chapter 22

157 17 15
                                    

Meme of the day

Meme of the day

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Source :@/fcb.yern on instagram

Poor Muller

~~~~

Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba.

Anak didik Coach Joachim pergi ke prancis untuk melaksanakan pertandingan bola se benua eropa, euro.

"bagaimana dengan Hans? Apakah ia ikut dengan Misha?" tanya Muller kepada Manuel.

"ia dirumah orang tuaku. Hans takut naik pesawat." jawab Manuel.

Muller berooh panjang.

"aah, begini rasanya udara di prancis." Hummels membentang kedua tangannya. Menghirup udara pagi di prancis.

Kimmich tertawa. "dasar lebay."

"apa bedanya dengan udara di Jerman hah?" tanya Kroos.

Hummels mengangkat kedua bahunya. "tapi bagiku, berbeda saja rasanya."

Bastian menjitak kepala Hummels, ia meringis.

"apa-apaan kau Basti?!" seru Hummels.

"yang lain sudah masuk kedalam bis." Bastian menunjuk bis mereka.

Hummels segera berlari kedalam bis bersama kopernya. "wohoooo naik bis!" serunya senang.

Bastian menggeleng melihat tingkah laku Hummels. "kenapa temanku yang satu ini sungguh gesrek."

~~~~

Sesampai di hotel, Misha yang sekamar dengan Cornel dan Lisa segera masuk kedalam kamar mandi.

Tok tok

Suara ketukan pintu menghentikan kegiatan Cornel dan Lisa. Dengan cepat Cornel membuka pintu dan ia tidak menyadari kedatangan Kroos dan Manuel.

"Babe!" Cornel memeluk Kroos. "ku kira kalian belum sampai."

Coach Joachim tidak mengizinkan para wags untuk menaiki pesawat pribadi khusus pemain timnas, sehingga mereka menaiki pesawat penumpang biasa.

"tentu saja kita sudah sampai." Kroos membusungkan dadanya.

Manuel celingak-celinguk, mencari Misha. "ada yang liat gadisku?" tanyanya.

"disini." panggil Misha, membuka pintu kamar mandi. Ia sudah terlihat rapih, rambutnya dikuncir buntut kuda dan memakai pita di kuncirannya.

"pretty, just like always." goda Manuel, mencium kening gadisnya.

Dan wajah Misha memerah semu, seperti biasa. Tiba-tiba wajahnya murung.

"ada apa Sha?" tanya Manuel.

Misha menyandarkan kepalanya kepundak Manuel.

"tiba-tiba aku kasihan sama Obi, harus ada di penitipan hewan dengan jangka waktu yang lama."

Kasihan Misha, batin Manuel.

Tiba-tiba muncul ide dari kepala Manuel

~~~~

Misha memutuskan untuk berjalan-jalan mengelilingi kota di prancis sendirian.

Walaupun sekarang ia mempunyai banyak teman, namun menghabiskan waktu sendirian tetap hal yang disenangi Misha.

Cuaca yang cerah, awan putih menghiasi kota, burung merpati dan burung dara beterbangan disekitarnya.

Langkahnya terhenti ketika ia melihat gedung gymnasium yang megah disampingnya, Misha memutuskan untuk masuk kedalam.

Terlihat anak-anak tengah berlatih senam lantai, dengan lenturnya berputar-putar diatas ring, ada yang berlatih cartwheel, menari diatas balance beam, bahkan ada yang berlarian sambil mengibarkan pitanya dengan indah.

"sudah lama aku tidak bermain di gymnasium." ia terkesan melihatnya.

"halo, ada yang bisa kubantu?" tanya seorang wanita paruh baya dibelakangnya, Misha memutar badannya kebelakang.

"ah tidak aku hanya lewat saj-ASTAGA!" pekik Misha.

"NADIA COMANECI!"

Wanita yang bernama Nadia Comaneci itu tertawa kecil. "ternyata orang prancis juga mengenaliku ya."

"ehm, im half Russian and half Germany."

Nadia terdiam. "oh, pardon me."

Misha mengibas tangannya. "ah it doesn't matter. Also, siapa yang tidak kenal kau, Nadia!" Misha masih tidak percaya bahwa ia bertemu dengan idolanya.

Nadia melihat pita yang ada pada rambut Misha. "gaya kunciran itu mengingatkan ku pada Olimpiade di Montreal tahun 1976-"

"dimana kau pertama kali mengikuti olimpiade diumur 14 tahun, dan mendapat nilai perfect ten di uneven bars, membuat rekor dan tidak ada yang bisa menyaingimu sampai sekarang?!"

Nadia tertawa, memeluk Misha. "waw wawasanmu hebat juga, eum siapa namam-"

"Misha, Misha Ekaterina."

"ah, kau ternyata kekasih Manuel Neuer itu." Misha terkejut.

"bagaimana kau tahu?"

"Media, duh." Nadia mengibas rambutnya.

Misha menggaruk kepalanya yang tidak gatal, salah tingkah.

A/N

Jadi awalnya gasengaja nemu video opening ceremony Olympic 2012 di london di youtube

Seketika aku bernostalgia waktu masih mengidolakan Nadia Comaneci, Aleksandr Balandin, Ludmilla tourischeva, Olga korbut, Manuela Di Centa, Iordan Iovtchev, banyak lah pokoknya

Cuman yg paling fav itu Nadia Comaneci, here's why

Neighbours || neuerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang