Eps. 6

1.2K 64 1
                                    

Naruto membaca dokumen yang sama selama 2 jam. Dia terlihat frustasi. Dokumen itu tidak tebal, hanya 3 lembar saja. Bagi hokage itu bisa dibaca dalam waktu kurang dari 15 menit. Tapi Naruto seakan enggan untuk meletakknya. Dia membolak balik halaman itu sampai sisi kertas hampir sobek. Shikamaru menghela napas,

"Sudahlah naruto, kau tidak perlu terlalu memikirkannya,"

"Ini masalah serius, Shikamaru. Jika ini benar-benar cakra Kaguya, dunia shinobi akan terancam. Perang bisa saja dimulai kembali. Selain itu-" Naruto menopang kepalanya dengan tangan. Dia tidak bisa berhenti melihat nama yang terlibat dalam kasus itu, Sarada Uchiha.

"Aku tau kau mengkhawatirkan sarada. Tapi ini bukan salahmu Naruto. Kurotsuchi sama akan menyelidikinya lebih lanjut. Dia juga merasa bersalah atas insiden ini, Merepotkan sekali." Tipikal Shikamaru. Walau dia malas sebenarnya dialah yang paling berpikir disini. Diam-diam dia mencari dokumen tentang Kaguya di perpustakaan. Dia mulai menyiapkan strategi untuk mengatasi perang selanjutnya. Setiap kali strategi terlintas dibenaknya, dia hanya berharap stategi itu tidak digunakan. Tidak ada yang menginginkan perang disini. Tidak lagi.

Naruto mengabaikan Shikamaru dan mulai membaca ulang. Satu jam yang lalu dia mengirim pesan ke Sasuke. Mungkin 3 hari lagi dia akan datang atau mungkin lebih cepat. Sepenting apapaun misi yang dia jalani, jika itu berhubungan dengan keluarganya, Sasuke akan kembali secepat mungkin.

Tiba-tiba aura cakra aneh menjalar tubuhnya. Shikamaru yang merasakannya juga menatap Naruto gawat. Mereka melihat keluar jendela mencari tanda-tanda musuh. Tapi tidak ada. Aura cakra itu hilang sesaat kemudian. Jauh dari desa Konoha, ke-4 kage termasuk Sasuke merasakan hal yang sama. Mereka memandang langit dengan wajah cemas. Cakra ini? tidak mungkin!

Cakra yang begitu dingin dan kuat, cakra sama yang mereka temui pada perang shinobi ke-4, cakra yang membuat teman mereka terbunuh, cakra yang membawa kehancuran dunia dan umat manusia, cakra ini Kaguya!

Sarada POV

"Apa-apan ini?!" Aku terbangun pagi tadi dengan kenyataan yang luar biasa tak terbanyangkan, luka segar yang masih menempel di sekujur tubuhku, dibangunkan dengan pria aneh, ditempat yang aneh pula, dan sekarang aku harus mendengar pernyataan gila?! Yang benar saja!

Didepanku toneri bersama boneka pelayannya membawa makanan dan meletakkan di kasur. Tak perlu repot-repot menyantapnya. Melihat laki-laki ini membuatku kenyang dengan kegilaannya. Mungkin aku masih bermimpi.

Pria yang mengaku Toneri Otsutsuki ini adalah orang yang menyelamatkanku dari serangan Akuta. Dia membuka portal dari bulan ke bumi hanya untuk mencariku. Saat itu aku terbaring lemah, hampir saja mati kehabisan darah, Toneri datang dan memberiku sedikit cakra. Walau itu menghambat pendarahanku. Tapi, tidak cukup untuk membuatku sadar dari pingsan.

Dia meminta maaf karena saat membawaku, dia sedikit meninggalkan kekacauan. Entah apa yang dia maksud aku tidak ingin tau. Karena yang lebih penting sekarang adalah gumpalan cakra yang terbungkus semacam pelindung di pangkuan salah satu boneka toneri. Bentuknya mirip buah cakra yang ku lihat di buku. Buah itu diletakkan dalam tempat khusus yang terbuat dari kaca. Walau begitu, melihatnya saja membuat perasaanku tidak enak.

"Apa ini buah cakra? Dari mana kau mendapatkannya?" tanyaku sakartis. Setahuku buah cakra sudah tidak dihasilkan lagi setelah perang dunia shinobi ke empat. Jika kau  bercanda, kau memilih topic yang salah, Toneri.

