7. Ceramahan Seonggok Alshaf

554 22 0
                                    

Happy reading :*

Enjoy, typo bertaburan setiap sudut wkwk :*

***

"Hidup ini pasti ada masalah, kalo gak mau punya masalah, ya mati aja. Setiap orang pasti punya masalah masing-masing, tapi mereka bisa menghadapi masalah itu dengan cara mereka masing-masing, dan yang paling penting itu harus dengan kepala dingin."

***

Memaafkan merupakan hal yang paling sulit untuk dilakukan, meskipun gampang untuk diucapkan. Memaafkan itu bukan untuk mengulangi kesalahan lagi dan lagi, tetapi dengan kata maaf itu semua kesalahan itu jangan pernah diulang kembali.

Ada saatnya untuk memaafkan, karena aku tahu setiap manusia mempunyai banyak kesalahan. Tuhan pun maha pemaaf, meskipun kita mengulangi kesalahan lagi. Aku bukan lah Tuhan. Aku hanya manusia yang serba kekurangan. Bukan seperti Tuhan yang maha sempurna.

Aku hanya seorang manusia yang mudah rapuh. Aku hanya diciptakan oleh Tuhan dari tanah. Bukan seperti Nabi yang diciptakan dari cahaya. Nabi juga manusia, tetapi Baginda Nabi merupakan manusia pilihan Allah, yang sangat begitu sabar menghadapi umatnya. Sedangkan aku hanya manusia biasa, dan aku juga bukan seperti Nabi yang bisa sesabar itu.

Aku tidak terlalu fokus memperhatikan Mr. Radi, selaku dosen yang mengajar mata kuliah pengantar bisnis. Oh ya setiap dosen pasti ada yang ingin panggilannya di bedakan dengan yang lain. Ya seperti Mr. Radi. Beliau ingin dipanggil 'Mr', karena katanya dia masih muda dan belum menikah. Jadi semua mahasiswa harus memanggil beliau dengan Mr. Radi. Bahkan banyak mahasiswi yang selalu tebar pesona kepada Mr. Radi. Natasya juga merupakan salah satu dari 'Radi's lovers' nama itu merupakan dari Fans Mr. Radi.

"Jadi disini ada tiga jenis sistem ekonomi. Seperti yang kalian ketahui disini ada perekonomian terpimpin, perekonomian pasar, dan perekonomian pasar campuran. Jadi-" aku hanya mendengar itu saja, seterusnya aku tidak mendengar lagi penjelasan dari Mr. Radi.

Entah kenapa aku masih mengingat kejadian kemarin. Ya kejadian di mana aku dan Arnold. Arnold meminta maaf, tetapi aku malah menghiraukannya.

Otak gue udah terkena virus sama seonggok Arnold kali ya?

Tiba-tiba aku merasakan pukulan sebuah benda dari belakang kepalaku. Aku meringis, untungnya tidak terlalu sakit.

Aku membalikkan tubuhku, ternyata Alshaf pelakunya. Ya Alshaf, bahkan dia memberi tatapan tajam ke arahku. Ternyata aku dipukul oleh sebuah pulpen. Kalau dipukul uang sih nggak papa lah lumayan, rezeki jangan ditolak.

NGAREP BANGET LO, SHAFIYA!

Aku melotot ke arah Alshaf marah. "Lo ya gak ada kerja-"

"Shafiya!" panggil Mr. Radi.

Namaku yang merasa terpanggil langsung membalikkan tubuhku lagi ke depan. Aku terkejut, Mr. Radi ternyata sudah ada di hadapanku. Dengan tampang yang sangat-menyeramkan. Bahkan semua orang yang ada di ruang ini pun ikut menatapku.

Ah sepertinya ada yang gak beres nih?!

"Dari tadi saya liat kamu gak fokus, terus saja melamun. Daripada mengganggu yang lain sekarang kamu keluar!" ucap Mr. Radi dengan tegas sambil menunjuk ke arah pintu.

Pergi Untuk Kembali [Completed] ✔️Where stories live. Discover now