part 39

25.2K 706 22
                                    

Hari ini begitu cerah bagi Bila pasalnya dia tak lagi merasakan yang namanya sedih.

Dia harus menerima semua ini bahwa Candra memilih Caca bukan dirinya.

Bilapun sudah siap dengan pakaian sekolahnya dan kini sedang sarapan di meja makan dengan ditemani oleh bibinya.

Setelah itu diapun berpamitan dan kepada bibi dan mang ujan dan langsung keluar rumah menuju ke garasi mobilnya dan mengeluarkan mobil kesayangannya itu dan menancap gas untuk menuju kesekolah dengan senyum yang tak pernah hilang dari wajah cantiknya.

Beberapa menit telah terlewati Bilapun sampai di parkiran sekolah dengan senyum yang masih menghiasi wajahnya.

Setelah memakirkan mobil kesayangannya diapun turun dan sesekali menyapa para siswa dan siswi yang melintas didekatnya sambil tersenyum ramah kearah mereka.

Bilapun melangkahkan kakinya menuju ke koridor sekolah dengan suasana hati yang begitu senang tak ada lagi kesedihan yang menghiasi wajahnya tak ada lagi beban yang dia tutupi karena sejak kejadian tadi malam dia kini menyakini dirinya bahwa dia tak harus selalu bersedih.

Tak lupa juga dia menyapa siswa dan siswi yang berada di koridor tersebut yang di kenalnya maupun tidak.Dengan sesekali sapaan dan sebuah senyuman tulus yang selalu menghiasi wajah Cantiknya.

Bila terus berjalan melewati koridor itu dengan senyuman yang indah sesekali dia merapikan rambut indahnya yang berantakan karena ulah angin pagi ini.

Sedikit lagi Bila akan sampai di kelasnya.Kelas yang menurutnya adalah tempat ternyaman,kelas yang dimana dia menemukan teman baru dan tempat yang akan menjadi kenangan indahnya jika Ia lulus dari sekolah ini.

Dan akhirnya Bila sedang berdiri di depan kelas XI Ipa 2.Kelas yang akan menjadi kenangan tersendiri baginya.Sebelum masuk Bila terlebih dahulu menghela nafas agar dia bisa menenangkan dirinya.

Bila pun melangkahkan kakinya masuk ke kelas itu dan dari kejauhan Bila dapat melihat Candra dan Caca sedang bercanda gurau,bercerita maupun tertawa layaknya pasangan pada umumnya mereka begitu bahagia.

Bila hanya tersenyum melihat itu meskipun hatinya sedikit rapuh tapi apalah daya dia hanya si penyuka yang tak mampu menyampaikan pada seorang yang di sukai.

Dengan perasaan yang begitu hancur Bilapun melangkah memasuki kelas itu dengan senyuman getir yang terbit di wajah cantiknya. Dengan satu helaan nafas diapun mencoba biasa biasa saja seolah olah tak terjadi apapun.

Setiba di bangkunya yang telah di dudukki Shasa tanpa sengaja pandangan Candra dan Bila bertemu tetapi hanya hitungan detik pandangan itu menghilang. Mereka masing masing memutuskan kontak mata itu.

"Hai Bila"Sapa Caca

"Hai Ca"Sapa balik Bila sambil melambaikan tangannya.Dirinya ingin sekali menyapa Candra tapi Dia takut tak di respon apapun.

"Kok baru datang ?"Tanya Caca

"Soalnya jalanan macet"Jawab Bila seadanya dan Caca membalas dengan anggukan kecil.Candra yang sederetadi mendengar percakapan pacarnya dengan mantan gebetannya hanya terdiam toh itu juga bukan urusannya.

Bilapun duduk di samping Shasa dengan perasaan yang susah di jelaskan.Beginilah jadinya merasakan orang yang kita sayang bersama dengan teman kita sendiri.

"Bil ?"Panggil Shasa

"Hmm"

"Lo kenapa ? Sakit ?"

"Gak"

"Terus ?"

"Yah gak kenapa"

"Ya udah"

Bad Girl Vs Ketua OsisOù les histoires vivent. Découvrez maintenant