kembalikan!!!

5.4K 252 12
                                    

Author POV

***

Tin..tin..tin..

Begitulah suara alat Bedside monitor yang terpasang di samping brankar putih beralaskan selimut toska khas rumah sakit. Mata indah itu masih tertutup rapat, dan bibir itu juga masih membungkam dari 3 bulan yang lalu. Chris masih setia di sampingnya, dengan segumpal harapan ia terus duduk memandangi wajah tenang licya.

"Chris.."

Chris menoleh, mata lelahnya menatap sendu wajah Arla. "Ada apa?"

"Dokter memanggil mu"

Setelah penguburan jasad sang buah hati, Chris masih sering mengelus perut ramping sang istri pasca pengangkatan janin waktu itu. Tak bisa di pungkiri jika ia selalu menyalahkan dirinya ketika teringat akan kejadian itu. Menyesali bukan berarti tak mau bangkit, ia akan bangkit, setelah licya bangun dari komanya nanti ia akan bangkit dan menyusun keluarganya seperti semula. Walau sulit.

"Ada apa?" Tanya Chris sudah duduk berhadapan dengan dokter pria itu.

Dokter itu menghela nafas."sudah tiga bulan nona licya koma, semakin lama ia koma maka akan semakin mengecil kemungkinan ia bertahan untuk hidup"

Chris terperangah, jantungnya kembali berdetak hebat. Ia tak ingin kehilangan untuk kedua kalinya, cukup!

"Jaga ucapan mu! Bagaimana pun dia harus tetap kembali. Kau bilang aku harus memilih satu di antara mereka, sekarang aku sudah memilih lalu mengapa kau mengatakan ini, hah?" Geram Chris.

Dokter itu lagi lagi hanya menghela nafas. "Segala upaya kita sudah lakukan, kondisinya tidak bertambah atau pun berkurang baik"

"Jika begitu biarkan! Jangan mengambil tindakan yang tidak pernah aku setujui!" Ancam Chris.

Dokter itu mengangguk pasrah, sebenarnya kemungkinan licya untuk hidup dan beraktivitas normal seperti biasa masih ada, namun butuh tenaga ekstra dan akan sangat membutuhkan waktu banyak untuk itu. Tapi melihat ambisi yang tertanam di hati Chris membuat pihak rumah sakit itu terus berupaya memanggil licya untuk kembali.

Chris berjalan gontai menuju kamar licya. Sudah berbulan bulan ia seperti ini, jarang pulang ke manssion, bekerja di kantor bahkan makan pun ia enggan. Seluruh keluarga sudah mengetahui pasal kecelakaan yang merenggut calon cucu keluarga remond dan belvin. Namun inilah takdir, baik buruknya kejadian harus tetap kita terima.

Dia kembali masuk ke dalam kamar rawat licya, duduk di kursi menghadap brankar itu. Wajahnya menunduk haru, genggaman tangan penyalur kehidupan selalu ia berikan di kala merasa bimbang.

"Bangunlah sayang.." gumamnya lirih.

Selama licya koma, ia tak sungkan untuk menangis tersedu-sedu. Matanya lebam tanda ia tak berhenti menangis. Selama licya koma, Chris menjadi menjauhi Brenda. Dia masih di rawat di rumah sakit yang sama karena memang belum sembuh total. Selama itu? Entahlah.
Chris akhir akhir ini jarang menjenguk Brenda ataupun menanyakannya pada Davon, ia lebih memilih menyibukkan diri dengan licya. Mengajaknya mengobrol walau ia tau licya tak akan pernah menjawab, mencium bibirnya walau ia tau licya tak akan pernah membalas dan bergurau dengannya walau ia tau licya tak akan pernah tertawa. Semua ia lakukan seorang diri, hanya dentingan Bedside monitor yang mengiringi tingkah bodohnya itu.

The Devil's Angel [MASA REVISI!! + COMPLETED!!]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang