Eps. 9

1.2K 58 1
                                    

Boruto menggunakan Boruto steam denagn bunshinnya sendiri, Hanami yang telah terluka di kakinya tidak bisa menghindar. Dia membiarkan tubuhnya di serang berulang kali dengan jutsu air menyebalkannya. Dia tidak terluka tubuh yang terkena serangan segera menjadi air dan menyisakan sensai basah di sana. Dia tersenyum remeh pada Boruto.

"percuma saja bocah nakal. Kau tidak bisa melukaiku."

"Kulihat kau sudah kelelahan, bibi. Menyerah saja. kau bahkan tidak bisa menggerakkan kakimu."

Hanami mengerang garang. Dia melecutkan cambuknya dan menggunakan jutsu air berulang kali. Boruto tidak kalah lelah. Dia mendapat luka di tangan dan perutnya. Tidak parah tapi tetap saja menghambat. Boruto melemparkan suriken yang berubah menjadi bunshin saat melintas dibelakangnya. Hanami menghindar, hendak melecutkan cambuk. Namun, boruto mengeluarkan rantai dan mengikatnya kuat kuat. tubuhnya tidak bisa bergerak. Sebelum dia mengubah badannya menjadi air, Boruto meninju perut diikuti tendangan kearah leher sehingga dia tidak bisa konsentrasi pada jutsunya. Secepat kilat Boruto mengeluarkan petirnya yang merambat melalui rantai. Tubuh hanami kejang-kejang mendapat serangan itu lalu dia pingsan.

Boruto melangkah pelan-pelan dia memastikan lawannya benar-benar pingsan. Kejadian pedang tadi cukup membuatnya belajar dari keteledoran. Setelah yakin ia mengikat Hanami di pohon dan meluncur menuju Mitsuki.

Mitsuki tengah melawan Kouka. Sayatan panjang menjalar dari bahu kanan ke pinggang kiri melewati dada, betisnya terluka, lehernya berdarah. Saat ini ia menggunakan sage mode. Boruto hendak menolongnya, tapi di cegah Konohamaru. Konohamaru menggeleng, memintanya membiarkan Mitsuki. awalnya Boruto mengelak namun, luka disekujur tubuhnya memaksa untuk duduk.

Kouka melempar pedangnya ke udara. Pedang itu terbelah menjadi 4 pedang dengan lubang di setiap ujungnya. Boruto dan konohamaru terkejut.

"Ada yang aneh, kore." Konohamaru memerhatikan dengan seksama. 2 pedang pecaahan berwarna selaras dengan pedang induk. Merah berkilau. Yang lain berwarna hitam. Boruto melihat pedang hitam itu menancap pada tanah lalu menghilang. Mitsuki menguatkan kuda-kuda. Dia melihat kebawah dan depan. Lalu, pedang itu muncul dari bayangan di bawahnya, menggores pipi kanan dan menusuk telapak tangannya.

"Apa?!" Boruto dan Konohamaru bersamaan.

"Apa itu ttebassa? Aku belum pernah melihatnya."

"Pedang itu muncul dari bayangan Mitsuki. itu bukan pedang biasa, Kita harus membantunya, kore." Boruto mengangguk. Mereka mengatur strategi dengan segala kemungkinan dari pedang aneh itu.

"Kuakui aku tertarik dengan sage modemu. Setelah aku menangkapmu, aku akan melakukan penelitian. Tenang saja rasa jauh lebih sakit dari yang kau bayangkan." Kouku menyeringai.

"Maaf aku tidak berencana tertangkap oleh mu."

Mitsuki menggunakan ularnya untuk mengekang Kouka. Kouka tidak menghindar, dia tersenyum remeh,

"walau kau mengikatku, kau tidak akan bisa menyerang dengan luka seperti itu,"

"aku tidak. tapi mereka bisa." ujar mitsuki dengan senyum anehnya. Boruto dan Konohamaru muncul dari belakang. Mereka menggunakan resenggan. Mata Kouka membelalak. Tiba-tiba pedang hitam yang masih segar akan darah Mitsuki muncul disamping mereka. Boruto mengarahkan rasenggannya ke pedang itu bersamaan dengan Konohamaru. Pedang itu terlempar jauh kea rah berlawanan. Mereka terjatuh lalu berguling kemudian berdiri di dekat Mitsuki.

"Kalian kembali begitu cepat. Apa anak buahku selemah itu? Aku harus mencari rekan baru." Ujarnya santai. Konohamaru merengut. Ternyata dia ketuanya. Pantas saja yang tadi terlalu mudah. Dia mudah dipancing dan terlalu cepat kehabisan cakra. Dia lemah, tapi yang ini tidak.

Janji ShinobiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang