Prolog

2.2K 72 4
                                    

Sebelumnya mau ngasih tahu, cerita ini saya posting ulang. Saya revisi lagi, jadi ada sedikit perubahan, tapi alurnya masih sama kok, tenang aja. Kalau mau baca ulang lagi silakan, kalo gak juga gak papa 😁

***


Tiga tahun sudah kita tak bersama, bahkan tidak ada kata perpisahan yang terucap dari bibir mu. Terkadang aku menyesal telah memberi perasaan itu kepada seseorang yang salah, tapi mau bagaimana lagi? Itu semua sudah terlanjur.

Tiga tahun adalah waktu yang sangat lama sekali dan bodohnya aku masih menunggu kamu untuk menghubungiku. Mungkin di luar sana banyak orang yang akan menertawakanku, karena aku manusia bodoh yang terlalu berharap semua itu.

Aku tahu itu salah, karena terlalu berharap. Menurut pepatah “jangan terlalu berharap kepada orang lain karena terkadang yang kita diharapkan tak sesuai dengan keinginan kita.”

Aku menghela napas pelan. Aku tahu semuanya tak akan mungkin terulang kembali jika itu kehendak yang di Atas.

“Siswa yang dapat nilai tertinggi dalam ujian nasional adalah Shafiya Lathaya Dhevanira.”

Fani yang duduk berada di sampingku menyenggol lenganku. “Fiya nama lo dipanggil tuh.”

“Kepada saudari Shafiya Lathaya Dhevanira dipersilahkan ke depan beserta orang tua atau wali siswa.”

Aku mengerjap pelan, tersadar Bu Susi selaku MC memanggil namaku. Aku beranjak dari dudukku, lalu berjalan ke arah panggung menampilkan senyuman bahagiaku.

***

Ini adalah karya saya yang kedua. Semoga kalian suka. Oh ya yuk follow ig saya atau mau tanya-tanya juga boleh kok.

Ig :

@desna.nng

@arnold.gavani

@shafiya.dhevanira


Salam dari istri sahnya Do Kyungsoo
Idess🐰

Pergi Untuk Kembali [Completed] ✔️Where stories live. Discover now