"Kita bahas itu nanti. Bukan kah kau lapar? Kami sudah menyiapkan sup hangat untukmu, makanlah." Aku bergeming tidak berniat melakukan apa yang dia mau. Toneri menghela napas, dia menyerah. Untuk kali ini aku bangga dengan sifat Uchiha. Dia menarik kursi mendekatiku. Awalnya aku ingin mundur tapi, luka di kaki dan rusukku tidak mengijinkanku untuk bergerak. Sial!

"seperti yang kau tau, aku adalah Toneri otsutsuki. Kau juga tahu klan kami yang terkuat bukan? Bahkan 'Tuhan shinobi' juga berasal dari klan kami."

Aku mengangguk was-was. Aura cakra yang dikeluarkan dari buah itu terasa menyakitkan. Sangat berat dan tajam. Aku bisa merasakan kekuatan yang besar dari dalam sana. Apa seperti ini buah cakra itu? Mengerikan.

Toneri terdiam dia terlihat ragu. Lalu, dia membuat peringatan. Jika Toneri selesai, maka aku akan dihadapkan 2 pilihan. Sebelum itu, dia meminta untuk berpikir lebih dalam, untuk masa depan, untuk bumi dan untuk dunia Shinobi. Aku memiringkan kepala dan hanya menjawab 'Hn' sepabai balasan.

"Kau mungkin tak akan percaya padaku sebagaimana aku tidak percaya pada awalnya." Aku memutar bola mata. Terlalu banyak basa basi, aku tidak suka.

"Bertahun-tahun lalu saat perang shinobi ke 4 berlangsung, Naruto dan Sasuke berhasil menyegel Kaguya. Setelah perang berakhir, dunia menjadi damai sampai sekarang. Tapi nyatanya tidak. Kau sudah bertemu zetsu putih?"

Aku mengangguk. Di misi sebelumnya tim 7 bertemu makhluk aneh yang katanya Konohamaru sensei adalah zetsu putih. Zetsu itu telah berevolusi dan memakan banyak korban jiwa. Kami dikirim untuk menyelidiki kasus itu. Tapi apa hubungannya?

"kau juga tau tentang kejadian momoshiki otsutsuki." Sekali lagi aku mengangguk. Toneri menghela napas.

"Sebelumnya Kaguya sudah memerkirakan kejadian itu." Mataku melebar. Sedikit tertarik dengan bahasan ini.

"Dia tau klan utama Otsutsuki akan meyerang cepat atau lambat. Untuk mengatasi hal itu, Kaguya membuat zetsu putih dan hitam. Namun, itu semua gagal karena Naruto dan Sasuke menyegelnya. Tak jauh dari tempat penyegelan dia menjatuhkan buah cakra yang berisi cakranya sendiri dan ditanam ke tubuh zetsu putih."

Setiap detik ku dengarkan. Mataku tidak berkedip, ini sama sekali tidak ada di buku. Cakra kaguya masih ada di bumi dan ditanam ke tubuh zetsu putih. Itu berarti buah ini adalah buah cakra Kaguya? Menyadari kecurigaanku, toneri mengangguk lalu ia melanjutkan.

"Zetsu yang kau temui adalah zetsu pengirim. Dia sempat lolos dari kejaran ayahmu dan memberikannya padaku. Dia menjadi lemah setelah buah itu kukeluarkan sehingga mudah dikalahkan." Benar zetsu yang kami lawan hanya menang badan saja. tapi, dalam segi cakra dan kekuatan kami jauh diatasnya.

"Bayangan Kaguya keluar dari buah cakra. Dia datang untuk membantu bumi mengalahkan klan utama. Aku akan ikut membantu juga,"

"Kenapa?" tanyaku dingin. walau dia ikut membantu bukan berarti dia teman. Toneri tersenyum tipis. memandangku dengan mata tertutup.

"karena Naruto dan Hinata disana. Kami sudah berjanji dan aku tidak ingin mengingkarinya." Aku berpikir apakah janji yang dimaksud adalah untuk menjaga bulan agar tidak mendekati bumi? kurasa benar.

"Lalu apa hubungannya denganku?" Walau semua ini menarik sekaligus menyeramkan tapi aku masih bingung. Kulit pucatnya mengucurkan keringat. Melihatnya aku tau, betapa susahnya ia membuat keputusan dan betapa ketakukannya ia untuk melalukan kesalahan. Karenan satu kesalahan bisa menghancurkan dunia ini beserta isinya,

"kau akan menjadi wadah mata ketiga Kaguya, Rinne sharinggan."

Janji ShinobiWhere stories live. Discover now