05

8.9K 809 67
                                    

;- Orang akan cenderung mengingat kesalahan mu dibanding dengan kebaikanmu.

🍁🍁🍁

Jimin POV

Sudah seminggu aku tinggal dirumah Jong-In hyung dan tadi pagi aku ditelpon oleh Jin hyung aku senang walaupun nada suara Jin hyung sangat ketus meskipun begitu Jin hyung masih mengingatku.

Ah, iya aku tau Suga Hyung dan Jungkook sudah keluar dari rumah sakit. karena ternyata aku dirawat dirumah sakit yang sama dengan mereka dan hari ini aku aku putuskan untuk kembali ke dorm aku berharap saat aku datang semua akan seperti dulu lagi.

-Dorm-

Toktotok

"Cepat masuk" ucap Jin dengan ketus

"Ya!! Hyung untuk apalagi kau bawa anak sialan ini kesini dia pembawa sial untuk kita hyung"

"J-hope kau tau kalau bukan karena manager dan keadaan kita yang akan mengadakan comeback tak mungkin aku sudi menampung anak sialan ini"

"Heh, sialan cepatlah masuk ke kamar aku muak melihat wajahmu itu " ucap Suga

Aku benar benar kaget Suga Hyung tega mengatakan seperti itu, aku pikir seburuk itu kah aku dimata mereka dan apa karna kejadian beberapa minggu yang lalu membuat Suga Hyung membenciku.

"Ah, Hyung Kookie tidak mau sekamar dengannya lagi, nanti aku dicelakakan lagi oleh dia "

"Benar juga, aku tak mau kelinci ku disakiti lagi oleh monster ini, baiklah biar Jimin aku yang urus"

Taehyung menariku dengan kasar menuju gudang yang ada di dorm dia mendorong tubuhku hingga kepalaku dan tubuh bagian belakangku menabrak rak buku yang ada disana.

"Tae kumohon percaya padaku, aku tak mungkin melakukan semua yang kalian tuduhkan, kumohon percaya lah sedikit padaku" ucap Jimin lirih tak kuasa menahan rasa sakit di hati dan fisiknya.

Bughh

"Diam lah kau sialan, jangan so drama didepan ku kau pikir aku akan kasihan kepadamu, dengarkan aku kau tidur disini atau kau tidur diluar"

Taehyung menendang kaki ku sampai aku terjatuh, ya Tuhan apa salahku kenapa mereka tak mempercayai, tak bisa kah mereka mencari kebenaran tentang semua ini aku pikir mereka akan merindukanku, aku pikir saat aku pulang aku akan disambut oleh mereka tapi apa bahkan kehadiranku tak diinginkan oleh mereka. Malam ini sangat dingin aku sungguh kelaparan karena sedari pagi aku belum makan sama sekali dan lagi pula mana bisa aku tidur hanya beralaskan kardus bekas yang kotor dan penuh debu aku ingin kembali tidur dengan kookie dan bercerita sebelum tidur bersama Taehyung, tanpa sadar aku tertidur lelap dengan air mata yang terus menerus mengalir.

Author POV

Pagi ini Jimin terbangun karena mendengar suara keributan dari luar, Jimin melihat semua member Bangtan sedang bercanda ria sembari makan sungguh Jimin sangat ingin berkumpul dengan mereka Jimin tersenyum pahit.

"Aku ingin ada ditengah tengah mereka lagi"

Entah keberanian dari mana Jimin menghampiri mereka dan duduk di kursi yang biasa ia duduki pada masanya.

"Hyung kenapa piring nya cuman 6 bukannya kita ber 7 ya"tanya Jimin dengan polosnya.

"Ya!! Memangnya kau siapa"

"Kenapa kau ingin aku siapkan makanan untuk mu park Jimin? kau ini siapa? Temanku? Sahabatku? Adikku?. Oh ayolah Jimin bahkan aku sudah menggapmu tiada jadi pergilah kau membuat selera makan ku menurun saja" ucap Jin.

"Hyung aku lapar, aku belum makan dari kemarin pagi"

"Lalu itu semua urusan ku begitu Jimin? dengar ya kau itu tak diinginkan disini. Pergilah muak aku melihat mu sampah"

"Oh ya Hyung. upss! Jimin maksudku tak sudi rasanya menganggapmu hyungku, kau mau makan kan semua makanan disini habis Jin Hyung sengaja memasaknya semua untuk kami"

"Lalu aku harus makan apa Kookie?"

"Karna aku baik padamu aku beritahu kemarin malam aku membuang sisa roti ke tempat sampah jadi pungutlah, makan saja roti busuk itu"

"Ta-pi itu ---"

"Tapi apa kau jiji memakan makanan dari tempat sampah kenapa kau jiji kau juga sampah kan kalian bisa berteman. Sama- sama sampah sama- sama pantas untuk dibuang apalagi ?"

Taehyung menarik tangan Jimin dengan kasar hingga Jimin meringis kesakitan.

"Taehyung bisa kah kau lembut sedikit kepada ku" ujar Jimin sembari mencoba melepaskan cengkraman Taehyung

Plak

"Diam kau Park Jimin"

"Taehyung cukup, lepaskan aku kau selalu kasar terhadapku apa salahku Taehyung apa?" Amarah Jimin tidak bisa lagi dibendung

Bughh

Taehyung memukul Jimin sangat keras tepat diperut Jimin sampai Jimin terjatuh dan meringis kesakitan

"Park Jimin bisakah kau tak menampakan wajahmu saat kami makan aku muak, kau tau kami tak sudi menganggapmu bagian dari kami lagi, kau sudah mati bagiku Jimin kau hanya akan kami anggap dihadapan army selebihnya kau siapa kau sampah, kau pembawa bencana bagi Bangtan. Sialan"

Taehyung menarik kerah baju Jimin memukulnya lagi dan mendorong Jimin hingga kepala nya terbentur lantai.
Jimin merasa seluruh tubuhnya sangat sakit, tiba- tiba darah segar dimuntahkan oleh Jimin dia buru buru ke kamar mandi dan benar saja hidung dan mulut nya mengeluarkan darah segar mulut Jimin yang putih pasi tertutup oleh darah yang mengalir.
Setelah lama membersihkan diri Jimin keluar dari kamar mandi dan teringat sesuatu.

"Ah yaampun aku lupa, aku belum minum obat dari kemarin malam tapi aku harus sarapan, darimana aku dapat makanan sedangkan makanan sudah habis oleh mereka"

Jimin teringat kata- kata Jungkook akhirnya mau tidak mau Jimin mengobrak- abrik isi tong sampah dan benar saja ada roti sisa yang sudah tidak layak makan.

"Aku harus memakannya agar aku bisa minum obat"

Perlahan Jimin memakan roti sisa buangan dari tempat sampah itu dengan air mata yang terus menerus mengalir.

"Kalau saja aku baik baik saja aku akan mencari makan diluar tapi jangan kan untuk berjalan berdiri pun rasanya aku sangat kesulitan"





Tbc

Let's play with me jie.


My Last Letter [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang