JEPANG, KAMI DATANG!!!

4.7K 625 83
                                    

DOR

DOR

DOR

"ABANG, CEPETAN ELAH KELUAR. KITA MAU BERANGKAT INI." Jinara menggedor pintu kamar Jay dengan brutal dengan harapan Jay keluar dan mereka semua bisa langsung pergi ke bandara. Sedari tadi Jay hanya merajuk dan enggan untuk keluar kamar.

"BODO, GUE GAK IKUT." teriak Jay dari dalam diiringi suara gedebuk yang lumayan keras.

"PUNDUNGAN BANGET SI LO AYAM, BURUAN KITA BENTAR LAGI TAKE OFF. KALAU KETINGGALAN PESAWAT KITA MAU TERBANG PAKE APA HAH?" ini Key yang sudah lelah dengan sikap Jay yang kekanakan itu.

"YA SUDAH KALIAN PERGI AJA ELAH RIBET AMAT."

"LO YANG BIKIN RIBET ANJIR."

"BERISIK DAVA, ENYAH LO PADA."

"HEH, KALAU NGOMONG GAK PERNAH DIPIKIR DULU." Tegur Dava lalu menendang pintu kamar Jay dengan keras.

"LO TURUNIN DULU GENGSI SAMA EGOIS NYA LAH, INGET TUJUAN NYA KITA TUH MAU NYARI BUNDA." Teriak Key.

"LO ITU YANG PALING GEDE BANG JAY, KENAPA SIFAT LO MALAH KEKANAKAN BANGET SIH?" ini Wilnan, yang menyuarakan kekesalannya akan sikap Jay.

"ABANGGG AYOO KELUAR. MAU KITA TINGGALIN? RUMAH MAU DI KUNCI..-"

"YA SUDAH SIH KALAU LO GAK IKUT, BALIK LAGI SANA KE AYAH SAMA CALON BUNDA LO ITU." saking kesalnya, Key sampai mengatakan hal setajam itu.

Ceklek

Pintu kamar terbuka, menampilkan wajah Jay yang sangat kusut dan cemberut. Yang lain diam-diam menghela nafas lega.

"Gue ikut, tapi koper kalian yang bawa. Gak mau tau." titahnya kemudian melongos pergi ke bawah meninggalkan para adiknya yang sedang melongo.

"KOK GITU SI?"

"ANAK-ANAK, AYOO CEPAT." seru Dani dari lantai bawah.

"Gimana nih?" Tanya Sakha membuka forum diskusi dadakan.

"Yaelah, si ayam pasti cuman menggunakan kesempatan ae. Ogah gue mah." kesal Key.

"Eh Abang, tadi koper mana yang isinya unfaedah?" Tanya Jinara, mencari jalan aman untuk mereka semua.

"Yang kuning ayam." Jawab Key dan menunjuk sebuah koper berwarna kuning.

"Berarti kita bawa koper yang satunya lagi aja." usul Dava yang mengerti arah pernyataan Jinara.

"Jangan, sebenernya isi dua koper itu unfaedah semua sih. Menurut aku, mending bawa yang tas aja. Soalnya itu isinya baju." usul Sakha yang memang sudah tau isi semua koper Jay karena tadi Jay berkemas bersama Sakha.

"CALL, SETUJU."

"Kalian sudah siap kan? Kuy berangkat. Sebelum itu kita berdoa dulu." usul Sakha yang langsung di angguki oleh para adiknya.

Mereka berlima, langsung membentuk lingkaran. Bersama-sama berdoa agar dilancarkan dan segera dipertemukan dengan sang bunda dengan Sakha yang memimpin doa.

"Aamiinnn." ucap Sakha mengakhiri sesi berdoa.

"Oke guys, kuy kita berangkat!!" Instruksi Sakha membuat yang lain bersiap untuk membawa koper masing-masing dan pergi ke bawah.

"JEPANG, KAMI DATANGGGG."

"Khatamin dulu bahasa Jepang lo baru ngomong gitu, Bang Key."

"Abang Key kan mau kayak film film, biar dramatis gitu."

[✓] Kakak + Day6Where stories live. Discover now