chapter 10

220 25 22
                                    

Hari ini merupakan hari yang melelahkan bagi Bastian. Bukan karena ia pergi bersama Misha seharian. Ia malah sangat senang bisa pergi berdua bersama Misha. Tetapi karena tiba-tiba Ana datang lagi ke kehidupannya dan ia merasa bahwa rasa sukanya pada Ana tumbuh kembali.

Setelah memarkirkan mobil lalu masuk kedalam rumahnya, Ia menyalakan ponselnya lalu melihat jam yang terpampang di ponselnya sejenak.

"Pukul 22.16." gumamnya lalu ia membuka pintu kamarnya.

Ketika Bastian memasuki kamarnya, ia terkejut melihat Tobias sedang melihat buku tahunan sma milik Bastian.

"hei! Lancang sekali kau Tobias. Sedang apa kau di kamarku hah?" seru Bastian sambil merebut buku tahunan nya dari tangan Tobias.

Tobias mendengus kesal. "aku hanya melihat buku tahunan mu, memangnya tidak boleh?"

"tentu saja tidak Tobi, keluar dari kamarku sekarang." usir Bastian mendorong tubuh Tobias keluar dari kamarnya, lalu mengunci pintunya.

Ia bisa mendengar kakaknya mengumpat kesal. "dasar adik laknat." Bastian tertawa mendengarnya

Ia melihat buku tahunan sma miliknya yang ia genggam. Cover yang disampul warna oranye dan ada tulisan "Belongs to Bastian Schweinsteiger" berwarna hitam itu terlihat masih bersih.

Karena penasaran, akhirnya ia melihat isi buku tahunan miliknya. Pada halaman pertama terdapat biodata teman-teman seangkatan nya begitu juga halaman seterusnya. Sampai pada halaman 11, terdapat biodata dirinya lalu Ia mulai membacanya.

Bastian Schweinsteiger (kelas A-2)

Lahir tanggal 1 Agustus di Kolbermoor, Jerman

About Bastian:
"Kalau di kelas Kerjaannya tidur, Kadang suka diam-diam makan pas pelajaran. Tapi kelas A-2 selalu jadi juara satu sepakbola antar sekolah berkat Bastian. Tapii Untuk para perempuan yang sabar ya, dia milik Ana Ivanovic yang dari kelas A-1"

Bastian ingat sekali saat ia memarahi temannya, Rylen karena mencantumkan tulisan bahwa Ana merupakan kekasihnya.

~~~~

"Ry? Rylen?!" Bastian berseru memanggil Rylen saat memasuki kelas B-4. "Apa-apaan kau?" ucapnya tidak terima.

"hah? Kenapa sih kau?" tanya Rylen heran. Bastian menunjukkan biodatanya di buku tahunan. "kau yang penanggung jawab buku tahunan bukan? kenapa kau menuliskan bahwa Ana itu kekasihku?"

Rylen terkejut. "kalian memangnya tidak berpacaran?" Bastian menggeleng.

Rylen menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "first of all, aku minta maaf. Tapi Keliatannya kau sungguh senang tuh." ucap Rylen meledek Bastian.

"apa? Aku senang? Tidak tuh!" elak Bastian.

Rylen tertawa. "kalau kau tidak senang, mengapa kau datang ke kelasku dengan wajah yang merah semerah tomat."

"Sudahlah, seluruh seantero sekolah sudah tau bahwa kau dan Ana sungguh dekat. Fyi, yang menulis bagian akhir dari biodatamu itu pak Kepsek, bukan aku." lanjut Rylen.

Bastian benar-benar malu saat itu juga.

~~~~

Akhirnya Bastian memutuskan untuk berkonsultasi kepada Manuel. Ia meraih laptopnya yang berada di nakas,menyalakannya, lalu ber video call dengan Manuel lewat Skype.

Ps: manuel Bastian

Hai Basti, apa kau mencari Lahm? Dia ada di peternakan

Kau mengigau ya? Itu Lamb, bukan Lahm. Our papa sedang dirumahnya

*menguap* iya aku mengantuk tau

*tertawa* maaf Manuel aku mengganggu tidur mu, tapi aku ingin cerita

Cerita apa? Soal Ana?

Bagaimana kau tau?

Hummels

Dasar tukang lambe.

Tidak, katanya ia ada di toko baju dekat Bioskop dan melihat kalian bertiga.

Yaa... Begitulah

Jadi kau milih Misha apa Ana?

Aku.. Bingung Manuel. Sebenarnya aku lelah kita selalu berlomba-lomba Memperebutkan Misha.

Bagaiman kau tau aku menyukai Misha?!

*menepuk jidatnya* kau lupa hah? Kau bilang kepadaku Waktu kau menginap dirumahku. Lagipula Hummels cerita kepadaku.

Dasar tukang lambe

I know right? I guess, aku mundur saja

Mundur? Apa yang kau maksud?

Yaa, Misha sepenuhnya milikmu sekarang, tapi tolong jangan buat Misha sakit hati okey?

Lagipula aku tidak mau hubungan pertemanan kita rusak hanya karena  menyukai satu Gadis yang sama

Apa kau serius?!

*mengangguk* tapi jika kau menyakiti perasaannya, akan ku cincang selangkanganmu Manuel

*tertawa* kau terdengar seperi kau adalah kakaknya Misha

Lebih tepatnya seperti Kroos

Danke schon Basti

Ur well, baiklah karena ini sudah tengah malam. Mari kita akhiri our conversation yg sungguh unfaedah ini

Oh iya, udah tengah malam aja. Kay, Bye Basti Pastiey

The fuck Manuel

Video call ended

Bastian menaruh kembali laptopnya di nakas. Lalu melihat halaman terakhir dari buku tahunan sma miliknya.

Terdapat foto seluruh anggota klub Tenis, dan matanya langsung tertuju pada pose Ana dirinya yang saling berpelukan.

"Ana, im in love with you again."

Neighbours || neuerDonde viven las historias. Descúbrelo ahora