My Last Letter [END]

02

;- katakan padaku seolah kau berbisik di telingaku bahwa kau tak pernah membenci ku.

Semua tersentak kaget karena pukulan Namjoon yang secara tiba-tiba, membuat Jimin terjatuh, sehingga isi tasnya berserakan.

"Ya! Namjoon-ah apa yang kamu lakukan?" Ucap Yoongi sambil melepaskan cengkraman tangan Namjoon dikerah baju Jimin.

"Kalian tidak tahu saja pria sialan ini berniat membunuh Jungkook dengan meracuninya"

"Apa yang kamu maksud Namjoon-ah memangnya kamu punya bukti?kalau Jimin yang menyebabkan ini semua?" tanya Hoseok.

"Kalian butuh bukti? Liat itu yang dibawah apa" Namjoon langsung mengambil botol yang berisi obat di tangan Jimin.

"Jangan Hyung, itu--"

"Apa? Ini racun nya kan? Ayolah Jimin---mengaku!" Namjoon membentak Jimin

"Sudah hentikan! Namjoon-ah, mari pulang. Kita bicarakan hal ini di dorm" Merasa tak pantas beradu argumen di rumah sakit. Jin segera menghentikan mereka, sebelum hal yang tak diinginkan terjadi.

Suasana di dorm menjadi tidak menyenangkan setelah kejadian tadi, masing - masing member masih sibuk dengan opininya sendiri. Ada yang percaya dengan Namjoon dan ada juga yang tidak.

"Jim, kau masih tidak mau mengakuinya setelah semua hal tadi?"  Namjoon memulai pembicaraan.

"Hyung, percayalah itu bukan racun" Jimin membela diri.

"Lalu apa Jim? Kau tidak mau menjelaskannya kepada kami?" Taehyung menimpali.

"Ini bukan apa - apa, percayalah aku tidak mungkin tega menyakiti Jungkook"

Bukannya aku tidak mau menjelaskannya pada kalian, hanya saja aku tidak mau membuat kalian khawatir dan merasa sedih. - batin jimin

"Bisa kalian diam? Jangan menyudutkannya terus! Kalian tidak lelah?" Yoongi menggertakan giginya, marah.

"Oke, lihat saja Jim, aku akan membuktikan jika kaulah yang bersalah!" Final Namjoon, penuh penekanan.

Ya Tuhan, bagaimana hal ini bisa terjadi pada Jungkook? Bagaimana meyakinkan hal ini pada mereka kalau itu bukan salahku? Lagipula, mungkin semuanya akan lebih jelas jika aku sudah pergi nanti.

"Hey Jim, jangan melamun" Yoongi menghampiri Jimin yang sedang duduk sendiri sambil bergulat dengan pikirannya

"Eh Hyung, kenapa kesini?"

"Kau tau? sebenarnya aku tidak percaya kalau kamu yang meracuni Jungkook"

"Hyung.."

"Benar, aku serius, aku percaya padamu, ini pasti ulah orang yang ingin mencelakakan mu"

"Terimakasih Hyung, kau tau? Hanya kau yang percaya padaku"

"Oke, pergilah ke dalam jim, disini dingin, kau terlihat lelah"

"Baiklah Hyung terimakasih telah mempercayaiku, aku duluan ya Hyung "
Jimin menuruti perkataan Yoongi, dan segera pergi ke dalam

"Aaaaa"

Suara teriakan Yoongi membuat Jimin kaget dan kembali lagi ke atas, ia melihat tangan Yoongi yang berada di tepi balkon.

Braakk

Tapi terlambat, Yoongi sudah terjatuh ke bawah.
Dan di pojok ruangan itu, terlihat lagi  senyuman sinis, terlihat puas atas derita yang akan menanti Jimin.

"Hyung.." Jimin masih tidak percaya atas apa yang di lihatnya dan ia mulai meneteskan air mata.

Ya Tuhan, apa yang terjadi lagi sekarang ? Setelah Jungkook, sekarang Yoongi Hyung yang harus menderita ? Siapa lagi yang akan percaya padaku? Sebenarnya siapa yang melakukan ini semua ? - batin jimin

"Astaga, suara apa itu?" Taehyung mendengar suara dari arah luar

Mereka segera pergi ke luar rumah setelah mendengar ada suara yang terjatuh.

"Yoongi Hyung, Hoseok. Itu Yoongi Hyung ! Cepat panggilkan ambulance !"

Suara sirine ambulance mulai terdengar di kejauhan, Yoongi yang tak sadarkan diri segera di bawa ke rumah sakit. Semua member kembali kaget karena yang tadi pergi ke atas balkon hanya Yoongi dan, Jimin.

Tbc

Let's play with me jie.