20. Yes or Yes?

1.3K 283 32
                                    

Setelah membaca chat Renjun, aku meliriknya sekilas dirinya yang sedang menatapku. Memang benar sih, aku harusnya sadar posisi dan berusaha menjaga hati.

Wait, what? Menjaga hati?

Lah, dia aja santuy bilang kita nggak ada apa-apa, yaudah toh apa gunanya aku menjaga hati untuknya?

"Han," panggil Haechan.

Aku menoleh sambil mengangkat sebelah alis, "Apa?"

"Masak aer," katanya.

"Biar mateng."

Ini yang nyahut Nana.... Au ah, males sama makhluk yang otaknya ngambang.

"BUKAN PANTUN MAEMUNAH!"

Kalo ini yang jawab Jeno. Dia di sampingku, merem, tapi ngegas.

Yaudah aku bangkit menuju dapur, mau masak air buat bikin minum nanti.

Dispensernya rusak.

Sewaktu menunggu air mendidih, aku terpikirkan ulang kata Renjun. Iya, yang dia nyuruh buka wasaf.


Dia bilang, dia cemburu melihat interaksiku dengan Jeno.

So what? We hot, we young. Ga deng, ga.

Jadi, kenapa gt lho kalo aku sama Jeno banyak interaksi. Kan ya maklum sebagai temen semeja....

Duk!

"Kaget bajingan," umpatku tertahan.

Nggak keras, nyaris seperti gumaman karena yang mengagetkanku adalah sesosok Huang Renjun.

Iya, pangeranq.

"Kok nggak dibales? Marah?" tanyanya tiba-tiba.

"Baru sadar?" kutanyain balik.

Dia diem, aku diem. Eh goblog kenapa aku malah terus terang?! Kita jadi diem-dieman, ada kali lima menit, wong airnya sampe umup.

Setelah aku beres bikin minuman hangat, Renjun bener-bener menghampiri Sang Putri.

Ngayal mulu aing ya gusti.

"Han," panggilnya. "Maaf tentang yang itu. Gue nggak maksud ngelukai perasaan kamu."

Hah? Random dah.

"Yang mana?" kutanya.

Malah nantangin sih Parti.

"Yang kita nggak ada apa-apa. Bukan nggak ada, maksud gue cuma belum."

Deg! Deg! Deg!

Lalu, apakah AKAN?

Tapi kapan? Kasih kepastian dong....

"Makanya ayo keluar, cari udara segar. Gue mau tanya sesuatu."

(tanya sesuatu)

Bentar, perasaan aing gaenak jujur....

Nggak sabar melihat aku masih mematung, Renjun menggenggam tangan kananku, menariknya keluar villa.

Menuju taman.

Oh ya, ngomong-ngomong, villa atas nama Haechan ini pinter banget milih tempat untuk menetap. Jujur, pemandangan Banyubiru - Salatiga kelihatan unik.

Villa ini masih di daerah Kopeng. Jadi ya masih dataran tinggi tentu saja. Kalau kalian mau visualisasi, lihat saja di mv Mas Doy sama Mbak Sejeong pas scene dating malem-malem.

Iya, gitu.

"Han, cantik ya? Seperti kamu."

Heheheh malu ah. AKU NGGAK BISA JAWAB!

"Han, gue cemburu kamu sama Jeno."

Sstt....

"Sama gue aja, jangan sama Jeno."

Asdfghjkl.

"Jadi pacarku ya? Eh yang gue siapin bukan gini, duh. A, anu, mau jadi pacarku nggak? Mau ya?"

/hahaha/

[✔] YOGYAKARTA 1.0 - Huang RenjunWhere stories live. Discover now