new?

5.8K 238 7
                                    

part 19

author pov

                                                                                                  *****

pagi yang cerah, tak ada awan mendung sepeti biasanya. hanya ada kehangatan karna sang pemilik alam sedang menikmati aksi seorang pria yang tengah bertugas sebagai seorang suami. bukan bekerja ke kantor, mengetik keyboard kemudian pulang dan tidur. melainkan seorang pria yang tengah sibuk dengan tugas barunya sekarang yaitu, calon ayah.

chris dari tadi tak betah diam, kesana kemari demi memenuhi kebutuhan sang istri yang sedang berbadan dua. padahal licya dari tadi hanya diam memperhatikan sang suami, mulutnya bahkan belum meminta apapun dari satu bulan yang lalu.

yap! usia kandungan licya sudah menginjak satu bulan. sejak dokter zelona memberi tahu mereka bahwa licya tengah mengandung, chris jadi tambah posesif. bukan karna apa apa dia hanya takut jika licya dan anak yang ada di dalam kandungannya kenapa kenapa.

jika kalian bertanya apakah chris sudah mencintai licya atau belum jawabannya belum. semua butuh proses dan sekarang chris sedang melakukannya. mereka berdua sepakat untuk taruhan--"siapa yang lebih dulu mencintai diantara kita maka dialah pemenangnya, dan yang kalah harus mengganti popok baby selama satu bulan" itulah kesepakatan yang mereka buat minggu lalu, terdengar absurd memang namun itulah mereka. 

"Chis. jika begini terus kau yang akan menang, curang!" ucap Licya mengerucutkan bibirnya.

chris berhenti mengoleskan selai kacang ke atas roti terakhir. dia menatap licya kemudian memasang wajah konyolnya. " memangnya dengan berdiam diri kau tidak bisa mencintai ku, begitu?"

"bisa!" jawab licya antusias.

"yasudah kalau begitu diam, okay!"

chris kembali menjalankan aktivitasnya. setelah selesai sarapan chris berniat mengajak licya untuk kesebuah toko peralatan bayi. namun karna mood seorang bumil gampang berubah ubah makannya jadi seperti ini.

"licya cepatlah.." ucap chris jenuh karna telah menunggu licya mengganti pakaiannya, kurang lebih dua jam.

"licya..."

tak ada jawaban dari dalam akhirnya membuat chris dongkol. masuk tidak boleh menunggu juga melelahkan.akhirnya Chris memaksa masuk, dan benar saja ketika chris masuk licya masih berleha di depan cermin di dalam walk in closet dengan beberapa gaun yang sudah berserakan di lantai.

"kenapa kau belum mengganti pakaianmu, astaga???" tanya chris frustasi. 

licya melongo ketika melihat chris mengusap wajahnya frustasi. "kau kenapa?" tanyanya polos.

yang dintanya malah memasang wajah datar. "kapan kau akan selesai memilih baju itu, heh?" ucapnya selembut mungkin.

licya menatap dirinya dari bawah kemudian menengok ke belakang. tiba tiba matanya berkaca kaca dan tak lama pundaknya bergetar   kemudian terdengar isakan kecil dari sang bumil. chris yang melihat itu seketika khawatir, dia buru buru menghampiri licya.

"hei hei kau kenapa?" tanyanya mengangkat dagu licya.

licya menyeka air matanya dengan punggung tangannya kasar." lihatlah pakaian itu"

chris mengernyit. "ada apa dengan pakaiannya? kau sudah tidak ingin memakainya lagi?"

licya menggeleng cepat. "pakaian itu semuanya sekarang berserakan di bawah dan itu karnaku hiks m-mereka semua kotor chris... huaa!!!" tangis licya makin menjadi dan itu makin membuat chris khawatir akan janinya.

The Devil's Angel [MASA REVISI!! + COMPLETED!!]✓Where stories live. Discover now