💎Daddy's Little Girl | Part 4

36.2K 821 10
                                    

Budayakan vote dan komen ketika membca cerita

-----

"Ketika seribu kata suka tidak lebih berarti dari satu kata cinta"

-----

Carramel membuka mata,  menemukan ruangan temaram yang membuat orientasinya sempat hilang. Begitu menyadari dimana dirinya berada tanpa sadar Carramel mendesah kecewa. Sebenarnya Carramel tidak ingin terbangun di tempat ini--kamarnya sendiri. Ia ingin berada di atas ranjang king size di kamar ayahnya.

Mencoba membuang perasaan kecewa, Carramel mengulurkan tangan mencari air putih yang biasa diletakkan di nakas samping ranjang dan  berakhir dengan perasaan yang semakin kesal saat tidak menemukan air disana. Setelah mengamati tubuhnya yang sudah mengenakan pakaian tidur, Carramel memutuskan bangkit. Ia haus dan ingin mengambil minum di dapur.

Mengenakan sandal bulu-bulu, perlahan Carramel keluar kamar. Tidak berniat membuat keributan. Kakinya berbelok ke kanan walau kata hati meminta mengambil arah sebaliknya--tempat dimana kamar-nya berada.

Setelah berhasil mendapatkan apa yang dibutuhkan. Carramel tidak langsung beranjak. Ia menegak cairan bening itu sambil berdiri. Punggungnya bersandar pada pinggiran tempat cuci piring sehingga pandangannya mengarah ke ruang tengah.

Suara langkah kaki dari arah tangga menarik perhatian Carramel. Lampu dapur memang dibiarkan padam sehingga tidak menarik perhatian.

Dari tempatnya berdiri, Carramel bisa melihat Xavier melangkah dengan tergesa. Pandangan pria itu fokus ke depan hingga tidak merasakan keberadaan Carramel di dapur.

Suara pintu depan yang tertutup dan deru mobil yang mulai menghilang menimbulkan denyut nyeri di dada Carramel. Mendesah lelah, rasa hausnya mendadak hilang. Dengan langkah pelan, Carramel kembali ke kamar. Meninggalkan minumnya yang bahkan belum habis setengah.

-----

Semalaman Carramel tidak bisa tidur. Untung saja ia masih dalam masa hukuman jadi tidak perlu memusingkan lingkaran hitam di bawah matanya.

Seorang Carramel yang terkenal sebagai gadis cantik penakhluk lelaki, pembuat onar, dan model muda tidak bisa terlihat menyedihkan karena seorang lelaki.

Terkadang, ditengah aktivitasnya. Carramel bekerja sebagai model. Beberapa tawaran serius dari agensi-agensi ditolak Carramel. Bukan karena tidak ingin, namun ia tidak mendapat ijin.

Saat ini, tidak ada jadwal pemotretan, tidak ada jadwal sekolah--karena ia masih dihukum, dan tidak ada pekerjaan yang bisa Carramel lakukan.

Mendesah bosan, Carramel membenarkan letak kacamata hitamnya. Matahari yang mulai beranjak naik membuat tubuhnya memerah. Belum terlalu panas hingga membuat kulitnya terbakar.

Tubuh Carramel tidak lagi sakit. Bisa dikatakan sudah lebih baik dari sebelumnya. Carramel nyaris jatuh tertidur saat suara pintu depan dibuka menarik perhatiannya.

Carramel meraih ponsel di atas meja. Berpikir bila seharusnya para pekerja belum seharusnya memasuki rumah.

"Carramel."

Suara berat itu menyadarkan Carramel. Bukan para pelayannya yang membuka pintu. Xavier berdiri di depan pintu pembatas ruang keluarga dan kolam renang.

Pria itu mengamati tubuh Carramel secara intens dengan wajah kaku. Membuat perut Carramel melilit karena gugup. Tanpa sadar Carramel menggigit bibirnya. Kebiasaan bila ia merasa gugup.

Daddy's little girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang