chapter 13

188 25 14
                                    

Todays meme

Todays meme

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~~

Malam hari, lebih tepatnya pukul 11 lewat 46 menit, Misha masih terbangun. Ia tidak bisa tidur mengingat kejadian sore tadi.

Saat ia dan Manuel saling menyatakan perasaan mereka.

Misha suka senyum-senyum sendiri mengingatnya. Kemudian ia berteriak kegirangan sehingga membangunkan Obi yang tertidur pulas di sebelahnya.

"ups, maaf Obi. Aku sedang senang hari ini." Obi mengeong.

"aku tidak menyangka kalau aku berpacaran dengan Manuel." Misha menutupi muka dengan bantalnya. Obi mengeong kembali.

Gadis itu menghembuskan napasnya. Lalu mengelus punggung kucingnya agar kembali tertidur. "seandainya aku tau apa yang kau ucapkan Obi."

Tiba-tiba Cornel membuka pintu kamar Misha dengan wajah panik. "ada apa dengan dirimu kak?"

Misha menatap Cornel. "hah?" tanyanya heran.

"tadi kau berteriak, kak." Misha berooh pelan.

"tidak ada apa-apa kok." Ia mencoba menyembunyikan senyumnya. Misha takut Cornel tau bahwa ia dan Manuel berpacaran.

"jadiiiii, bagaimana kencannya? Berhasil kah? Apa kalian sudah resmi berpacaran?" Cornel bertanya-tanya kepada Misha.

Misha hanya menggeleng. "tidak." jawabnya singkat. Ia mendapat amanah dari Manuel untuk tidak mempublikasikan hubungan mereka.

"jangan sampai semua orang tau tentang hubungan kita ya"

Cornel berdecak kesal. "jangan bohong kak, aku sudah tau dari Manuel." Misha menatap adiknya dengan tatapan tidak percaya.

"tidak kok. Aku tidak berpacaran dengannya." ucap Misha berbohong, lalu menarik selimutnya dan tidur.

~~~~

Seperti biasa, Manuel pergi berlatih di stadion dan Misha selalu ikut Manuel latihan. Kalau kata Manuel

"Misha penyemangat ku saat latihan"

Misha melihat Ann-Kathrin dan temannya duduk di tribun paling depan. Lisa berteriak memanggil namanya sambil menujuk sebelahnya yang kosong.

"Manu, aku akan berada di tribun bersama Lisa dan yang lainnya ya." ucap Misha sambil menunjuk temannya.

Manuel mengangguk, lalu mencium kening Misha sejenak. "okay, jangan jauh-jauh dariku ya."

Gadis itu tertawa kecil. "tidak akan kok." ia berlari menghampiri teman-temannya. Lalu menyapa mereka satu persatu sesampai di tribun.

"hei, ku kira kau tak akan datang." sapa Ann-Kathrin.

"aku pasti datang kok, lagipula aku bosan dirumah." ujar Misha.

"oh ya kudengar Bastian dan Ana balikan ya?" tanya Lisa. Ketiga temannya terkejut.

"demi apa?!" seru Ann-Kathrin. Lisa mengangguk. "iya, Muller sendiri cerita kepadaku."

"ternyata jarak tidak menghalangi mereka ya." ucap Misha salut. Cornel memicingkan matanya, Memandangi kakaknya secara saksama.

"bagaimana kau tahu kak?"

"yaa, Ana sendiri cerita kepadaku kalau mereka sudah lama tidak ketemu."

Cornel berooh pelan.

"akhirnya Basti tidak sendirian lag-" ucapan Ann-Kathrin terpotong saat Muller dan Kroos datang menghampiri Lisa dan Cornel.

"hei ladies, pasti lagi ngegosip yaa?" sapa Muller. Lisa menyengir lalu mencium pipi suaminya sekilas.

"tau aja kamu."

Muller membusungkan dadanya. Ia terlihat bangga. "tentu saja. Muller gituloh."

"untung gak ada Hummels, pasti nanti ikut ngegosip." ledek Kroos sambil meminum air mineral yang disodorkan Cornel.

Misha dan Ann-Kathrin tertawa. "kalian sedang istirahat ya?" Kroos mengangguk, sebagai jawaban pertanyaan Ann-Kathrin.

Tak lama kemudian, Lisa dan Muller bangkit dari tribun, hendak berjalan menuju pinggir lapangan. "kami ingin turun yak."

Ann-Kathrin, Kroos, Cornel segera berdiri dan mengikuti Lisa dari belakang. "Misha kau mau kemana?" tanya Cornel ketika ia melihat Misha berlari menjauh dari mereka.

Misha menoleh kebelakang sambil berteriak. "aku ingin ke toilet, kalian duluan saja." ia terdengar sudah tidak bisa menahan hasratnya untuk ke toilet.

~~~~

Ketika Misha balik dari toilet dan berjalan menuju bench cadangan, semua orang memandangnya dengan tatapan jahil. Itu membuat Misha merasa gelisah.

"ehmm... Hai kawan-kawan?" sapa Misha ragu-ragu kepada semua orang.

"hai kekasih baru Manuel." sapa Hummels meledek Misha, lalu ia tertawa dan diikuti yang lainnya.

Misha terkejut. "Ba-bagaimana kau tau?" Hummels menunjuk Manuel. Pria yang ditunjuk Hummels menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"maafkan aku Misha, aku tidak bisa menahannya jadi aku cerita kepada semua."

Misha mengepalkan kedua tangannya, lalu menghelus dadanya, mencoba menahan emosinya.

"aku sudah berusaha untuk tidak memberitahu hubungan kita, dan kau malah cerita Terang-terangan kepada mereka."

"Manuel..." Misha menunjuk Manuel.

"nyawamu tidak akan selamat pulang nanti."

Neighbours || neuerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang