35. Tegar Buat Si Jomblo

264 8 0
                                    

Happy reading :*

Enjoy, typo bertaburan :*

Part ini lumayan panjang, tapi gak sepanjang jalan cerita hidup saya (Malah curhat) 😂

***

"Derainya air mata ini tak sebanding dengan luka yang ada di dalam hati ini. Banyak orang yang tidak mampu mengucapkan kata-kata, hanya air mata lah sebagai perwakilan suasana hatinya."

***

Ini adalah hari pertamaku menjadi perawan jomblo. Jangan tanya aku menangis atau tidak nya saat putus sama Arnold! Kalian pasti tahu lah jawabannya. Bahkan laptop juga tadinya aku mau banting, untungnya tidak, bisa-bisa uang gajiku dipotong sama Papa buat beli laptop baru. Sayang banget kan kalau gaji uang jajanku dipotong?

Ponselku sampai saat masih mati. Aku sengaja dinonaktifkan. Bukan karena alasan apa-apa, aku tak mau diganggu dulu. Aku tak tahu bagaimana reaksi Arnold ketika membaca pesan singkat dariku. Senang... Mungkin?

Aku putus sama Arnold juga itu demi kebaikan dirinya. Aku tidak mau Arnold jadi cucu durhaka cuma karena kehadiranku. Bukannya aku tak mau berjuang, tapi berjuang itu pasti ada dititik lelahnya kan? Nah sekarang aku berada dititik itu.

Aku menatap cermin, penampilanku sudah rapi. Blouse berwarna biru muda dengan celana jeans panjang berwarna hitam, dan tak lupa rambut tergerai panjang. Aku mengambil tas yang ada di meja belajar, menyampirkannya ke bahu. Aku membuka pintu kamar. Aku terkejut Tyra sudah berdiri diambang pintu dengan menampilkan senyumannya. Dia menatap penampilanku dari atas sampai bawah.

"So tegar banget nih yang jomblo," goda Tyra seraya mencolek daguku.

Aku menepis tangannya. "Apaan sih!"

Tyra melipatkan tangan di dada. "Padahal pas malem nangis-nangis kayak cewek yang suka diem di pohon depan rumah."

"Eh tapi gue yakin nanti juga lo bakalan balik lagi sama Arnold," sambung Tyra lagi.

"Gak bakalan." bisa jadi. Hehe.

"Kok gue ragu ya? Waktu itu juga lo gak bisa move on sama Kak Arnold, iya kan?"

"Itu dulu. Lagian waktu itu gue sama Arnold lost contact. Mau ngomong putus juga harus lewat apa, bingung," protesku tak terima karena dia menganggapku manusia gagal move on. Padahal sebelum bicara kayak gitu, dia harus dipikir dulu. Dia juga sama-sama manusia gagal move on kan?

"Jadi pihak pertama menggugat putus ke pihak kedua yang tergugat putus?"

Emangnye perceraian apa?
"Serah lo deh!" Aku meninggalkan Tyra yang masih berdiri diambang pintu kamarku.

Drrttt drrttt

Tiba-tiba ponsel yang aku genggam bergetar. Aku melihat layar ponsel, ternyata Alshaf mengirim sebuah padaku

Alshaf Ice Bon 🌶
Gue di depan rumah lo!

"Gue yakin sih, lo bakalan balikan lagi sama Kak Arnold. Lo kan cewek yang gak bisa move on."

Aku menoleh, ternyata Tyra mengekoriku dari belakang. "Jangan ngatain gue gagal move on, lo juga gagal move on kan sama Kak Revan?"

Pergi Untuk Kembali [Completed] ✔️Where stories live. Discover now