09

8.1K 758 111
                                    

;-Takdir yang membuatku sesakit ini, maka aku percaya takdir pun yang akan merubah semuanya

🍁🍁🍁

Dengan susah payah Jimin mengeluarkan handphone nya untuk meminta tolong, tujuannya sekarang hanya satu yaitu kai

"Hallo Jimin, ada apa kau menelponku?"

"Ka-kai ssa-kit"ucap Jimin dengan susah payah

"Jimin kau kenapa,Jimin jawab aku hey kau baik baik sajakan kumohon jawab aku Jim"

/Tut Tut Tut
Handphone terputus secara sepihak


Kai POV//

Aku mendengar suara ringtone handphone ku menandakan ada panggilan dari seseorang, saat ku lihat namanya ternyata Jimin menelponku, ku pikir dia akan mengucapkan selamat dan semangat atas beasiswa ku sehingga membuatku semangat mengangkat telepon nya

Saat aku mengangkat telepon nya aku mendengar suara parau Jimin seperti menahan sakit, hatiku tertohok aku benar benar khawatir, aku takut penyakit Jimin kambuh lagi

Aku tak lagi berpikir tentang beasiswa ku, yang aku pikirkan hanya keadaan temanku 'jimin'

Dengan tergesa-gesa aku mengambil kunci mobil dan melajukan mobil dengan kecepatan tinggi, aku sudah masa bodo dengan teriakkan orang-orang dan klakson mobil

"Yatuhan kumohon, semoga Jimin baik-baik saja, ijinkan dia bahagia sesaat saja aku memang tak mengerti rasanya mengidap penyakit ganas itu dan perlakuan orang-orang sialan yang bodohnya Jimin masih saja menyayangi mereka yang jelas-jelas membencinya, tapi aku dapat merasakan betapa sakit nya Jimin saat ini, betapa susahnya Jimin bertahan saat ini" lirih kai sambil meneteskan air mata tanpa suara

Saat aku sampai di depan dorm aku melihat pintu tak dikunci aku memutuskan masuk kedalam dan yang pertama kali aku lihat, seorang pria dengan wajah dan tubuh penuh dengan darah dan tak lupa darah terus mengalir dari kepala nya

Aku menghampiri pria itu dan betapa kagetnya aku setelah aku selidiki dia adalah Jimin

"Jimin apa yang terjadi padamu, kenapa kau bisa seperti ini? siapa yang tega melakukan ini padamu?"

Aku menggendong jimin, aku sudah masa bodoh dengan bajuku yang penuh dengan darah aku membawa Jimin masuk ke mobil dan terburu buru membawanya ke rumah sakit

Author POV//

-rumah Sakit-
"Anda tunggu disini, dokter akan segera menangani pasien"

Kai duduk di kursi tepatnya didepan ruang ICU, kai sudah tidak peduli dengan tatapan orang-orang yang melihatnya aneh karena penampilan nya yang berantakan dan bau amis darah

Tak lama kemudian dokter keluar dari ruang ICU

"Kai ikut saya sebentar ada yang ingin saya bicarakan tentang jimin "

"Apa dia akan baik-baik saja dok?"

"Sudah kau lebih baik ikut saya saja agar saya bisa menjelaskannya dengan jelas"

"Baiklah dok"

-rungan dokter-
"Jadi bagaimana keadaan Jimin dok"

"Begini kai, luka pada Jimin cukup parah dia mengalami pendarahan hebat di bagian kepala akibat benturan yang keras dan juga tangan kirinya patah, penyakitnya juga menjadi pengaruh fisik Jimin yang menjadi lemah sehingga sulit menerima pengobatan"

"Sudahlah dok, jadi Jimin tidak apa-apa kan dok"

"Maafkan aku kai tapi Jimin saat ini koma aku sudah berusaha semaksimal mungkin, kau berdoa saja takdir dan keberuntungan lah yang membuatnya bisa bertahan"

My Last Letter [END]Where stories live. Discover now