"oh, eum, ternyata kau Misha, terkejut aku." ucap Bastian sambil menutup mukanya yang memerah.

Memerah karena malu.

Harga diri ku ancur sudah dimata Misha. Batin Bastian.

Gadis itu tertawa. "pardon me Mr schweinsteiger, karena telah membuat harga dirimu jatuh." ledeknya.

"karena kau telah menjatuhkan harga diriku, kau harus menonton film horor bersamaku."

Neighbours || neuerDonde viven las historias. Descúbrelo ahora