16

8K 678 259
                                    

;- waktu berlalu begitu cepat, biarkan aku merasakan satu titik kebahagiaan sebelum waktu ku benar-benar habis
🍁🍁🍁

Awan gelap tanpa ada bintang, bahkan bulan tak menampakan cahayanya , hujan turun disertai gemuruh petir menggelegar di setiap menitnya seakan langit pun merasakan bagaimana perasaan seorang namja yang sekarang sedang terkulai lemas di lantai ruangan dance

Disinilah jimin di ruangan dance bahkan Jimin tak henti-hentinya berlatih padahal waktu sudah menunjukan hampir tengah malam

Jimin terus menerus melatih skill menarinya, Jimin cukup tahu diri bahwa dia sangat tertinggal jauh dari teman-temannya, tujuan Jimin sekarang hanya tidak mau membuat teman-temannya marah karena mereka selalu bilang 'comeback selalu ditunda karena ulahmu' Jimin cukup berpikir keras agar comeback nya bersama teman-temannya tak terus-terusan ditunda

"Ahh cape sekali, tunggu ini sudah tengah malam aku harus pulang aku takut membuat mereka semua khawatir" ucap jimin

Saat Jimin hendak membuka pintu keluar, Jimin mengurungkan niatnya untuk pulang, Jimin teringat perkataan mereka yang tak peduli dengannya lagi

Sesak di dada Jimin membuat Jimin tak kuat berdiri dan terpaksa Jimin kembali ke ruangan yang menemaninya berlatih dance, Jimin mendudukkan dirinya di sofa tempatnya tidur tadi

"Hiks sa-sakit" ucap Jimin sambil memegang kepalanya dan menutup hidungnya yang terus menerus mengeluarkan darah segar

"Mana mungkin mereka mengkhawatirkan aku, bukan kah kematianku hadiah terindah untuk mereka, tuhan tolong aku, aku harus bagaimana"

Brakk

Lagi dan lagi Jimin tak sadar kan diri wajah pucat nya, darah segar, suhu badannya yang dingin kini menemani nya

Tak terasa waktu berlalu begitu cepat Jimin telah sadarkan diri dari tidurnya

"Nghhh, yaampun ini sudah jam 03.00 aku harus pulang aku tak mau dimarahi lagi oleh mereka aku harus pulang"

Jimin berlari keluar gedung bighit, keberuntungan belum berpihak pada Jimin hujan masih turun, dengan terpaksa Jimin berlari kearah halte  dengan keadaan hujan yang mengguyur nya saat ini

" Ah sial tak ada kendaraan yang lewat sini, tapi kalau aku tak pulang sekarang mereka akan marah, aku harus bagaimana ini"

Jimin menunggu di halte hampir setengah jam tapi tak ada  kendaraan lewat satupun

Jimin mengurungkan niatnya untuk menunggu dan Jimin terpaksa harus berjalan dengan keadaan yang sudah pasti akan basah kuyup karena hujan tak kunjung reda

Waktu berlalu, tak berlangsung lama Jimin telah sampai didepan dorm nya Jimin sempat mengetuk pintu bahkan memanggil-manggil anak Bangtan namun tak ada seorang pun yang membukakan pintunya, padahal keadaan Jimin saat ini basah kuyup yang menyebabkan Jimin menggigil hebat disertai penyakit nya yang selalu kambuh kapanpun

"Arghhh sa-sakit, dingin sekali kenapa akhir-akhir ini penyakit ku sering kambuh, tenggorokanku arghhh to-tolong Hyung, tae, kook to-tolong a-ak" ucap jimin dengan bibir keunguan dan bergetar

Brakk

Dengan susah payah Jimin mengeluarkan semua tenaga nya meminta bantuan dari teman temannya didalam namun tak ada respon sama sekali, disinilah jimin di depan pintu dorm dengan keadaan tidak sadarkan diri padahal Jimin masih mendengar jelas bahwa didalam dorm masih ada yang belum tidur

-disisi lain-

Dua orang namja yang sedang asik terduduk tengan dua mangkuk ramyeon, sambil menonton televisi tak lupa selimut tebal menyelimuti badan mereka memberi kesan yang sangat nikmat apalagi suasana diluar sangat dingin akibat hujan

My Last Letter [END]Where stories live. Discover now