Daddy's little girl

💎Daddy's Little Girl {Remake} | Part 23

Budayakan vote dan komen ketika membaca cerita

----

Apabila menemukan part ini berakhir sebelum tanda "tbc" dan author note berarti cerita ini terpotong, silahkan re-fresh ulang atau komentar pada bagian cerita

-----

"Tidakkah berlebihan jika kubilang aku bahagia bersamamu?"

-----

Carramel membuang nafas kasar, pekerjaan yang sudah dia lakukan sejak tiga puluh menit yang lalu. Tindakan tanpa sadar yang rupanya berhasil mengganggu orang di sekitarnya.

"Berhentilah melakukan itu."

Carramel menoleh, terkekeh mendapati Reon menatapnya bosan, pemuda itu masih berdiri di dapur mengenakan celemek masak dengan tangan kanan memegang spatula. 

"Kenapa kau disini?"

Reon baru saja memindahkan nasi goreng ke dalam piring untuk dua orang ketika masih tidak ada jawaban dari Carramel. Pemuda itu kembali menoleh dan ikut mendesah lelah karena Carramel masih saja melakukan hal yang sama--membuang nafas kasar.

Pagi yang mengejutkan ketika Reon mendapati Carramel sudah berdiri di depan pintu rumahnya. Gadis itu membawa sebuah ransel di kedua bahu yang diyakini Reon bukan sebuah buku mengingat Carramel baru saja mendapat skorsing karena tidak sengaja membakar ruang laboratorium ketika praktikum bahkan dihari pertama gadis itu masuk sekolah setelah ijin sakit.

"Sampai kapan kau akan melakukan hal bodoh itu?" Reon menunjuk wajah Carramel, membuat gadis itu mengerutkan kening bingung, tetapi berusaha menahan senyum.

"Aku lapar. Berikan makanan itu padaku."

Carramel mengulurkan tangan, meminta dengan eskpresi yang dibuat lucu dan berhasil membuat Reon menggelengkan kepala menyerah sambil mengangsurkan sepiring nasi goreng buatan pemuda itu.

"Enak." Carramel tersenyum senang, mulutnya masih mengunyah ketika kembali berkomentar, "kau pandai memasak, Reon." Puji Carramel tanpa sadar.

Reon yang berniat menyuapkan makanan ke dalam mulut berhenti dan kini malah diam mengamati Carramel. Gadis itu makan dengan lahap, seperti belum makan dalam waktu lama namun sama sekali tidak terlihat buruk di mata Reon.

Tidak butuh waktu lama makanan  di piring Carramel sudah tandas dan kini gadis itu sibuk menyendok dari piring di hadapan Reon. Pemuda itu diam begitu sadar, melirik piring di hadapannya dan Carramel bergantian.

"Apa? Aku masih lapar dan sudah bilang padamu."

Carramel terus saja menyendok dari piring Reon, sedikit kesulitan karena letaknya di seberang meja. Masih dengan mata yang mengawasi setiap gerakan gadis di hadapannya, Reon mendorong piringnya ke arah Carramel. Membuat senyum gadis itu terkembang dan kembali makan dengan lahap.

"Pelan-pelan. Aku tidak akan mengambilnya darimu." Reon mengangsurkan segelas air ketika Carramel tiba-tiba tersedak. "Apa yang kau lakukan sampai terlihat belum makan selama seminggu?"

Carramel tidak menanggapi sampai selesai makan. Gadis itu tersenyum puas setelah mendorong piring kosong di depannya ke tengah meja. "Terima kasih, aku kenyang."