chapter 21

146 21 4
                                    

Meme of the day

Source @/footballtexts on ig

~~~~

"hei kak"

"ja Cornel?"

"Kak Misha, apa kau masih lama?" Cornel memeluk Hans yang ketakutan karena badai hujan yang tak kunjung reda.

"aku disuruh menginap, Cornel"

"sama camer yak"

"Cornel... "

"kalau begitu aku akan me-"

"meminta Kroos menginap dirumahku? Silahkan saja."

"Yes." Cornel mengepalkan tangannya senang.

"terimakasih kak, bye, have fun ya sama camer"

"bye Cornel"

Beep

Dengan cepat Cornel mengirim pesan kepada Kroos.

Me: Toni, im scared

Tonie Wonie 💛 : kau ada dimana?

Me: rumah kak Misha

Tonie Wonie 💛 : wait a minute, honey

"kak Cornel.." panggil Hans, menarik sweater biru yang dikenakan Cornel.

"iya sayang?"

"Hans mau coklat panas." pintanya, ia masih memeluk Cornel dengan erat, tangannya terasa dingin.

"okay okay, ayo." Cornel menggendong Hans lalu bergegas menuju ruang makan, membuat coklat panas.

Cornel menurunkan Hans di meja makan sedangkan Cornel membuat coklat panas untuknya, Hans, dan Kroos.

Cornel menyodorkan segelas coklat panas kepada Hans. "ini, minumlah."

Dengan cepat Hans meneguk coklat panas nya. "terima kasih ka-"

Cklek

Kenop pintunya berputar, Cornel berlari dan membuka pintu.

"Toni!" Cornel memeluk Kroos. "kau basah kuyup."

Kroos tertawa kecil. "payung ku terbawa angin saat aku di dekat taman, jadi aku berlari."

Hans memberikan gelas berisi coklat panas kepada Kroos.

"buatan pacar kakak, enak banget looh. Hans aja ketagihan." ledek Hans. Kroos segera meminumnya.

"iya, enak buangeet. Bener kata Hans, buatan pacar kakak emang selalu enak." timpal Kroos.

Wajah Cornel bersemu merah. "Kroos! Tidak lucu tau." Cornel memanyunkan bibirnya.

Kroos tertawa kencang, lalu melihat album foto yang tergeletak di lantai.

"bolehkah aku lihat album foto nya?" tanya Kroos, menunjuk.

Cornel memgangguk. "tentu saja." Kroos segera melihat isi album foto.

"ternyata kau dulu mirip sekali dengan Misha." Kroos menunjuk foto Misha dan Cornel yang tengah membuat istana pasir.

"iya, aku adiknya duh." Cornel mengibaskan rambutnya.

Kroos membuka halaman selanjutnya. ia mengernyit melihat Misha bermain ayunan bersama gadis yang mirip dengan Cornel, hanya saja ia memiliki lesung pipi.

"aku tidak tau kau dulu memiliki lesung pipi?"

Cornel menghampiri Kroos, lalu melihat foto itu sejenak. "oh, itu bukan aku."

Kroos terkejut. "lalu ini siapa?" tanya nya.

"itu Casandra, kakak tiriku. Casandra meninggal 10 tahun yang lalu."

Kroos merasa iba. "aku minta maaf."

"tidak apa-apa kok, aku masih bayi saat itu. Justru kak Misha yang terasa terpukul."

"walaupun beda ayah, namun kak Misha dan Casandra akrab sekali."

"Casandra dulu berpacaran dengan Antonio, seorang mantan narapidana. Kak Misha dari awal tidak suka dengannya. Ia minta ibu untuk tidak merestui hubungan mereka, tapi ibu tidak percaya."

"sampai akhirnya, Casandra hamil diluar nikah Gara-gara Antonio. Casandra sungguh menyesal saat itu."

"lalu Casandra memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Ia meninggal karena gantung diri dikamarnya. Disaat itu juga Antonio menghilang, tidak ada yang tau kemana perginya Antonio sampai sekarang."

"kak Misha benar-benar marah dengan ibu. Aku ingat sekali mereka bertengkar saat makan malam."

"Cornel! Masuk ke kamar!" perintah Estrela.

"mama? Kenapa?"

"cepat ke kamar saja kamu!" bentak Misha. Dengan cepat Cornel masuk kedalam kamarnya.

Ia bisa mendengar suara gaduh, piring pecah, gelas pecah.

"kalau saja ibu mendengarkan aku! Casandra pasti masig hidup!"

"ibu minta maa-"

Prang!

"aku tetap tidak bisa memaafkan ibu! Aku sayang sama Casandra!"

"aku belum bisa menerima semua ini ibu!"

"Misha, maafkan ibu."

"Ini semua salah ibu dan Antonio sialan!"

Plak!

"aku tidak akan pernah bisa ibu!"

Prang!

"kamu maunya apa! Membangkitkan Casandra!"

"terserah apa kata ibu"

"kamu mau kemana?!"

"aku ingin pergi dari sini! Aku akan mencari Antonio!"

"Misha jangan!"

"akan kubalas perbuatannya, akan ku antar Antonio ke neraka!"

Betapa terkejutnya Kroos. "tidak kusangka Misha.."

"iya...." wajah Cornel terlihat murung. Kroos segera memeluk Cornel.

"aku minta maaf Cornel.".

"tidak apa-apa, ini bukan salahmu Toni."

"Toni." Kroos menoleh.

"iya sayang?"

"kumohon, jaga rahasia ini."


A/n
Gaje ya? Maaf ya 😂😂

Neighbours || neuerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang