12. Hadiah

305 19 1
                                    

Happy reading :*

Enjoy, typo bertaburan :*

***

"Jika ada seseorang memberi sesuatu untuk kamu. Berarti dia sudah menganggapmu sebagai orang yang sangat penting di kehidupannya. Benar kan?"

***

"Cerita dong Fiya, gue mau tahu!" pinta Tyra yang terus saja mengekoriku yang akan mengambil air di pantri.

"Kan lo udah tahu Ra, ini dari siapa."

"Ya tapi gue mau tahu ceritanya Shafiya. Apa susahnya sih cerita ke gue, ya elah."

Aku duduk di meja makan, bahkan Tyra juga ikut duduk di sampingku. "Ya pokoknya panjang banget Ra, ceritanya."

Tyra memutarkan bola matanya. "Sepanjang apa sih ceritanya?" tanyanya heran.

"Sepanjang hati lo yang jatuh cinta ke kak Alland," jawabku asal.

"Gue gak cinta sama dia, Fiya!" bentaknya. "Ayolah Fiya, please cerita ke gue!"

Tyra menggoyangkan lenganku. "Masa sih lo gak mau berbagi kebahagiaan sama gue," sambungnya lagi.

Aku mengangguk pasrah. "Ok. Gue ceritain. Pasang kuping lo dulu yang tadi lo taro di wajan!"

Tyra langsung melotot tak terima.

"Mau dengerin gak?"

🍰🍰🍰

Aku sedang menikmati suasana malam di balkon kamar Arnold. Ya aku dan Arnold sekarang berada di kamarnya. Menikmati suasana malam yang sangat sejuk sekali, ditambah lagi ditemani oleh seseorang yang kita sayangi.

Yihah!

Tiba-tiba Arnold mengulurkan sesuatu ke arahku. Sebuah kotak berwarna biru muda yang sudah dihiasi oleh pita kecil yang lucu.

"Ini apa?" tanyaku, menerimanya.

Arnold tersenyum. "Buka aja. Liat isinya!"

Aku bingung juga penasaran. Tanganku perlahan membuka kotak itu. Mataku membelalak ketika melihat sebuah kalung liontin berbentuk hati dan ada sebuah tulisan dengan huruf 'A'.

"I-ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"I-ini..."

"Gimana, suka?"

Aku mendongak, mengangguk antusias. Wajahku rasanya panas. Senyumku tak memudar sedari tadi. Tatapanku terus saja melihat kalung liontin yang berada di tanganku.

"Sini aku pakein ya!" Arnold mengambil kalung itu. Dia berdiri di belakangku, memakaikan kalung liontin berbentuk hati itu di leherku.

Aku meraba kalung tersebut yang ada di leherku sembari tersenyum. Aku membalikkan tubuhku agar bisa berhadapan dengan Arnold.

Arnold tersenyum, mengusap puncak kepalaku. "Cantik," pujinya.

"Kalungnya atau orangnya?" tanyaku.

Arnold menaikkan satu alisnya. "Kalungnya lah."

Aku langsung cemberut mendengar jawaban dari Arnold.

Arnold terkekeh geli melihat tingkah ku. Dia menarik tanganku, mendekapku.

🍰🍰🍰

"Ih so sweet banget. Gue juga pengin kayak gitu," adunya.

"Minta sana ke kak Alland pasti bakal dibeli in!"

Tyra berdecak pelan. "Gak mau. Gue maunya dikasih sama orang yang gue sayang."

"Lah emangnya lo gak suka kak Alland?" tanyaku heran.

Tyra menggeleng. "Gak lah. Alland bukan tipe gue," jawabnya.

"Terus, tipe lo kayak gimana?"

Tyra tengah berpikir. "Ya-pokoknya kak Alland itu bukan tipe gue banget. Gue suka sama cowok yang romantis."

"Lah bukannya kak Alland juga selalu romantis sama lo?" Ya aku tahu kak Alland juga orangnya-romantis banget, bahkan saking romantisnya setiap ketemu Tyra di kampus dia selalu memberi bunga untuknya. Bisa hampir sepuluh bunga, kak Alland kirim dalam satu hari. Yang dia kasih pun bukan bunga mawar saja, bahkan bunga kenanga buat kuburan pun dia kasih. Memangnya Tyra akan ke rahmatullah apa?

"Iya romantis, saking romantisnya bunga buat kuburan pun dia kasih ke gue. Emangnya gue mau mati apa?" dengus Tyra kesal.

"Ya-buat jaga-jaga," ucapku asal sembari tertawa.

"Gila, lo!" bentaknya.

***

Yang sabar ya Tyra 😙

Jangan lupa vote & komen yaa!!!

Salam sayang dari istri sahnya Do Kyungsoo💙😙
idess🐰

Pergi Untuk Kembali [Completed] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang