Kesalahan 25: Frekuensi Update Cerita

861 62 1
                                    

Alhamdulillah karena antusias teman-teman, preorder akan dibuka kembali. Masih edisi terbatas, ya. Buku ini hanya bisa dipesan online. TIDAK ADA di toko buku dan hanya bisa dibeli saat preorder. Jadi, buruan beli! Jangan sampai ketinggalan lagi, ya. Yang sudah membeli buku ini saat preorder pertama bilang PUAS dengan buku ini. 

Preorder kedua ini sampai dengan tanggal 30 November

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

Preorder kedua ini sampai dengan tanggal 30 November. Ditunggu pesanan kamu. Dijamin nggak akan rugi!

Oh ya, ada GIVEAWAY, loh. Cek posting-an terbaru di Instagram saya (at)just_gita. Akan ada WRITING GUIDE dan WRITING CLINIC juga (info menyusul). Follow Instagram saya untuk info-info terbaru atau sharing soal kepenulisan, ya. 

***

Ada kesalahan apa dalam frekuensi update cerita? Seperti yang kamu tahu, Wattpad adalah platform menulis dan membaca cerita secara gratis. Penulis bisa mengunggah ceritanya bab demi bab yang direspons pembaca dengan mem- vote dan berkomentar setelah membaca. Masalahnya, frekuensi update cerita akan berpengaruh pada respons baik pembaca. Bagaimana bisa?

Untuk penulis, seberapa sering atau banyak pembaca yang berkunjung di cerita kamu saat kamu rutin mengunggah cerita daripada tanpa jadwal update yang pasti? Untuk pembaca, lebih suka penulis yang rajin update atau yang jarang update? Jawaban keduanya bisa disimpulkan sekaligus. Pembaca tentu lebih menyukai penulis yang memiliki jadwal rutin update cerita dan konsisten menepati jadwalnya. Benar, bukan?

Sebagus apa pun cerita kamu, jika kamu update cerita sebulan sekali atau lebih parahnya berbulan-bulan tidak juga update cerita, lama kelamaan cerita kamu akan dilupakan dan akhirnya mengungkit kembali kekecewaan pembaca. Terlebih cerita yang berlabel slow update di judulnya. Sadar atau tidak, itu sama saja dengan kamu mengusir pembaca secara halus menilik pembaca lebih menyukai penulis yang memiliki jadwal update tetap. Terutama, pembaca yang baru saja menemukan cerita kamu dan tertarik dengan apa yang kamu tulis begitu membaca blurb atau prolog.

Penulis yang tidak memiliki kemauan dan tekad yang kuat untuk tetap bertahan dengan jadwalnya, selalu tidak punya waktu untuk menulis karena aktivitas sehari-hari sudah sangat menyita waktu. Yang kerja, sering lembur karena pekerjaan menumpuk di meja dan hari libur hanya digunakan untuk tidur atau berlibur. Yang berkuliah sibuk dengan tugas-tugas kuliahnya dan kegiatan mahasiswa. Yang bersekolah sibuk dengan PR, bimbingan belajar, dan ekstrakulikulernya. Yang ibu rumah tangga sibuk mengurusi suami, anak, dan pekerjaan rumah. Kalau begini, bagaimana bisa sempat menulis? Belum lagi, kadang berbenturan dengan mood. Kadang juga tidak ada inspirasi yang mampir. Dan alasan yang paling menjadi andalan adalah terkena writer's block.

Sebab-sebab tersebut yang selalu menjadi alasan ketika tidak bisa menghasilkan tulisan sedikit pun sebenarnya bukanlah penghalang bagimu untuk menulis. Namun, jika dalam dirimu sudah terprogram otomatis untuk menyalahkan kegiatan-kegitan yang membuatmu sibuk sehingga tidak bisa menulis memang sangat sulit meski hanya sekadar menyapa pembaca saja. Padahal, kalau dipikir-pikir tidak satu orang pun yang tidak sibuk dengan aktivitas sehari-harinya. Hanya saja cara mengatasinya berbeda-beda sehingga volume 'sibuk' yang dimaksudnya terasa sangat berbeda satu sama lainnya. Karenanya, langkah pertama agar bisa memublikasikan cerita secar rutin adalah mensugestikan kepada dirimu sendiri jika kamu mampu menulis biarpun hanya satu halaman di sela-sela waktu senggangmu.

Selain itu, tanyakan ini kepada dirimu sendiri. Apakah kamu cukup bahagia bisa menulis? Karena jika kamu tidak bahagia, menulis pun tidak akan pernah menjadi hal yang menyenangkan sehingga kamu tidak punya dorongan untuk melirik sedikit pun naskah kamu. Seseorang yang mendapatkan kebahagiaan saat menulis, ketika jauh dari cerita yang ditulisnya dan lama tidak menyentuhnya akan selalu merasa rindu untuk menulis. Di saat rasa rindu itu melanda, dengan sendirinya kamu akan tergerak membuka laptop dan mengetik ceritamu.

Banyak penulis yang kesulitan mengatur jadwaluntuk menulis dan ketika jadwal itu sudah tersusun dengan baik adakalanyakejadian tak terduga membuatmu harus melewatkan jadwal yang kamu buat sendiri. Beberapa tip-tip di buku bisa kamu coba terapkan. So, segera pesan bukunya, ya.   

***

45 Kesalahan Penulis WattpadМесто, где живут истории. Откройте их для себя