maybe!

4.5K 208 8
                                    

Author POV

***

Malam ini bulan tampak sungkan untuk menyapa rakyat bumi. Dia bersembunyi di balik awan hitam yang sebentar lagi akan menumpahkan rintihannya.
Licya termenung di balkon manssion nya, menatap langit gelap kota new York dengan perasaan gelisah.

Jam sudah menunjukan pukul tiga pagi, namun Chris tak kunjung pulang. Licya pun terjaga hanya untuk menunggu suaminya itu yang entah pergi kemana.

Udara semakin dingin, tapi tak ada niatan dirinya untuk beranjak dari tempat itu. Setelah Chris pergi licya memutuskan untuk menunggunya di balkon, mengamati setiap mobil yang lewat walau ia tahu itu bukan mobil yang Chris tumpangi.

Licya mendesah, pikirannya melayang jauh. Perasaan bersalah mulai menghampirinya, tapi dia juga bingung. 'salahkah jika aku meminta suamiku untuk mengambil kebahagiaannya dari wanita lain?' pikirnya.

Entah apa yang ia perkirakan hingga ia berani mengusulkan sebuah saran, saran yang sudah pasti di tentang banyak pihak dan hati. Namun, bukan licya namanya jika tidak bersikukuh. Tetapi sekali lagi, Chris lebih keras darinya. Ia membantah, menolak bahkan mengancam licya jika masih menuntut suaminya itu.

New York, Amerika serikat.

07 August 2018~

"Chris.."

Chris menoleh. "Ada apa,sayang?"

Licya tersenyum kemudian menggenggam tangan Chris erat. "Bolehkah aku meminta sesuatu kepada mu?"

Chris mengangguk kemudian membenarkan posisinya. Dari tadinya yang sedang duduk menghadap depan sekarang menyampingkan tubuhnya dan menopang kepalanya dengan tangan yang di sandaran ke sofa.

"Kenapa kau harus bertanya? Apapun yang kau minta akan aku turuti, sayang"

"Apapun?" Tanya licya memastikan.

Chris mengangguk mantap "Memangnya kau ingin apa? Mobil? Rumah? Manssion? Perusahaan? Atau--"

"Suttt. Cerewet sekali kau ini heh? Biarkan aku yang bicara, okay?" Potong licya menutup mulut suaminya itu dengan tangannya, dan sedikit mendorongnya membuat Chris mundur beberapa centi.

Chris mengangguk kemudian menarik tangan licya untuk di genggamnya.

Perlahan licya mencoba mengatur nafasnya, permintaan ini bukan permintaan sembarangan. Ia harus yakin! Lakukan!

"Chris.. dua hari yang lalu aku berkunjung ke rumah sakit untuk Cek up tentang rahim ku--"

"Rahim mu?" Potong Chris cepat.

Licya mengangguk kemudian melanjutkan ucapannya. "Dokter bilang..bahwa rahim ku lemah akibat kecelakaan itu, aku masih bisa mengandung tetapi.. akan berakibat fatal pada janin itu, aku tak ingin kita kehilangan untuk yang kedua kalinya..jadi.."

Chris mengangkat satu alisnya."Jadi?"

Licya menatap mata tajam Chris, kemudian menghembuskan nafasnya sebelum kembali menjawab.

"Aku..ingin kau menikah dengan Brenda untuk mendapatkan keturunan Alzelvine selanjutnya, Chris" ujar licya dengan cepat.

Chris terdiam, tatapannya tiba tiba kosong. Dadanya sesak karena tiba tiba sebuah petir menyambar ulu hatinya.

"Chris, bagaimana?" Tanya licya takut.

Chris melepaskan genggaman tangannya kepada licya, dia menatap tajam licya hingga licya menunduk takut. Sifat kasarnya mulai perlahan muncul, tapi dia akan sebisa mungkin menahan sang iblis untuk menguasai dirinya.

The Devil's Angel [MASA REVISI!! + COMPLETED!!]✓Where stories live. Discover now