Dongeng Masa Kecil

13.1K 1K 50
                                    

Bulan purnama bersinar begitu cerah di atas langit malam, menerangi setiap sudut kerajaan yang tak terjangkau oleh cahaya obor

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bulan purnama bersinar begitu cerah di atas langit malam, menerangi setiap sudut kerajaan yang tak terjangkau oleh cahaya obor. Semilir angin malam berhembus, membawa gemerisik suara alam yang menenangkan. Para pengawal tampak berjaga dengan tetap menanamkan kewaspadaan pada diri mereka. Tanpa suara, dan hanya gerak yang terlihat.

Sungguh, malam yang tenang di Kerajaan Aksara.

Namun, tenang nya malam berbanding terbalik dengan apa yang sedang terjadi. Dulu, Kerajaan ini tentram, damai dan sejahtera karena dipimpin oleh Raja yang Arif dan bijaksana yang bernama Yang Mulia Daniel. Raja Daniel mempunyai 2 orang anak yang tampan, cantik dan juga pintar.

Anak pertama, sekaligus pewaris tahta adalah Pangeran Dani. Seseorang yang dikenal tegas dan berambisi tinggi. Sangat dingin dan datar pada siapapun. Tekadnya yang kuat kadang membuatnya menyingkirkan apapun yang menghalangi keinginannya. Dia juga seorang yang berhati kejam dan tidak mengenal ampun dalam menghukum seseorang yang bersalah sehingga membuat rakyat sangat tidak nyaman.

Anak kedua sekaligus bungsu adalah Putri Minara. Seorang yang santun, cantik dan pintar. Berbeda dengan sang kakak, Putri Minara sangat digemari oleh rakyat. Dia sangat suka berkuda dan memanah. Hobinya yang seperti itu, kadang membuat orang lupa jika ia adalah seorang Putri Bangsawan. Dalam sebuah ramalan, disebutkan jika kelak keturunan dari Putri Minara lah yang akan memimpin kerajaan.

Suatu hari, Raja Daniel mengalami sakit keras dan bahkan untuk turun dari ranjang pun tak sanggup, sehingga mau tidak mau, Pangeran Dani naik tahta di usia 19 tahun, karena ditakutkan kerajaan tidak stabil jika tidak ada pemimpin.

Pada masa kepemimpinan Pangeran Dani, kerajaan menjadi kacau. Rakyat menjadi menderita dan pemberontakan terjadi dimana-mana. Perekonomian negara turun, bahan pangan menjadi langka dan pajak bagi petani naik dengan tidak manusiawi. Kematian warga akibat kelaparan tidak bisa terelakkan dan kejahatan karena kemiskinan semakin merajarela. Para pejabat kini membelot dan melakukan korupsi, sedangkan Pangeran Dani sibuk menghitung harta dan membeli perhiasan juga pakaian mewah.

Raja Daniel dan Ratu Aiko berusaha untuk mengembalikan kembali citra kerajaan dengan mendatangi langsung anak sulung mereka dan mencoba memberikan arahan juga peringatan, namun yang ada, mereka dimasukkan kedalam penjara dan diawasi oleh ribuan pengawal bersama dengan pejabat kerajaan yang masih setia mengabdi.

Putri Minara yang melihat kekacauan tersebut, langsung menemui sang kakak. Ia hanya ingin membuat kakaknya sadar jika apa yang selama ini ia lakukan sudah melebihi batas wajar, apalagi dengan memenjarakan orangtua mereka. Namun ternyata, saat Putri Minara sampai di kamar sang kakak, rupanya Pangeran Dani sedang mengobrol dengan penasehat kerajaan. Mereka tengah membicarakan tentang cara menyingkirkan Putri Minara. Karena menurut ramalan, anak bungsu Putri Minara akan menggulingkan kekuasaan Pangeran Dani dan membuat Pangeran dalam keadaan yang sulit.

Putri Minara yang mendengar itu sangat terkejut dan memilih untuk kabur dengan mengendarai kuda kesayangannya. Ia diam-diam keluar dari istana setelah berhasil melewati penjagaan ketat istana. Ia memasuki hutan es yang jarang dilewati orang karena terkenal karena badai es yang mematikan.

[✓] Kakak + Day6Where stories live. Discover now