END

12.2K 706 306
                                    

;- dan malam ini kuucapkan terimakasih atas semuanya, kuputuskan untuk pergi dan tersenyum untuk terakhir kalinya -pjm

🍁🍁🍁

Setelah mendapat kan teror yang tidak terduga dan entah dari siapa Jimin berjalan menuju taman yang dekat dengan dorm.

Saat sampai Jimin tak menemukan siapapun. Lalu dari arah belakang ada seseorang yang memeluknya dan membekap mulut Jimin  dengan biusan dari sapu tangan.

Jimin yang sebelumnya meronta kehilangan kesadarannya

"Ini sudah waktunya bermain Jimin, let's go"  ucap seorang namja.

Namja tersebut membawa Jimin ke sebuah apartemen yang sudah jarang sekali dipakai atau bisa disebut sebuah apartemen kosong dan tua.

Apartemen yang penuh dengan debu, cahaya lampu yang hanya menyala di sudut ruangan membuat ruangan apartemen terbesit seperti remang-remang.

Jimin diikat mulai dari tangan dan kaki.

Satu jam telah berlalu, Jimin mulai sadarkan diri dari pengaruh bius.
Saat bangun Jimin mulai menyadari bahwa dia bukan di dorm maupun ditaman

"A-aku dimana dan ini, apa ini lepaskan aku. Kenapa aku diikat seperti ini" ucap Jimin membulatkan matanya melihat keadaannya sekarang dengan tubuh diikat

"Akhirnya bangun juga kau, PARK JIMIN!!!" ucap seorang namja yang tidak jauh dari Jimin

Deg

"Kenapa, ke-kenapa aku mengenali suara ini" batin Jimin

"H-hyung apa itu kau" tanya Jimin memberanikan diri

"Aishh kenapa kau mengenaliku, tapi tak apa lah bagus kau mengenaliku. Aku jadi mudah bermain denganmu jimin-ah"

"Apa maksudmu Hyung hiks? Hyung bantu aku hiks, bantu aku lepaskan tali ini hiks kumohon" pinta Jimin

"Apa kau bilang 'bantu' untuk apa aku membantumu sialan, sia-sia aku menculikmu kalau aku juga yang melepaskan mu"

Jimin terkejut dengan jawaban Hyung nya itu

"Hyung ta-tapi kenapa kau melakukan ini padaku hiks" ucap Jimin

Plakk

"Jangan menangis bodoh atau aku pisahkan tubuh bagian atasmu dengan kepalamu hemm"

Jimin bergetar ketakutan, sungguh ini bukan kemauan Jimin ini semua sudah rencana tuhan, tapi mana mungkin rencana nya seperti ini pada Jimin

"Apa salahku Hyung hiks"

"Karena aku membencimu, semua orang di dekatmu peduli denganmu hiks, tapi lihatlah aku. Aku ini hyungmu hiks tapi aku ditelantarkan bahkan tidak dipedulikan hiks. Aku lelah park Jimin sedari dulu aku selalu dinomor duakan atas kehadiranmu entah apapun itu dan sekarang aku yang berjuang sulit sekali kau dengan mudahnya mendapat kesuksesan PABO"

bughh

Jimin mendapatkan tinjuan di perut, bibir dan juga kepala

"Ta-tapi Hyung itu semua bukan keinginan ku, Hyung kumohon lepaskan lah aku, mari berjuang sama-sama Hyung aku janji akan membantumu"

"Kau pikir aku mau hah, sudah terlambat Jimin aku sudah muak dengan semua ini, aku akan mengakhiri semuanya bersiaplah Jimin ini yang kelima kalinya hahaha" tawa seorang namja

"Ke lima kali? Apa maksudmu Hyung!!!"

"Yap benar ini yang kelima kali, kau mau tau apa maksud ku bukan?"

My Last Letter [END]Where stories live. Discover now