Daddy's little girl

💎Daddy's Little Girl{Remake} | Part 12

Budayakan vote dan komen ketika membaca cerita

-----

"Cara terbaik mencintaimu, adalah dengan melihatmu bahagia."

bulshit

-----

Pagi ini Carramel sudah kembali bisa beratifitas. Semalam seluruh panggilan Luna berakhir terabaikan mengingat Carramel memiliki waktu penting bersama Xavier.

Senyum Carramel terkembang saat nama Xavier berputar dalam kepala. Bergegas setelah membersihkan diri, Carramel berniat keluar kamar namun langkahnya terhenti saat mendapati sosok yang jarang ditemui berdiri di depan pintu kamarnya.

"Sepertinya kamu sudah sehat?"

Violet memandang penuh penilaian dari keseluruhan penampilan Carramel. Kesan tidak peduli tergambar dari bahasa tubuh wanita itu.

"Ibu di rumah?"

Kening Violet berkerut mendengar pertanyaan tidak yakin Carramel.

"Tentu saja, ini rumahku juga. Apa kamu tidak suka melihatku di rumah?"

Mendengar kecurigaan Violet membuat kepala Carramel langsung menggeleng cepat. Ada apa dengan penghuni rumah ini dan 'rumahku juga'?

"Tidak. Bukan begitu. Aku suka ibu di rumah. Pasti kakek juga ada di sini."

Carramel berusaha terlihat biasa di bawah tatapan tajam Violet.

"Apa kamu bermaksud mengatakan aku hanya pulang jika kakekmu berada disini? Hanya untuk pencitraan?"

Mungkin, atau tentu saja? Siapa yang tahu.

"Apa yang kalian bicarakan di depan pintu?"

Kedua perempuan itu menoleh bersamaan ketika suara bariton terdengar mendekat.

"Sayang."

Carramel menelan ludahnya dengan susah payah melihat Violet yang langsung bergerak memeluk Xavier seolah menunjukkan kepemilikan. Violet berjinjit saat dengan menggoda memberikan kecupan di bibir pria itu.

"Apa yang kamu lakukan, Violet?"

Xavier berusaha membebaskan diri dari lengan-lengan Violet yang bergerak semakin kencang menahan tubuhnya.

"Kenapa? Carramel juga sudah cukup besar untuk tahu bagaimana ayah dan ibunya saling mencintai. Bukan begitu Carra?"

Kali ini kedua orang itu menatap Carramel dengan pandangan berbeda. Violet tampak puas memandang wajah pucat Carramel sedangkan ada kecemasan di wajah Xavier.

"Tentu. Tentu saja. Silahkan lanjutkan kemesraan kalian." Carramel menggeser tubuhnya memberi ruang untuk berpindah tempat. "Jangan pedulikan aku. Anggap saja aku tidak ada."

Carramel beranjak tanpa mempedulikan tatapan tajam Xavier yang sedari tadi mengikuti gerakan tubuhnya.

-----

"Carra."

Panggilan dari arah ruang makan menghentikan langkah Carramel.

"Kakek?"

Senyum Carramel terkembang, langkahnya ringan saat memasuki ruang makan.

"Apa yang kakek makan?" Carramel menilik mangkuk di depan Betrant.

"Kamu mau? Ini buah kesukaanmu."

Semangkuk strawberry tampak begitu segar tersaji di depan Betrant. Tapi untuk hari ini Carramel rasanya tidak menyukai buah manis asam itu.