Last Chapter - Miracle in Life

1.7K 159 60
                                    


'Hidup adalah racun yang perlahan-lahan membawa pada kematian, dan kematian adalah buah untuk memulai kehidupan baru, apa yang akan mulai berakhir, dan apa yang berakhir akan menuju pada permulaan yang lain.'

Bentuk roh Singto adalah setengah Death dan setengah roh manusia sehingga tidak akan lenyap seperti roh normal. Jadi jiwa Singto terlahir kembali dari jiwa Krist, seperti kematian melahirkan kehidupan.

Pada awalnya, Singto memilih untuk tetap berada di dalam tubuh Krist, tetapi kemudian dia tidak punya pilihan selain keluar saat pria itu berada dalam bahaya. Selanjutnya ia memutuskan untuk kembali ke tubuh Prea dan kembali menjadi manusia seperti sebelumnya.

Setelah melesat ke depan dan memusnahkan arwah Prea, Krist kembali ke wujud manusia dan berbalik perlahan saat melihat tubuh Prea bergerak.

Singto membuka matanya dan bangun sendiri, kemudian menoleh ke arah Krist dan tersenyum lembut padanya.

Krist rela mati dalam kebahagiaan saat itu juga, bisa melihat Singto membuka matanya dan tersenyum padanya lagi. Ia pikir ia telah kehilangan pria itu untuk selamanya.

"Krist..." panggil Singto. "Ini aku..."

Ia segera mengenali suara dan ekspresi tersebut, tetapi tidak berani berkedip, bergerak, atau menghampirinya, karena ia berpikir bahwa mungkin ia sedang bermimpi dan takut ilusi ini lenyap ketika dia melakukan sesuatu.

Singto kemudian mengambil inisiatif berjalan ke arahnya dan dia berhenti hanya beberapa langkah di depan Krist.

"Aku tidak akan pernah meninggalkanmu lagi...dari sekarang..."

Akhirnya seulas senyuman terukir di wajah Krist sambil menangis dalam kebahagiaan menatap pria yang berdiri di depannya lurus dan mengangguk pelan.

Keduanya pun tersenyum lebar bersama.

------------------------------------------------------------------------

Jadi setelah Prea dikalahkan, roh-roh yang tersisa meletakkan segala dendam di hati mereka dan berubah kembali menjadi normal. Satu per satu, parah arwah tersebut berkumpul di ruang utama di lantai dua dan membentuk lingkaran, di antara mereka ada ibu Krist, kakak, adik, dan kakeknya.

Singto kemudian membantu memapah Kevin meninggalkan tempat tersebut dan mengantarnya kembali ke rumah sakit juga mengatur segala sesuatunya agar ia mendapatkan perawatan terbaik sebelum kembali ke Mansion Sangpotirat lagi.

Krist berubah wujud menjadi Dewa Kematian dan memegang Death Scythe sedang melayang di ruang utama antara lantai pertama dan kedua. Dia kemudian mengayunkan scythe nya dan menghancurkan semua jendela kaca di lantai 2, setelah itu kedua pohon yang tumbuh di depan dan belakang rumah pun menjadi kering dan mati, dengan demikian sigil the mirror of life yang di desain oleh Prea pun hancur.

Barrier yang menahan jiwa di dalam, luntur secara bertahap, dan puluhan roh terbang keluar melalui jendela dan pintu yang rusak, terbang berputar di sekitar rumah dan atap seperti bola cahaya yang ajaib. Sebagian besar dari mereka bingung karena dunia dan waktu di mana mereka tinggal telah berubah.

Singto baru saja tiba kembali di rumah dan menyaksikan pemandangan luar biasa dari depan gerbang dan terkesima sejenak, ia kemudian juga berubah menjadi bayangan putih lalu terbang dan bergabung dengan bayangan hitam untuk memandu parah roh ke dalam cahaya sehingga mereka dapat terlahir kembali.

Setelah semua roh pergi, Singto dan Krist kembali ke rumah lagi dan di kagetkan oleh arwah kakeknya tertinggal.

"Kakek, kenapa kau masih di sini?!" tanya Krist.

Bahasa Indonesia - The Soul That Belong To Me (TAMAT)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin