chapter 18

175 24 14
                                    

Meme of the day

Meme of the day

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Made by me

~~~~

Misha menyeka keringatnya seusai jogging mengelilingi perumahan.

Ketika ia sampai didepan rumahnya, lalu membuka pintu yang ternyata terkunci. Karena ia kaget rumahnya dikunci, akhirnya ia mengetuk pintu sambil memanggil Cornel.

"Cornel! Buka pintunya!"

Tidak ada jawaban.

"Cornel! Cornel!"

Masih tidak ada jawaban dari Cornel.

"Cornelia Samantha Ekaterina! Kau ini memang budeg atau tidak punya telinga!"

Tetap tidak ada jawaban dari Cornel

karena pasrah, akhirnya ia mencoba mencari kunci cadangan di bawah karpet.

Bukan kunci yang ia dapat, melainkan secarik surat. misha segera membaca isi suratnya.

Hey kak Misha.

Aku mau pergi ke balai kota untuk lomba melukis dengan Kroos ofc. (btw, kita udah baikan looh) jadi kunci rumah dan kunci cadangannya aku bawa ya.

-Cornel

"CORNEL!" ia berteriak kesal dengan Adiknya.

tak lama ia berteriak, ia mencium bau gosong dari rumah Manuel. Misha bergegas berlari menuju rumah Manuel.

"Manuel! Hans!" serunya.

"kami di dapur kak!" Misha mendengar suara Hans dari belakang, ia berlari menuju dapur.

Saat ia masuk kedalam dapur, Misha sudah disambut dengan asap yang mengepul di ruangan dapur.

Misha mengibas tangannya, mengusir asap. "ada apa ini?" tanya nya

Manuel mengeluarkan sesuatu dari dalam oven. "aku sedang membuat cupcake." jawabnya enteng sambil terkekeh.

Misha menepuk jidatnya. "ya ampun Manu..."

Manuel segera membuang cupcake gosongnya kedalam tong sampah. "Hans merengek mau cupcake."

"kenapa tidak beli ditempat langganan kalian saja?" tanya Misha.

"toko yang biasa kita beli tutup." Misha berooh panjang.

"apa kau bisa buat cupcake untuk Hans?" pinta Manuel sambil berlutut di hadapan Misha

Misha menggigit bibirnya. "eumm, aku tidak tau. Terakhir aku buat cupcake itu saat aku masih smp."

Manuel ber yaah pelan, kecewa. Melihat raut wajah Manuel yang murung, Misha menghembus napasnya pelan, lalu mengangguk.

Neighbours || neuerWhere stories live. Discover now