Kesalahan 27: Senjata Seorang Penulis

942 56 2
                                    

Alhamdulillah karena antusias teman-teman, preorder akan dibuka kembali. Masih edisi terbatas, ya. Buku ini hanya bisa dipesan online. TIDAK ADA di toko buku dan hanya bisa dibeli saat preorder. Jadi, buruan beli! Jangan sampai ketinggalan lagi, ya. Yang sudah membeli buku ini saat preorder pertama bilang PUAS dengan buku ini.  

Preorder kedua ini sampai dengan tanggal 30 November

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Preorder kedua ini sampai dengan tanggal 30 November. Ditunggu pesanan kamu. Dijamin nggak akan rugi!

Oh ya, ada GIVEAWAY, loh. Cek posting-an terbaru di Instagram saya (at)just_gita. Akan ada WRITING GUIDE dan WRITING CLINIC juga (info menyusul). Follow Instagram saya untuk info-info terbaru atau sharing soal kepenulisan, ya.  

***

Menulis ibarat berperang. Sebelum terjun ke medan, hal penting yang paling dicari pertama kali adalah senjata. Kamu nggak bisa berperang dengan tangan kosong. Pastinya, tidak mau kan terus-terusan punya predikat amatir? Karena penulis sejati akan selalu mempersiapkan dirinya sebelum berangkat berperang.

Apa saja senjata yang dibutuhkan seorang penulis? Pastinya niat, tekad, dan konsistensi. Punya niat menulis tanpa tekad dan konsistensi, apa yang ingin kamu capai tetap tidak akan maksimal. Pun punya tekad menulis, tetapi tidak ada niat sepenuhnya untuk konsisten menulis juga akan selalu jalan di tempat. Karenanya, ketiga hal ini harus seimbang. Menulis bukan hanya tentang bakat saja. Kata Om Tere Liye.

Selain senjata dari diri sendiri, senjata perang yang paling dibutuhkan adalah sebagai berikut:

1. KBBI

Jangan mengaku penulis jika kamu tidak punya KBBI. KBBI hukumnya wajib bagi penulis. Secara tidak langsung melalui karya-karyanya, penulis adalah panutan bagi pembaca. Apa yang kamu tuliskan akan melekat di benak pembaca karena penulis dianggap serba tahu, terutama atas apa yang ditulisnya. Sebaliknya, bagaimana perasaan kamu jika ada pembaca yang mengoreksi ejaan kamu hampir di seluruh bab cerita? Tidak hanya sekali dua kali pembaca membetulkan ejaan yang benar di cerita kamu, bukan?

Jadi, segera pasang KBBI di ponsel maupun dilaptop. Sekarang, Kemdikbud mempermudah dengan menyediakan aplikasi KBBI yangbisa diunduh gratis di Playstore. Versi daring pun ada. Sering-seringlah mengecekejaan-ejaan kata yang sering simpang siur penggunaannya. Seperti misalnya, adayang menulis kaus dan di sisi lainada yang mengeja kaos. Pastikansendiri dengan mengecek ke KBBI ejaan kata mana yang benar. Tentunya,pengetahuan tentang benar tidaknya ejaan kata juga hasil dari sering membaca.    

Senjata apa lagi yang seharusnya dimiliki seorang penulis? Temukan di buku, ya.

***

45 Kesalahan Penulis WattpadWhere stories live. Discover now