19. Ada Debar Karenanya

1.2K 277 89
                                    

"Ada yang berbeda menyusup tanpa jeda
dari setiap perlakuan dan tutur katanya."
***


Waktu berlalu seakan memburu deru degupan debar jantung dan getar gelemayar di hatinya.

Bahkan saat tertidur di dekat dan dekapnya seperti malam ini membuat Neira tidak bisa bernapas sewajarnya-teratur dengan tenangnya.

Lalu ingatan Neira jauh menerawang menjenguk kenangan tentang banyak hal hingga yang terjadi belakangan.

Lama keheningan merambati udara, sebelum terdengar sebuah gumaman lirih...

"Maaf... maafkan aku...." Suara Reyhan membuyarkan kepingan lamunan Neira.

"Aku mohon...." tambahnya sendu bersamaan dengan saat Neira bergerak dari posisi tidurnya.

"Aku sudah memaafkanmu, sebelum kau---" Gumaman Neira terpotong saat menanggapi ucapan Reyhan yang menurutnya begitu terdengar bersalah terhadapnya atas sikap laki-laki itu selama ini.

Itu yang coba Neira pahami.

"Jangan... jangan pergi dariku," Sebuah ucapan permohonan kembali terdengar menyedihkan dan penuh ketakutan akan sebuah rasa kehilangan seiring dengan dekapan eratnya di tubuh Neira.

Sekejap, ruang hati pemilik debar yang tak henti itu bagaikan sebuah padang tandus yang kini sedang dihujani tetesan-tetesan penuh kesegaran tercurah ruah.

"Lagi..."

Neira mengernyit bingung lalu akhirnya menyadari bahwa suaminya itu sedang mengigau dalam tidurnya seperti biasa.

Ia ingin sekali memeriksa, tetapi tubuhnya terlalu erat didekap olehnya, hingga rasanya sulit bergerak untuk membalikkan badan menghadap ke belakang.

Sesungguhnya mimpi apa yang tengah dijejakki suaminya itu hingga mengigau begitu kacau?

Seakan baru tersadar akan hal yang mengganjal pikiran.
Tunggu...'lagi'? Apa yang dia maksud?

"Anna...."

Deg!

Satu kata yang mampu membuat getar debar berbeda untuk Neira. Entah mengapa ada rasa ketidaksukaan hadir di sana.

Tetesan demi tetesan hujan yang tadinya melegakan, kini seakan diterjang badai yang mampu menghempaskan.

Siapa Anna? Jadi selama ini... dan permintaan maafnya saat mengigau itu....

Cukup sudah. Beberapa hal telah membuatnya sangat paham kemana arah jawaban atas segala pertanyaan bermuara.

Namun, setiap orang memiliki masa lalunya bukan? Ya, Neira sedang mencoba memahami akan hal itu. Mungkin saja Reyhan belum siap membagi dengannya? Toh Neira juga menyadari jika belum bisa berbagi tentang hal pribadi dengan laki-laki itu.

Sejujurnya Neira tidak begitu yakin tentang perasaan seperti apa yang tengah singgah di hatinya untuk suaminya. Benarkah ini cinta atau hanya kelenaan semata?

*****

Seorang laki-laki tengah berjalan mengaitkan tangannya pada sela-sela jemari tangan seorang gadis. Mereka berjalan beriringan sembari saling membisikkan kalimat romantis. Namun, ironis, malang tak dapat ditepis.

Sebuah truk dari arah kanan menerobos lampu lalu lintas, melaju tanpa batas, tidak sekalipun menggubris terikan histeris para pejalan kaki yang sedang menyebrang sore itu sehingga mengakibatkan tubuh seorang gadis terhempas dengan tragis.

Seketika darah mengucur deras dari segala koyakkan luka pada tubuhnya. Tidak sedikit pun berhenti meski terdengar amukan kemurkaan dan keputusasaan kekasihnya yang meraung-raung terluka.

BERDETAK (Berakhir dengan Takdir) {TAMAT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang